Nelayan Diminta Waspada Dengan Gelombang Laut
Pada
Sunday, December 24, 2017
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Kondisi perairan Laut Banda dan Laut Arafura yang bergelombang akibat perubahan musim dari kemarau ke hujan pada akhir Desember 2017 dan awal 2018 ini menjadi perhatian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut Kepala BMKG Stasiun Kelas III Saumlaki, Andi Ilham Tahir, ST hal ini harus diwaspadai, terutama oleh para nelayan dan pemilik kapal kecil yang menggunakan jalur laut melalui pesisir Timur dan Selatan, Kepulauan Tanimbar, serta kapal yang menuju Kepulauan Kei dan Aru.
“Terutama arus laut yang melewati Tanimbar-Kei. Sebab menjelang puncak musim hujan antara Januari dan Februari 2018 nanti kita harus mewaspadai kondisi gelombang laut yang kecepatan angin dari Barat Daya-nya akan tinggi, dan ini akan mempengaruhi kondisi gelombang laut,” ujarnya kepada Lelemuku.com diruang kerjanya pada Jumat (22/12).
Meski saat ini pihaknya belum mendapat laporan tinggi gelombang yang mengancam, pihaknya akan terus memantau perkembangan dan perubahan ini. Sebab kencangnya angin dari Barat Daya ini dapat mempengaruhi tinggi gelombang laut hingga mencapai 4 hingga 5 meter.
“Kalau sudah tinggi, kami akan berikan warning (peringatan) bahwa untuk kegiatan nelayan dan kegiatan operasi di laut itu sudah berbahaya karena sudah mencapai 4 meter,” ujar dia.
Dikatakan, peringatan juga akan menjadi bahan pertimbangan untuk kapal yang besar. Sebab meski diijinkan berlayar, gelombang saat melewati Laut Banda dan sekitarnya memiliki pengaruh terhadap perjalanan kapal tersebut. (Albert Batlayeri)
Menurut Kepala BMKG Stasiun Kelas III Saumlaki, Andi Ilham Tahir, ST hal ini harus diwaspadai, terutama oleh para nelayan dan pemilik kapal kecil yang menggunakan jalur laut melalui pesisir Timur dan Selatan, Kepulauan Tanimbar, serta kapal yang menuju Kepulauan Kei dan Aru.
“Terutama arus laut yang melewati Tanimbar-Kei. Sebab menjelang puncak musim hujan antara Januari dan Februari 2018 nanti kita harus mewaspadai kondisi gelombang laut yang kecepatan angin dari Barat Daya-nya akan tinggi, dan ini akan mempengaruhi kondisi gelombang laut,” ujarnya kepada Lelemuku.com diruang kerjanya pada Jumat (22/12).
Meski saat ini pihaknya belum mendapat laporan tinggi gelombang yang mengancam, pihaknya akan terus memantau perkembangan dan perubahan ini. Sebab kencangnya angin dari Barat Daya ini dapat mempengaruhi tinggi gelombang laut hingga mencapai 4 hingga 5 meter.
“Kalau sudah tinggi, kami akan berikan warning (peringatan) bahwa untuk kegiatan nelayan dan kegiatan operasi di laut itu sudah berbahaya karena sudah mencapai 4 meter,” ujar dia.
Dikatakan, peringatan juga akan menjadi bahan pertimbangan untuk kapal yang besar. Sebab meski diijinkan berlayar, gelombang saat melewati Laut Banda dan sekitarnya memiliki pengaruh terhadap perjalanan kapal tersebut. (Albert Batlayeri)