Kodim 1504 Beri Bantuan ke Para Istri Mantan Penari Cakalele dari Desa Aboru
Pada
Tuesday, October 3, 2017
Edit
AMBON - Dandim 1504/Ambon Letkol Inf Roynald Sumendap menyerahkan bantuan sosial kepada istri-istri mantan penari cakalele yang berasal dari Negeri (desa) Aboru, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan Kota Ambon berupa sembako, etalase, minyak tanah dan bensin untuk keperluan berjualan.
Bantuan diterima oleh tiga orang ibu yang mewakili para istri mantan penari cakalele tersebut di Ambon, (28/09) kemarin, mereka adalah Martha Sinay, Yohana Saija dan Oci Malawau.. Bantuan tersebut diberikan untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan keluarga selama suami masih berada dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) baik di Ambon, Maluku maupun di Pulau Nusa Kambangan, Jawa Tengah.
Para penari cakalele yang ditahan di Pulau Nusa Kambangan, Jawa Tengah di antaranya Abner Litamahuputty, John Markus, Romanus Batseran, Yohanis Saiya, Jordan Saiya. Sedangkan John Teterissa dan Daniel Malawau ditahan di Lapas Ambon.
Mereka dihukum 10 sampai 20 tahun penjara karena menari cakalele sambil membawa bendera RMS di Lapangan Merdeka Ambon pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Juni 2007.
Sebagian besar dari penari cakalele tersebut divonis makar dengan pasal 106 dan 110 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) oleh Pengadilan Negeri Ambon.
Dandim 1504/Ambon menjelaskan, pemberian bantuan tersebut merupakan representasi hadirnya TNI khususnya Kodam XVI/Pattimura dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial terhadap warganya. Apalagi, lanjut Dandim 1504/Ambon, Pangdam XVI/Pattimura telah memberi arahan agar pendekatan terhadap Istri Mantan Penari Cakalele dilakukan melalui pendekatan kesejahteraan. Seperti yang baru-baru ini di berikan kepada Masyarakat eks narapidana yang ada di Kudamati.
Letkol Inf Roynald Sumendap menambahkan, Pangdam XVI/Pattimura memiliki harapan yang besar kepada para Mantan Penari Cakalele agar dapat melanjutkan hidup di tengah masyarakat. Pangdam XVI/Pattimura juga berharap mereka bisa hidup mandiri, berdaya saing serta yang terpenting anak-anak mereka dapat bersekolah dan berprestasi mengharumkan bangsa.
Istri dari Bpk Jhon Teterissa penari cakalele di Lapangan Merdeka Ambon, pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) bulan Juni 2007 lalu, Ibu Marta Sinay mengungkapkan dirinya mewakili masyarakat Aboru mengucapkan banyak-banyak kasih kepada Bapak Pangdam XVI/Pattimura, atas perhatian dan bantuan yang diberikan, lewat bantuan tersebut nantinya akan dikembangakan sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka kedepannya, baru kali ini mereka mendapat perhatian dan bantuan karena selama ini tidak pernah ada perhatian dari pihak manapun.
“Selama ini tidak ada bantuan dari pihak lain terutama dari Pemda dan baru kali ini kami mendapat bantuan dari Bapak Pangdam XVI/Pattimura, semoga lewat bantuan dan perhatian dari Bapak Pangdam XVI/PTM kepada kami, kedepannya tidak ada lagi yang berpikiran aneh-aneh”, Ujar Teterissa. (Pendam16)
Bantuan diterima oleh tiga orang ibu yang mewakili para istri mantan penari cakalele tersebut di Ambon, (28/09) kemarin, mereka adalah Martha Sinay, Yohana Saija dan Oci Malawau.. Bantuan tersebut diberikan untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan keluarga selama suami masih berada dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) baik di Ambon, Maluku maupun di Pulau Nusa Kambangan, Jawa Tengah.
Para penari cakalele yang ditahan di Pulau Nusa Kambangan, Jawa Tengah di antaranya Abner Litamahuputty, John Markus, Romanus Batseran, Yohanis Saiya, Jordan Saiya. Sedangkan John Teterissa dan Daniel Malawau ditahan di Lapas Ambon.
Mereka dihukum 10 sampai 20 tahun penjara karena menari cakalele sambil membawa bendera RMS di Lapangan Merdeka Ambon pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Juni 2007.
Sebagian besar dari penari cakalele tersebut divonis makar dengan pasal 106 dan 110 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) oleh Pengadilan Negeri Ambon.
Dandim 1504/Ambon menjelaskan, pemberian bantuan tersebut merupakan representasi hadirnya TNI khususnya Kodam XVI/Pattimura dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial terhadap warganya. Apalagi, lanjut Dandim 1504/Ambon, Pangdam XVI/Pattimura telah memberi arahan agar pendekatan terhadap Istri Mantan Penari Cakalele dilakukan melalui pendekatan kesejahteraan. Seperti yang baru-baru ini di berikan kepada Masyarakat eks narapidana yang ada di Kudamati.
Letkol Inf Roynald Sumendap menambahkan, Pangdam XVI/Pattimura memiliki harapan yang besar kepada para Mantan Penari Cakalele agar dapat melanjutkan hidup di tengah masyarakat. Pangdam XVI/Pattimura juga berharap mereka bisa hidup mandiri, berdaya saing serta yang terpenting anak-anak mereka dapat bersekolah dan berprestasi mengharumkan bangsa.
Istri dari Bpk Jhon Teterissa penari cakalele di Lapangan Merdeka Ambon, pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) bulan Juni 2007 lalu, Ibu Marta Sinay mengungkapkan dirinya mewakili masyarakat Aboru mengucapkan banyak-banyak kasih kepada Bapak Pangdam XVI/Pattimura, atas perhatian dan bantuan yang diberikan, lewat bantuan tersebut nantinya akan dikembangakan sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka kedepannya, baru kali ini mereka mendapat perhatian dan bantuan karena selama ini tidak pernah ada perhatian dari pihak manapun.
“Selama ini tidak ada bantuan dari pihak lain terutama dari Pemda dan baru kali ini kami mendapat bantuan dari Bapak Pangdam XVI/Pattimura, semoga lewat bantuan dan perhatian dari Bapak Pangdam XVI/PTM kepada kami, kedepannya tidak ada lagi yang berpikiran aneh-aneh”, Ujar Teterissa. (Pendam16)