Media Gathering SKK Migas - KKKS Pamalu 2018
Pada
Wednesday, May 23, 2018
Edit
SULI, LELEMUKU.COM - Satuan Kerja Khusus Industri Hulu Minyak dan Gas (SKK-Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) gelar Media Gathering di The Natsepa Hotel and Resort, Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku pada Rabu (23/5).
Pertemuan yang mengangkat tema "Hulu Migas : Dulu, Kini dan Untuk Hari Esok Yang Lebih Baik" ini dihadiri 19 perwakilan awak media dan manajemen KKKS dari RH PetroGas, Pertamina, Mont D'or, Citic Seram Ltd, BP, Inpex Masela Ltd, Pertamina EP, Genting Oil, KRZ, PGN Saka dan Equinox.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu, Dr A. Rinto Pudyantoro. SE., MM mengharapkan agar kegiatan rutin tahunan yang diadakan SKK Migas ini dapat memberikan pemahaman jelas atas kinerja perusahaan minyak dan gas di Maluku dan Papua.
"Saya melihat media gathering harus menjadi alat untuk lebih memberikan pemahaman yang baik tentang hulu migas. Sebab tidak saja wartawan, tidak saja media, tetapi juga KKKS juga membantu memberkenalkan hulu migas," tutur dia.
Ia mengatakan media adalah bagian integral dalam meningkatkan informasi atas peran perusahaan-perusahaan yang selain mencari keuntungan, juga untuk memberikan manfaat kepada pemerintah dan masyarakat.
"Ini pertanda bahwa media adalah bagian yang penting dari industri migas, sehingga informasi tentang operasi hulu migas dapat berjalan dengan baik," ucap dia.
Ia mengatakan, tema itu sendiri menceritakan bahwa migas dahulu, sekarang dan kedepan harus memberikan perubahan yang baik. Sebab perusahaan yang dahulu sudah memberikan dampak, yang harus dipelajari baik buruknya.
"Apakah kehadiran hulu migas yang dahulu sudah memberikan manfaat kepada masyarakat dan Indonesia secara umum. Sebab mestinya masyarakat merasakan manfaat dari kehadiran perusahaan di daerah mereka," tutur dia.
Sehingga masyarakat, kata Rianto dapat merasakan hasil positif dari kehadiran perusahaan-perusahaan yang ada.
"Sekarang kita sudah tahu bahwa perusahaan-perusahaan minyak sudah berproduksi, dan apakah tiga besar perusahaan yang akan datang di wilayah Maluku dan Papua ada Proyek BP Tangguh, Inpex Masela dan Genting Oli akan memberiakan manfaat atau tidak. Kita harus mencatat hal baik apa yang sudah dilakukan dan sehingga proyek-proyek besar ini dapat bermanfaat untuk masyarakat di masa yang akan datang," tandas dia. (Albert Batlayeri)
Pertemuan yang mengangkat tema "Hulu Migas : Dulu, Kini dan Untuk Hari Esok Yang Lebih Baik" ini dihadiri 19 perwakilan awak media dan manajemen KKKS dari RH PetroGas, Pertamina, Mont D'or, Citic Seram Ltd, BP, Inpex Masela Ltd, Pertamina EP, Genting Oil, KRZ, PGN Saka dan Equinox.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu, Dr A. Rinto Pudyantoro. SE., MM mengharapkan agar kegiatan rutin tahunan yang diadakan SKK Migas ini dapat memberikan pemahaman jelas atas kinerja perusahaan minyak dan gas di Maluku dan Papua.
"Saya melihat media gathering harus menjadi alat untuk lebih memberikan pemahaman yang baik tentang hulu migas. Sebab tidak saja wartawan, tidak saja media, tetapi juga KKKS juga membantu memberkenalkan hulu migas," tutur dia.
Ia mengatakan media adalah bagian integral dalam meningkatkan informasi atas peran perusahaan-perusahaan yang selain mencari keuntungan, juga untuk memberikan manfaat kepada pemerintah dan masyarakat.
"Ini pertanda bahwa media adalah bagian yang penting dari industri migas, sehingga informasi tentang operasi hulu migas dapat berjalan dengan baik," ucap dia.
Ia mengatakan, tema itu sendiri menceritakan bahwa migas dahulu, sekarang dan kedepan harus memberikan perubahan yang baik. Sebab perusahaan yang dahulu sudah memberikan dampak, yang harus dipelajari baik buruknya.
"Apakah kehadiran hulu migas yang dahulu sudah memberikan manfaat kepada masyarakat dan Indonesia secara umum. Sebab mestinya masyarakat merasakan manfaat dari kehadiran perusahaan di daerah mereka," tutur dia.
Sehingga masyarakat, kata Rianto dapat merasakan hasil positif dari kehadiran perusahaan-perusahaan yang ada.
"Sekarang kita sudah tahu bahwa perusahaan-perusahaan minyak sudah berproduksi, dan apakah tiga besar perusahaan yang akan datang di wilayah Maluku dan Papua ada Proyek BP Tangguh, Inpex Masela dan Genting Oli akan memberiakan manfaat atau tidak. Kita harus mencatat hal baik apa yang sudah dilakukan dan sehingga proyek-proyek besar ini dapat bermanfaat untuk masyarakat di masa yang akan datang," tandas dia. (Albert Batlayeri)