Doni Monardo Bangga Pimpin Kodam Pattimura
Pada
Saturday, November 18, 2017
Edit
AMBON, LELEMUKU.COM - Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Doni Monardo yang kini menjabat Pangdam III/Siliwangi, Provinsi Jawa Barat mengaku bangga menjadi Pangdam XVI/Pattimura, Provinsi Maluku.
"Banyak teman senior mengatakan, Doni kamu berada pada situasi yang sulit karena kondisi di Maluku belum?banyak berubah. Tetapi setelah berada di sini, saya mendapatkan banyak dukungan terutama dari tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat. Tanpa beliau-beliau ini tidak mungkin kondisi Maluku khususnya Kota Ambon seperti sekarang aman dan damai," katanya saat menyampaikan kesan dan pesan pada acara Lepas Sambut Pangdam XVI/Pattimura dari Mayjen TNI Doni Monardo kepada Mayjen TNI Suko Pranoto, di Ambon, Jumat malam.
"Saya juga mendapatkan bantuan dari seluruh anggota Kodam XVI/Pattimura yang sangat luar biasa. Saya tidak menyangka bahwa di dalam diam ternyata memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Prajurit Kodam XVI/Pattimura bukanlah tipikal prajurit yang banyak bicara tetapi tipikal prajurit yang banyak bekerja," katanya lagi.
Terbukti dalam dua tahun terakhir ini, lanjutnya, Kodam Pattimura telah banyak berhasil dengan sejumlah prestasi yang sangat membanggakan yakni Ton Tangkas, ini merupakan baromter keberhasilan pembinaan di satuan.
"Banyak orang mengatakan tidak mungkin, tetapi prajurit Kodam XVI/Pattimura bisa berbuat, making that impossible becomes possible (membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin), sesuatu yang sangat fenomenal," katanya.
Mayjen Doni berharap mudah-mudahan prestasi yang diraih tersebut bisa dijaga dan dipertahankan dalam kejuaraan-kejuaraan Ton Tangkas pada masa yang akan datang, karena kejuaraan Ton Tangkas merupakan barometer keberhasilan pembinaan di satuan.
Di samping Ton Tangkas, ada sejumlah prestasi lainnya, seperti bela diri Yong Mondo, Karate dan lainnya, yang sebelumnya tidak diperhitungkan tetapi mampu meraih peringkat lima besar TNI Angkatan Darat.
"Ini semuanya berkat kerja keras dari seluruh pimpinan satuan, terutama pimpinan Satuan Rindam XVI/Pattimura, didukung para Komandan Korem 151/Binaiya dan Komadan Korem 152/Bainau," ujarnya.
Demikian juga penilaian dari Tim Irjen TNI Angkat Darat Darat, dalam pemeriksaan nyaris tidak ditemukan adanya penyimpangan dalam pengelolaan anggaran. Kalau toh ada koreksi itu lebih pada masalah administrasi saja.
"Artinya apa, prajurit Kodam XVI/Pattimura telah melaksanakan perintah dari pimpinan TNI? Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, di mana dalam pengelolaan dana dilakukan secara transparan. Tidak ada satu rupiah pun anggaran yang diselewengkan," ungkapnya.
Begitu pula dalam program pembangunan baik pembangunan pangkalan, pemeliharaan fasilitas dan lainnya. Kualitas bangunan di Wilayah Kodam XVI/Pattimura baik di daerah Provinsi Maluku maupun di daerah Provinsi Maluku Utara, memiliki kualitas yang terbaik.
"Pengakuan Kementerian Pertahanan bahwa pembangunan Rumah Susun di seluruh Indonesia yang terbaik hanya ada di Wilayah Kodam XVI/Pattimura. Semua ini harus kita syukuri. Apa yang telah kita raih hari ini, bukanlah kerja satu dua orang tetapi kerja sama dan kerja keras seluruh prajurit jajaran Kodam XVI/Pattimura," kata Mayjen Doni.
Di samping itu juga, sinergitas TNI dan Polri terus bekerja sama dan merupakan bagian dari komponen masyarakat. Karena itu, apa yang terjadi hari ini, daerah Maluku dan Maluku Utara berada dalam kondisi aman dan damai, ini tidak terlepas dari kepemimpinan para Kapolda.
"Kita berharap hubungan antara TNI dan Polri di Maluku dan Maluku Utara bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Memang ada perselisihan antara prajurit TNI dan Polri, tetapi bisa diatasi oleh unsur pimpinan di lapangan sehingga peristiwa tersebut dapat diredam dan tidak meluas," ujarnya.
"Pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para raja/kepala desa, para Bupati dan Wali Kota, tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang telah bekerja sama, sehingga sejumlah daerah yang semula rawan konflik sekarang? sudah rukun, damai dan hidup berdampingan," katanya.
Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suko Pranoto yang didampingi istri dalam perkenalan menyebutkan bahwa dirinya berasal dari Surabaya, dari keluarga KKO atau Marinir. Istrinya juga berasal dari Surabaya, di sebuah wilayah yang berbatasan dengan Jawa Tengah.
Mereka mempunyai anak dua orang. Anak pertama perempuan sudah berkeluarga dan suaminya dinas di militer Satuan Kostrad.
Selanjutnya karir, sebelum dimutasi bertugas di Pusat Penerbangan Angkatan Darat selama satu tahun. Jabatan tersebut merupakan pengalaman baru, yang mengatur gelar kekuatan penerbangan dari Aceh sampai Papua, padahal bukan seorang penerbangan.
"Mungkin itu perkenalan saya. Saya siap untuk melanjutkan apa yang sudah digariskan atau dibuat oleh pak Doni, yang ada di hati dan harapan masyarakat Maluku dan Maluku Utara. Mudah-mudahan bisa kembali lagi dan menjadi pimpinan TNI," katanya.
"Saya juga siap bekerja sama dengan seluruh prajurit Kodam XVI/Pattimura, termasuk seluruh lapisan komponen masyarakat untuk kesejahteraan rakyat di tanah raja-raja ini," katanya.
Acara lepas sambut dihadiri Gubernur Maluku Said Assagaff, Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua dan sejumlah Pimpinan SKPD, Ketua DPRD Provinsi Maluku Edwin Adrian Huwae, Wakil Kapolda Maluku Brigjen Pol Pasaribu dan jajarannya, para pejabat dari Maluku Utara dan Sultan Tidore.
Turut hadir juga sejumlah purnawiran TNI, di antaranya Letjen TNI (Pur) Suedy Marasabessy, Mayjen TNI (Pur) Frans de Wana, Mayjen TNI (Pur) Rudy Huliselan dan sejumlah undangan lainnya.
Acara lepas sambut dihibur oleh kelompok pelawak Tarzan dan Polo, selain beberapa penyanyi termasuk Zeth Lekatompessy. (Antara)
"Banyak teman senior mengatakan, Doni kamu berada pada situasi yang sulit karena kondisi di Maluku belum?banyak berubah. Tetapi setelah berada di sini, saya mendapatkan banyak dukungan terutama dari tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat. Tanpa beliau-beliau ini tidak mungkin kondisi Maluku khususnya Kota Ambon seperti sekarang aman dan damai," katanya saat menyampaikan kesan dan pesan pada acara Lepas Sambut Pangdam XVI/Pattimura dari Mayjen TNI Doni Monardo kepada Mayjen TNI Suko Pranoto, di Ambon, Jumat malam.
"Saya juga mendapatkan bantuan dari seluruh anggota Kodam XVI/Pattimura yang sangat luar biasa. Saya tidak menyangka bahwa di dalam diam ternyata memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Prajurit Kodam XVI/Pattimura bukanlah tipikal prajurit yang banyak bicara tetapi tipikal prajurit yang banyak bekerja," katanya lagi.
Terbukti dalam dua tahun terakhir ini, lanjutnya, Kodam Pattimura telah banyak berhasil dengan sejumlah prestasi yang sangat membanggakan yakni Ton Tangkas, ini merupakan baromter keberhasilan pembinaan di satuan.
"Banyak orang mengatakan tidak mungkin, tetapi prajurit Kodam XVI/Pattimura bisa berbuat, making that impossible becomes possible (membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin), sesuatu yang sangat fenomenal," katanya.
Mayjen Doni berharap mudah-mudahan prestasi yang diraih tersebut bisa dijaga dan dipertahankan dalam kejuaraan-kejuaraan Ton Tangkas pada masa yang akan datang, karena kejuaraan Ton Tangkas merupakan barometer keberhasilan pembinaan di satuan.
Di samping Ton Tangkas, ada sejumlah prestasi lainnya, seperti bela diri Yong Mondo, Karate dan lainnya, yang sebelumnya tidak diperhitungkan tetapi mampu meraih peringkat lima besar TNI Angkatan Darat.
"Ini semuanya berkat kerja keras dari seluruh pimpinan satuan, terutama pimpinan Satuan Rindam XVI/Pattimura, didukung para Komandan Korem 151/Binaiya dan Komadan Korem 152/Bainau," ujarnya.
Demikian juga penilaian dari Tim Irjen TNI Angkat Darat Darat, dalam pemeriksaan nyaris tidak ditemukan adanya penyimpangan dalam pengelolaan anggaran. Kalau toh ada koreksi itu lebih pada masalah administrasi saja.
"Artinya apa, prajurit Kodam XVI/Pattimura telah melaksanakan perintah dari pimpinan TNI? Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, di mana dalam pengelolaan dana dilakukan secara transparan. Tidak ada satu rupiah pun anggaran yang diselewengkan," ungkapnya.
Begitu pula dalam program pembangunan baik pembangunan pangkalan, pemeliharaan fasilitas dan lainnya. Kualitas bangunan di Wilayah Kodam XVI/Pattimura baik di daerah Provinsi Maluku maupun di daerah Provinsi Maluku Utara, memiliki kualitas yang terbaik.
"Pengakuan Kementerian Pertahanan bahwa pembangunan Rumah Susun di seluruh Indonesia yang terbaik hanya ada di Wilayah Kodam XVI/Pattimura. Semua ini harus kita syukuri. Apa yang telah kita raih hari ini, bukanlah kerja satu dua orang tetapi kerja sama dan kerja keras seluruh prajurit jajaran Kodam XVI/Pattimura," kata Mayjen Doni.
Di samping itu juga, sinergitas TNI dan Polri terus bekerja sama dan merupakan bagian dari komponen masyarakat. Karena itu, apa yang terjadi hari ini, daerah Maluku dan Maluku Utara berada dalam kondisi aman dan damai, ini tidak terlepas dari kepemimpinan para Kapolda.
"Kita berharap hubungan antara TNI dan Polri di Maluku dan Maluku Utara bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Memang ada perselisihan antara prajurit TNI dan Polri, tetapi bisa diatasi oleh unsur pimpinan di lapangan sehingga peristiwa tersebut dapat diredam dan tidak meluas," ujarnya.
"Pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para raja/kepala desa, para Bupati dan Wali Kota, tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang telah bekerja sama, sehingga sejumlah daerah yang semula rawan konflik sekarang? sudah rukun, damai dan hidup berdampingan," katanya.
Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suko Pranoto yang didampingi istri dalam perkenalan menyebutkan bahwa dirinya berasal dari Surabaya, dari keluarga KKO atau Marinir. Istrinya juga berasal dari Surabaya, di sebuah wilayah yang berbatasan dengan Jawa Tengah.
Mereka mempunyai anak dua orang. Anak pertama perempuan sudah berkeluarga dan suaminya dinas di militer Satuan Kostrad.
Selanjutnya karir, sebelum dimutasi bertugas di Pusat Penerbangan Angkatan Darat selama satu tahun. Jabatan tersebut merupakan pengalaman baru, yang mengatur gelar kekuatan penerbangan dari Aceh sampai Papua, padahal bukan seorang penerbangan.
"Mungkin itu perkenalan saya. Saya siap untuk melanjutkan apa yang sudah digariskan atau dibuat oleh pak Doni, yang ada di hati dan harapan masyarakat Maluku dan Maluku Utara. Mudah-mudahan bisa kembali lagi dan menjadi pimpinan TNI," katanya.
"Saya juga siap bekerja sama dengan seluruh prajurit Kodam XVI/Pattimura, termasuk seluruh lapisan komponen masyarakat untuk kesejahteraan rakyat di tanah raja-raja ini," katanya.
Acara lepas sambut dihadiri Gubernur Maluku Said Assagaff, Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua dan sejumlah Pimpinan SKPD, Ketua DPRD Provinsi Maluku Edwin Adrian Huwae, Wakil Kapolda Maluku Brigjen Pol Pasaribu dan jajarannya, para pejabat dari Maluku Utara dan Sultan Tidore.
Turut hadir juga sejumlah purnawiran TNI, di antaranya Letjen TNI (Pur) Suedy Marasabessy, Mayjen TNI (Pur) Frans de Wana, Mayjen TNI (Pur) Rudy Huliselan dan sejumlah undangan lainnya.
Acara lepas sambut dihibur oleh kelompok pelawak Tarzan dan Polo, selain beberapa penyanyi termasuk Zeth Lekatompessy. (Antara)