Pemkab MTB Targetkan 8 Desa Wisata di Tahun 2018
Pada
Thursday, May 24, 2018
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) MTB targetkan harus miliki 8 desa wisata pada bulan November 2018.
Hal ini diutarakan oleh Kepala Dinas Pariwisata MTB, Ir. Mynrik Barlolona, MT bahwa salah satu prioritas kegiatan dinas tersebut di tahun 2018 adalah membentuk beberapa desa wisata di Kepulauan Tanimbar.
Dampak dari pembentukan desa wisata ini sangat baik bagi peningkatan ekonomi masyarakat karena akan bermunculan banyak kegiatan pemberdayaan lewat potensi-potensi desa yang akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat desa tersebut.
“Salah satu prioritas kegiatan kami adalah membentuk beberapa desa wisata. Tahun ini paling lambat bulan November kami sudah harus tetapkan 8 desa wisata,” kata dia saat diwawancarai Lelemuku.com di ruang kerjanya, pada Kamis (04/05).
Barlolona menjelaskan pada bulan Mei ini pihaknya akan mengunjungi seluruh desa di Bumi Duan Lolat dalam sosialisai tentang desa wisata. Setelah menemukan desa yang berpotensi, lalu desa tersebut akan dipersiapkan dan dibentuk sebagai desa wisata.
“Prosedurnya itu ada, dalam waktu dekat kami akan turun sosialisasi ke desa-desa tersebut dan sekaligus mempersiapkan mereka sebagai desa wisata,” jelas ia.
Barlolonapun menambahkan Disparekraf MTB hingga saat ini melakukan pendampingan untuk ke-2 desa wisata yang sudah berjalan, yaitu Desa Matakus di Kecamatan Tanimbar selatan (tansel) dan Desa Sangliat Dol di Kecamatan Wertamrian agar pengembangannya optimal.
“Contoh dua desa wisata yang sudah jalan, kami lakukan pendampingan supaya betul-betul bisa optimal dan kami butuh kerja sama juga dengan dinas-dinas teknis lainnya sehingga tanggung jawab dalam pemberdayaan masyarakat disana maksimal,” tambah Kadisparekraf MTB itu. (Eva Bembuain)
Hal ini diutarakan oleh Kepala Dinas Pariwisata MTB, Ir. Mynrik Barlolona, MT bahwa salah satu prioritas kegiatan dinas tersebut di tahun 2018 adalah membentuk beberapa desa wisata di Kepulauan Tanimbar.
Dampak dari pembentukan desa wisata ini sangat baik bagi peningkatan ekonomi masyarakat karena akan bermunculan banyak kegiatan pemberdayaan lewat potensi-potensi desa yang akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat desa tersebut.
“Salah satu prioritas kegiatan kami adalah membentuk beberapa desa wisata. Tahun ini paling lambat bulan November kami sudah harus tetapkan 8 desa wisata,” kata dia saat diwawancarai Lelemuku.com di ruang kerjanya, pada Kamis (04/05).
Barlolona menjelaskan pada bulan Mei ini pihaknya akan mengunjungi seluruh desa di Bumi Duan Lolat dalam sosialisai tentang desa wisata. Setelah menemukan desa yang berpotensi, lalu desa tersebut akan dipersiapkan dan dibentuk sebagai desa wisata.
“Prosedurnya itu ada, dalam waktu dekat kami akan turun sosialisasi ke desa-desa tersebut dan sekaligus mempersiapkan mereka sebagai desa wisata,” jelas ia.
Barlolonapun menambahkan Disparekraf MTB hingga saat ini melakukan pendampingan untuk ke-2 desa wisata yang sudah berjalan, yaitu Desa Matakus di Kecamatan Tanimbar selatan (tansel) dan Desa Sangliat Dol di Kecamatan Wertamrian agar pengembangannya optimal.
“Contoh dua desa wisata yang sudah jalan, kami lakukan pendampingan supaya betul-betul bisa optimal dan kami butuh kerja sama juga dengan dinas-dinas teknis lainnya sehingga tanggung jawab dalam pemberdayaan masyarakat disana maksimal,” tambah Kadisparekraf MTB itu. (Eva Bembuain)