Olahan Rempah jadi Cenderamata Unggulan Kota Ternate
Pada
Wednesday, November 29, 2017
Edit
TERNATE, LELEMUKU.COM - Jika anda berkunjung di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), baik untuk berwisata maupun perjalanan dinas, tidaklah lengkap kalau saat pulang tidak membawa produk olahan rempah, yang merupakan cenderamata unggulan daerah ini.
Produk olahan yang bisa dibawa pulang sebagai cendera mata dari daerah yang terkenal sebagai penghasil rempah sejak abad ke-14 ini, di antaranya sirup pala, selai pala, manisan pala, minyak cengkih dan kopi rempah, yang proses produksinya menerapkan perpaduan teknologi modern dan kearifan lokal.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Nuriyadin A Rahman menjamin kualitas dan keamanan produk olahan rempah tersebut, karena sudah mendapat izin produksi dari berbagai instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk kehalalannya.
Selain citra rasanya yang lezat, produk olahan rempah itu juga dapat manfaatkan sebagai obat herbal, karena sesuai hasil penelitian sejumlah pakar kesehatan rempah-rempah tersebut dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit dan itu sudah pula dipraktekan masyarakat Ternate sejak zaman dahulu.
Sirup pala misalnya, disebut dapat menyembuhkan sedikitnya 28 jenis penyakit seperti masuk angin, insomania atau sulit tidur, asam lambung, suara parau, rasa sakit di badan, leukimia, anemia, diabetes, sakit gigi, infeksi gusi, stres, bau badan, flu, hepatitis serta menyehatkan otak dan mata.
Khasiat sirup pala sebagai obat herbal itu, diakui oleh salah seorang penderita insomania di Ternate, Abdul Latif, yang setelah mengunsumsi sirup pala secara rutin selama tiga bulan, sudah bisa tidur seperti biasa padahal sebelumnya dalam semalam paling lama tidur satu jam.
Produk olahan rempah di Ternate bisa dengan muda didapatkan di berbagai tempat penjualan cenderamata khas Ternate, seperti di swalayan Taranoate, yang dibangun Pemkot Ternate untuk menampung dan memasarkan berbagai produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) di daerah ini.
Wisatawan yang berminat melihat proses produksi pengolahan rempah tersebut dapat mengunjungi sentra produksinya di sejumlah daerah di Ternate, seperti di Kelurahan Tobololo, Kecamatan Kota Ternate Barat yang jaraknya hanya sekitar 10 km dari pusat kota.
Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Sugiyanto yang mengaku telah empat kali berkunjung di Ternate, setiap pulang selalu membeli sirup pala dan kopi rempah sebagai cenderamata untuk dikonsumsi sendiri serta dibagikan kepada keluarga dan teman, karena selain rasanya lezat juga sangat baik untuk kesehatan.
Cenderamata dari rempah di Ternate, tidak hanya dalam bentuk minuman atau makanan, tetapi juga dalam bentuk kerajinan seperti miniatur kapal layar yang terbuat dari buah cengkih dan kain batik yang pewarnaannya memakai bahan cengkih dan pala.
Harga cenderamata dari rempah relatif murah, misalnya untuk sirup pala dalam kemasan botol ukuran 630 ml dijual seharga Rp25.000 per botol, tetapi jika wisatawan membeli dalam jumlah banyak maka harganya bisa turun menjadi Rp22.500 per botol, sedangkan untuk kerajinan kapal layar dari buah cengkih harganya Rp100.000 per unit. (Antara)