Pemkab Maluku Tenggara Barat Antisipasi Kelangkaan Beras
Pada
Saturday, March 10, 2018
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara Barat menggelar operasi pasar sebagai langkah antisipasi akibat terjadinya kelangkaan beras di Kota Saumlaki pada Jumat (9/3).
Operasi pasar yang dibuka oleh Bupati MTB Petrus Fatlolon, SH, MH ini ditandai dengan penyerahan beras secara simbolis kepada perwakilan masyarakat.
Dalam arahannya bupati menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprofokasi terhadap isu-isu yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu yang mengklaim bahwa saat ini MTB sedang mengalami krisis pangan.
“Kondisi yang terjadi saat ini sesuai pemantauan yang dilakukan oleh tim gabungan SKPD terkait terhadap gudang milik pedagang pada tanggal 8 Maret 2018, menemukan fakta bahwa stok beras di Kota Saumlaki memang mangalami kelangkaan,” kata bupati.
Terkait hal itu kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah daerah (pemda) setelah berkoordinasi dengan DPRD dan Forkopimda MTB, maka diputuskan untuk melakukan operasi pasar dengan melepas sebanyak 35 ton beras kepada masyarakat dengan harga Rp100.000 untuk kemasan 15 kg.
Selain itu pemerintah daerah juga telah meminta bantuan kepada TNI AL melalui kepala stafnya, untuk membantu dengan menyediakan dua kapal yang akan digunakan untuk mengangkut beras dari Ambon dan Surabaya yang dijadwalkan akan tiba di Saumlaki pada 12 Maret 2018.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan MTB, Jonas Batlayeri, S.Sos mengatakan, beras Bulog yang dijual kepada masyarakat tersebut merupakan stok cadangan pangan yang ada pada dinasnya, berjumlah 35 ton dan dijual kepada 2.300 kepala keluarga.
Menyinggung akibat kelangkaan beras di Saumlaki, Batlayeri menilai hal itu terjadi akibat suplai dari daerah produsen tidak sesuai jadwal.
“Dipengaruhi oleh faktor cuaca yang kurang mendukung serta kurangnya ketersediaan stok beras pada daerah penghasil beras itu sendiri,” pungkas dia. (HumasMTB)
Operasi pasar yang dibuka oleh Bupati MTB Petrus Fatlolon, SH, MH ini ditandai dengan penyerahan beras secara simbolis kepada perwakilan masyarakat.
Dalam arahannya bupati menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprofokasi terhadap isu-isu yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu yang mengklaim bahwa saat ini MTB sedang mengalami krisis pangan.
“Kondisi yang terjadi saat ini sesuai pemantauan yang dilakukan oleh tim gabungan SKPD terkait terhadap gudang milik pedagang pada tanggal 8 Maret 2018, menemukan fakta bahwa stok beras di Kota Saumlaki memang mangalami kelangkaan,” kata bupati.
Terkait hal itu kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah daerah (pemda) setelah berkoordinasi dengan DPRD dan Forkopimda MTB, maka diputuskan untuk melakukan operasi pasar dengan melepas sebanyak 35 ton beras kepada masyarakat dengan harga Rp100.000 untuk kemasan 15 kg.
Selain itu pemerintah daerah juga telah meminta bantuan kepada TNI AL melalui kepala stafnya, untuk membantu dengan menyediakan dua kapal yang akan digunakan untuk mengangkut beras dari Ambon dan Surabaya yang dijadwalkan akan tiba di Saumlaki pada 12 Maret 2018.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan MTB, Jonas Batlayeri, S.Sos mengatakan, beras Bulog yang dijual kepada masyarakat tersebut merupakan stok cadangan pangan yang ada pada dinasnya, berjumlah 35 ton dan dijual kepada 2.300 kepala keluarga.
Menyinggung akibat kelangkaan beras di Saumlaki, Batlayeri menilai hal itu terjadi akibat suplai dari daerah produsen tidak sesuai jadwal.
“Dipengaruhi oleh faktor cuaca yang kurang mendukung serta kurangnya ketersediaan stok beras pada daerah penghasil beras itu sendiri,” pungkas dia. (HumasMTB)