Dispenbud Maluku Tenggara Barat Canangkan Tanimbar Cerdas Berkarakter
Pada
Wednesday, May 2, 2018
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispenbud) MTB melakukan pencanangan gerakan pendidikan Tanimbar Cerdas Berkarakter (TCB) yang bertepatan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2018.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadispenbud) MTB, Ir. Lieke Tan, MS, gerakan ini akan dicanangkan pada perayaan puncak dari kegiatan Hardiknas 2018 pada Rabu (2/5) sebagai komitmen bersama komponen pendidikan di Kepulauan Tanimbar.
Kegiatan tersebut mengambil Tema “Tanimbar Cerdas Berkarakter” dan Sub Tema “Peringatan Hardiknas mendorong tanggung jawab guru, orang tua dan masyarakat dalam menciptakan rasa percaya diri anak yang berekspresi melalui pengharapan dan pengakuan dalam tradisi tatanan norma kehidupan beretika moral, yang membentuk anak-anak tanimbar cerdas berkarakter memasuki persaingan era globalisasi” yang selaras dengan Visi dan Misi Pemda MTB “Sehat, Cerdas, Berwibawa dan Mandiri”.
“Di tanggal 2 Mei itu kita mencanangkan Tanimbar Cerdas Berkarakter,” ujar Kadispenbud kepada Lelemuku.com di ruang kerjanya, pada Kamis (17/04) lalu.
Ia mengungkapkan dalam mempersiapkan gerakan tersebut, pihaknya sudah melakukan sosialisasi di Kecamatan Tanimbar Utara (Tanut), diantaranya Kota Larat, Desa Lelingluan, Desa Watidal, Desa Keliobar, Desa Kelaan, Desa Lamdesar Barat, Lamdesar Timur. Sementara di Kecamatan Kormomolin diantaranya Desa Alusi Krawain dan desa Lorwembun. Serta di Kecamatan Yaru, Kecamatan Selaru dan Kecamatan Wermaktian.
Tujuan sosialisasi ini guna mendorong guru, orang tua, masyarakat dan Pemerintah Desa (Pemdes) agar menyadari peran dan fungsi masing-masing dalam mempersiapkan generasi muda Tanimbar yang cerdas berkarakter.
“Target Tanimbar Cerdas Berkarakter itu dia akan menjadi orang-orang hebat yang rendah hati dan moralnya itu pasti terbina. Tetapi kalau jadi pintar dan tidak berkarakter, dia akan menjadi pribadi yang sombong, angkuh dan tinggi hati. Kami menyadari hal ini tidak bisa berjalan tanpa komitmen semua elemen,” ungkap Lieke.
Gerakan pendidikan tersebut memiliki 3 program yang dapat mewujudkan anak Bumi Duan Lolat yang hebat pada waktunya, yaitu menciptakan sekolah bebas telepon genggam, bina harmonis keluarga dan jam belajar malam anak.
Program sekolah bebas telepon genggam bertujuan agar peserta didik lebih fokus belajar, menghindari akses situs yang bukan konten anak dan mencegah siswa mengambil adegan atau video yang tidak seharusnya.
Kemudian, program harmonis keluarga bermanfaat agar menanamkan rasa percaya diri anak karena banyak anak tidak mampu mengekspresikan potensi dirinya disebabkan sejak kecil kurang merasa dihargai dan pengakuan dari lingkungan. Orang tua dan guru diharapkan terbiasa memberi penghargaan kepada anak dengan memperkatakan tiga kata kunci, yaitu tolong, terima kasih dan maaf.
“Serta memberi kesempatan kepada anak untuk menyampaikan pendapat dan membangun mesbah doa sejak dini dengan doa bersama keluarga sebelum tidur,” jelas dia.
Program terakhir, jam belajar malam anak dilakukan untuk menanam disiplin atau kebiasaan anak sejak dini. Lewat aktifitas ini anak akan terbiasa belajar atau gemar membaca serta kepada guru diwajibkan dari hari senin hingga jumat dapat memberikan pekerjaan rumah yang hasilnya bisa disampaikan kepada para orang tua agar orang tua dapat mengetahui peningkatan belajar anak. (Laura Sobuber)