Jemaat GSJA Solafide Saumlaki Gelar Perayaan Natal
Pada
Tuesday, December 19, 2017
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Gembala Sidang, Staf Pastoral dan seluruh Jemaat Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Solafide Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) Provinsi Maluku, menggelar ibadah Natal bersama di gedung Gereja GSJA Saumlaki, pada Sabtu (16/12).
Dalam Khotbah Natal yang dipimpin langsung oleh Gembala GGSJA Solafide, Pendeta Andrew Kelmaskosu mengutip pembacaan dari Yesaya 60 ayat 1 hingga 7 denga Tema Besar yang disebarkan di semua Gereja-gereja Lokal di Maluku yaitu “Bangkitlah dan Menjadi Terang” dikatakan bahwa perayaan Natal bukan hanya sekedar perayaan belaka tapi harus bergerak maju dan mengalami pertumbuhan di dalam Tuhan.
“Dengan Tema yang terterah di depan “Bangkitlah dan Menjadi Terang” Saya percaya ini bukan hanya menjadi tema besar tapi biar itu menjadi sebuah pemahaman bahwa perayaan Natal bukan soal kita merayakan begitu saja tapi kita harus betul mengalami sebuah perumbuhan di dalam Tuhan. Kita harus menjadi orang yang dewasa di dalam tuhan. Bahkan kita harus betul-betul bergerak maju di dalam Tuhan,” Kata Pendeta Kelmaskosu.
Ia menjelaskan, dari bacaan Firman Tuhan ada perkara yang luar biasa yang dapat dipelajari jemaat, yaitu salah satu tujuan besar kepulangan Bangsa Israel dari pembuangan adalah membangun kembali apa yang sudah rusak dan terbengkalai.
“Ternyata keinginan mereka tidak berjalan mulus sebab mereka menemukan banyak persoalan. Mereka diperhadapkan dengan masalah, bukan saja tentang kondisi terburuknya kota yang sudah hancur, tetapi tenyata mereka menemukan mental mereka itu telah rapuh,” jelas dia.
Pdt Kelmaskosupun melanjutkan bahwa kerohanian sebagian besar bangsa Israel saat itupun sangat rapuh bahkan telah mati.
“Bahkan Alkitab berkata bahwa mereka disusupi oleh dosa dan apa yang menjadi tujuan harapan mereka itu menjadi budak sebab persoalan itu yang pada akhirnya membawah mereka untuk memahami bahwa ternyata harus mengalami sebuah pembaharuan,” lanjutnya.
Ia mengatakan dalam kondisi bangsa Israel seperti ini, Tuhan tetap ingin memperbaharui JanjiNya atas bangsa Israel bahkan kota Yerusalem agar mereka percaya bahwa Tuhan tidak meninggalkan mereka.
‘Tuhan tidak biarkan mereka sendiri, ada Tuhan yang sanggup untuk memelihara mereka bahkan janji Tuhan untuk menjadikan mereka besar, janji Tuhan untuk menjadikan mereka bangsa yang luar biasa, itu tidak akan terlupakan,” kata Pendeta.
Pdt Kelmaskosu menegaskan hal yang sama terjadi oleh Bangsa Israel pun bisa terjadi kepada kita. Ketika kita pegang janji Tuhan, Tuhanpun akan pegang perkataanNya, Ia akan melakukannya dalam kehidupan kita.
“Yang menjadi persoalannya adalah apakah kita berjalan sesuai kehendak Tuhan ataukah kita berjalan dengan apa yang kita mau, sebab inilah yang Tuhan mau agar setiap kita mau diperbaharui kehidupan kita dari waktu ke waktu,” tegasnya.
Ia mengajak semua Jemaat untuk kembali memeriksa kehidupan Rohani dan Semangat mereka karena essensi penyembahan adalah hati manusia.
“Mari periksa rohani, semangat, kehidupan Roh kita, sebab esensi penyembahan bukan soal yang lain, tetapi Tuhan bicara soal hati , Tuhan tidak bicara tentang seberapa bagus kita mendisain tempat Ibadah kita, Tuhan bukan bicara soal seberapa baik kita bermain music, tidak, tapi Tuhan mencari siapakah orang-orang yang mencari hadirat Tuhan, karena dimana Tuhan hadir kemuliaan Tuhan ada,” ajak Pendeta.
Ia berharap semua Jemaat harus menjadi berkat bagi orang lain karena Tuhan tidak hanya terkesan dengan semangat kita saja tetapi Tuhan ingin kita maju melangkah demi langkah bersamaNya.
Khotbah Natal ini diakhiri dengan doa syafaat dan dilanjutkan dengan pemberian Bingkisan Kasih Natal kepada 5 Ibu, yaitu Ibu Sambonu, Ibu Ot labobar, Ibu Mia Batmanlussy, Ibu Ros Kelmaskosu dan Ibu Hulkiawar.
Bingkisan Kasih Natal ini diserahkan oleh Gembala Gereja Betel, Pdt Yonas Anaktotoly berserta Ibu dan Pdt. Andrew Kelmaskosu. Serta Pemberian Doorprize berhadiah kepada kedua pemenang dan 1 Doorprize kepada Roland Lololuan yang dinilai hadir tepat waktu pada perayaan ini. Selama perayaan berlangsung diwarnai dengan tarian dan puji-pujian. (Laura Sobuber)