Perayaan Natal dan HUT Ke 61 SMTPI Jemaat GPM Saumlaki
Pada
Sunday, December 24, 2017
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU – Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Saumlaki menggelar Perayaan Natal dan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-61 Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil (SMTPI) di Gedung Kesenian, Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku pada Kamis (21/12).
Acara Ibadah dengan Tema sentral Natal 2017 “Imanuel Allah Beserta Kita” Matius 1;23 dan Tema HUT SMTPI “Menjadi Anak Yang Dikasihi Allah” dari Kitab Yeremia 31:13 ini diawali dengan Puisi, puji-pujian dan tarian pembuka oleh anak-anak Sekolah Minggu sektor 1.
Setelah itu, Penyalaan lilin Natal yang diwakili oleh Ketua Klasis GPM Saumlaki, Pdt. Lenny Bakarbessy/ Rangkoratat S.Th, Ketua Majelis Jemaat GPM Saumlaki, Pdt. Ny. A. CH. A. Sabono, S.Th, Ketua Komisi Anak dan Remaja Jemaat GPM Saumlaki, Leo Maiseka SIP dan Ketua Panitia D.C Makatita SS.Tp.
Selama Penyalaan lilin Natal berlangsung, diiringi dengan pembacaan ayat nats Alkitab tentang Natal oleh anak-anak Sekolah Minggu. Dilanjutkan dengan doa Firman Tuhan yang dipimpin oleh Leo Maiseka. Diikuti pembacaan Firman Tuhan yang terambil dari Injil Lukas pasal 2 ayat 1 sampai 7 oleh Kaum Bapak secara bergiliran.
Selepas pembacaan Firman seluruh undangan dihibur oleh Drama Musikal yang diperankan oleh anak-anak Sektor 2 bersama pengasuh yang bercerita tentang momen Natal Kelahiran Tuhan Yesus ini kita diingatkan kembali agar mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang ke 2 kali dengan menjadi Terang atau contoh lewat kehidupan sehari-hari.
Usai Drama Musikal ini, dilanjutkan dengan Khotbah Natal oleh Pendeta Hehakaya. Pendeta mengawali khotbahnya dengan mengajak seluruh undangan mengucap syukur dengan pimpinan Tuhan selama tahun 2017.
“Hari ini kita mengucapkan syukur bukan saja karena Tuhan Yesus sudah pimpin hidup kita selama tahun 2017 tetapi hari ini kita semua sebagai orang tua, sebagai para pelayan, pengasuh kita boleh merayakan Natal dan kita diijinkan Tuhan Yesus untuk merayakan HUT SMTPI di seluruh wilayah gereja Protestan Maluku dan karena itu,” kata dia.
Ia melanjut dengan memberikan khotbah yang menceritakan kisah seorang anak miskin dan nakal yang rindu mencari Tuhan.
“Ada seorang anak terlahir dari keluarga yang miskin. Anak ini dia tidak punya cara uang, dia punya perilaku itu penuh dengan kesombongan yang amat sangat luar biasa. Walaupun anak ini berasal dari keluarga yang miskin, sombong dia punya kerinduan datang mencari Yesus. Bukan saja pada saat sekolah minggu tapi perayaan hari natal,” cerita Pendeta.
Ia melanjutkan cerita saat anak nakal yang miskin tadi pergi ke perayaan Natal dengan tidak membawah kado Natal.
“Anak ini dia tidak membawa kado seperti yang ada di tangan bapak pendeta ini tetapi ketika dia duduk dibawah pohon natal Ibu pengasuh Tanya dia “ade kenapa duduk di bawah pohon natal, kenapa tidak duduk sama-sama dengan bapa dan mama atau teman-teman yang lain, kenapa ade tidak bahwa kado, lalu siapa yang antar ade ke sini?” kisah Pendeta.
"Lalu, anak itu menjawab 'ibu pengasuh saya sendiri yang datang karena saya tidak punya apa-apa lagi, bapa saya sudah meninggal'. Pengasuh kembali bertanya 'lalu siapa yang antar ade ke perayaan natal, mama?' Mendengar pertanyaan pengasuh langsung anak nakal itu menangis “mama tidak antar saya karena saya tidak dengar-dengaran,” lanjut dia.
Pendeta melanjutkan kisah dengan mengungkapkan kalau, anak dalam kisah itu menyadari kalau dirinyalah kado istimewa bagi Tuhan.
“Anak itu lalu berkata, 'Ibu pengasuh biar saya tidak bawah kado tapi saya duduk di bawah pohon natal ini Karena saya mau kasih hidup saya ini untuk Tuhan Yesus dan itulah kado yang paling istimewah saya kasih buat Tuhan yesus,” lanjut Pendeta berkisah.
Pendeta Hehakaya pun berharap lewat cerita ini SMTPI lebih lagi mengasihi Tuhan Yesus dan kepada orang tua agar lebih mengasihi anaknya yaitu berkat Tuhan.
“Kita dapat pelajaran, ketika kita merayakan natal sebagai SMTPI, kita diajak untuk mengsihi dan sayang kepada Tuhan Yesus, jangan bolos sekolah minggu dan tunas. Dan sebagai orang tua kita diingatkan untuk selalu mengasihi anak-anak kita karena anak-anak adalah berkat yang Tuhan titipkan,” tutup dia.
Diakhir dari khotbahnya, Pendeta memperlihatkan sebuah video yang dapat menjadi inspirasi kebaikan dengan cerita “Bakti Seorang Anak Kepada Orang Tuanya".
Selepas Khotbah diisi dengan persembahan dan puji-pujian oleh Vocal Group sektor 9 dan sektor 4 mengakhiri Ibadah. Usai Ibadah acara dilanjutkan dengan acara seremonial yaitu Laporan PHBG, Pidato HUT SMTPI, Pemotongan Tumpeng HUT SMTPI dan Pesan Natal.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Klasis GPM Saumlaki, Pdt. Lenny Bakarbessy/Rangkoratat S.Th, Majelis GPM saumlaki, Pengasuh dan anak-anak SMTPI Saumlaki, Orang Tua. (Laura Sobuber).
Acara Ibadah dengan Tema sentral Natal 2017 “Imanuel Allah Beserta Kita” Matius 1;23 dan Tema HUT SMTPI “Menjadi Anak Yang Dikasihi Allah” dari Kitab Yeremia 31:13 ini diawali dengan Puisi, puji-pujian dan tarian pembuka oleh anak-anak Sekolah Minggu sektor 1.
Setelah itu, Penyalaan lilin Natal yang diwakili oleh Ketua Klasis GPM Saumlaki, Pdt. Lenny Bakarbessy/ Rangkoratat S.Th, Ketua Majelis Jemaat GPM Saumlaki, Pdt. Ny. A. CH. A. Sabono, S.Th, Ketua Komisi Anak dan Remaja Jemaat GPM Saumlaki, Leo Maiseka SIP dan Ketua Panitia D.C Makatita SS.Tp.
Selama Penyalaan lilin Natal berlangsung, diiringi dengan pembacaan ayat nats Alkitab tentang Natal oleh anak-anak Sekolah Minggu. Dilanjutkan dengan doa Firman Tuhan yang dipimpin oleh Leo Maiseka. Diikuti pembacaan Firman Tuhan yang terambil dari Injil Lukas pasal 2 ayat 1 sampai 7 oleh Kaum Bapak secara bergiliran.
Selepas pembacaan Firman seluruh undangan dihibur oleh Drama Musikal yang diperankan oleh anak-anak Sektor 2 bersama pengasuh yang bercerita tentang momen Natal Kelahiran Tuhan Yesus ini kita diingatkan kembali agar mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang ke 2 kali dengan menjadi Terang atau contoh lewat kehidupan sehari-hari.
Usai Drama Musikal ini, dilanjutkan dengan Khotbah Natal oleh Pendeta Hehakaya. Pendeta mengawali khotbahnya dengan mengajak seluruh undangan mengucap syukur dengan pimpinan Tuhan selama tahun 2017.
“Hari ini kita mengucapkan syukur bukan saja karena Tuhan Yesus sudah pimpin hidup kita selama tahun 2017 tetapi hari ini kita semua sebagai orang tua, sebagai para pelayan, pengasuh kita boleh merayakan Natal dan kita diijinkan Tuhan Yesus untuk merayakan HUT SMTPI di seluruh wilayah gereja Protestan Maluku dan karena itu,” kata dia.
Ia melanjut dengan memberikan khotbah yang menceritakan kisah seorang anak miskin dan nakal yang rindu mencari Tuhan.
“Ada seorang anak terlahir dari keluarga yang miskin. Anak ini dia tidak punya cara uang, dia punya perilaku itu penuh dengan kesombongan yang amat sangat luar biasa. Walaupun anak ini berasal dari keluarga yang miskin, sombong dia punya kerinduan datang mencari Yesus. Bukan saja pada saat sekolah minggu tapi perayaan hari natal,” cerita Pendeta.
Ia melanjutkan cerita saat anak nakal yang miskin tadi pergi ke perayaan Natal dengan tidak membawah kado Natal.
“Anak ini dia tidak membawa kado seperti yang ada di tangan bapak pendeta ini tetapi ketika dia duduk dibawah pohon natal Ibu pengasuh Tanya dia “ade kenapa duduk di bawah pohon natal, kenapa tidak duduk sama-sama dengan bapa dan mama atau teman-teman yang lain, kenapa ade tidak bahwa kado, lalu siapa yang antar ade ke sini?” kisah Pendeta.
"Lalu, anak itu menjawab 'ibu pengasuh saya sendiri yang datang karena saya tidak punya apa-apa lagi, bapa saya sudah meninggal'. Pengasuh kembali bertanya 'lalu siapa yang antar ade ke perayaan natal, mama?' Mendengar pertanyaan pengasuh langsung anak nakal itu menangis “mama tidak antar saya karena saya tidak dengar-dengaran,” lanjut dia.
Pendeta melanjutkan kisah dengan mengungkapkan kalau, anak dalam kisah itu menyadari kalau dirinyalah kado istimewa bagi Tuhan.
“Anak itu lalu berkata, 'Ibu pengasuh biar saya tidak bawah kado tapi saya duduk di bawah pohon natal ini Karena saya mau kasih hidup saya ini untuk Tuhan Yesus dan itulah kado yang paling istimewah saya kasih buat Tuhan yesus,” lanjut Pendeta berkisah.
Pendeta Hehakaya pun berharap lewat cerita ini SMTPI lebih lagi mengasihi Tuhan Yesus dan kepada orang tua agar lebih mengasihi anaknya yaitu berkat Tuhan.
“Kita dapat pelajaran, ketika kita merayakan natal sebagai SMTPI, kita diajak untuk mengsihi dan sayang kepada Tuhan Yesus, jangan bolos sekolah minggu dan tunas. Dan sebagai orang tua kita diingatkan untuk selalu mengasihi anak-anak kita karena anak-anak adalah berkat yang Tuhan titipkan,” tutup dia.
Diakhir dari khotbahnya, Pendeta memperlihatkan sebuah video yang dapat menjadi inspirasi kebaikan dengan cerita “Bakti Seorang Anak Kepada Orang Tuanya".
Selepas Khotbah diisi dengan persembahan dan puji-pujian oleh Vocal Group sektor 9 dan sektor 4 mengakhiri Ibadah. Usai Ibadah acara dilanjutkan dengan acara seremonial yaitu Laporan PHBG, Pidato HUT SMTPI, Pemotongan Tumpeng HUT SMTPI dan Pesan Natal.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Klasis GPM Saumlaki, Pdt. Lenny Bakarbessy/Rangkoratat S.Th, Majelis GPM saumlaki, Pengasuh dan anak-anak SMTPI Saumlaki, Orang Tua. (Laura Sobuber).