Meikyal Ponto Nilai Imunisasi Measles Rubella Sangat Penting
Pada
Saturday, August 4, 2018
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr Meikyal Ponto menyatakan kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) atau Campak Jerman pada tahun 2018 merupakan hal penting yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Maluku, salah satunya di Maluku Tenggara Barat.
Dikatakaan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia bernomor KK.01.07/Menenkes/191/2017 tanggal 11 April 2017 tentang pembentukan Kelompok Kerja Nasional Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella.
"Ini untuk mencapai Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella tahun 2020 secara nasional dan untuk MTB, tujuan khususnya adalah meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap Campak dan Rubella secara cepat, memutuskan transmisi Virus Campak dan Rubella, menurunkan angka kesakitan Campak dan Rubella dan menurunkan angka kejadian CSA," ujar Ponto saat pencanangan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) atau Campak Jerman pada Jumat (3/7) di Saumlaki.
Dikatakan anggaran untuk pencanangan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di MTB tahun 2018 yang dilaksanakan saat ini bersumber dari APBD kabupaten pada DPA SKPD Dinas Kesehatan MTB tahun 2018.
"Untuk pelaksanaan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di MTB tahun 2018 dilaksanakan dengan pembiayaan APBD pada Kabupaten MTB, APBD Provinsi Maluku dan APBN tahun 2018," tutur Ponto.
Diungkapkan waktu dan tempat pelaksanaan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di Kepulauan Tanimbar tahun 2018 dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September tahun 2018 .
"Hal ini akan dilaksanakan pada seluruh kelurahan, desa, dusun di sepuluh kecamatan di Kepulauan Tanimbar yang pencanangannya dilaksanakan pada hari ini," tutup dia.
Untuk diketahui bersama, campak pada umumnya disebabkan oleh virus jenis paramyxovirus. Gejala-gejala umum campak, antara lain demam, kehilangan nafsu makan, ruam merah pada kulit, infeksi telinga, mata sensitif terhadap cahaya, dan diare.
Tanda dan gejala biasanya muncul 10 hingga 14 hari setelah paparan terhadap virus. Anak-anak yang terkena campak biasanya menghabiskan waktu sekitar 5 hari untuk beristirahat. Jika penyakit ini terus dibiarkan, komplikasi yang dapat terjadi adalah radang otak.
Virus campak dapat bertahan di permukaan selama beberapa jam dan menempel pada benda-benda lain. Saat Anda menyentuh benda yang sudah terkena percikan virus campak lalu menempelkan tangan ke hidung atau mulut, otomatis Anda bisa ikut terinfeksi.
Sementara Campak Jerman atau Measles Rubella disebabkan oleh virus rubella. Penyakit ini sangat menular karena dapat menyebar melalui udara, salah satunya melalui bersin dan batuk. Umumnya campak Jerman membutuhkan waktu sekitar 14–21 hari untuk menimbulkan gejala.
Campak Jerman biasanya lebih ringan dibanding campak. Namun jika menyerang wanita hamil, terutama saat usia kehamilan di bawah 20 minggu, penyakit ini berpotensi menimbulkan keguguran dan cacat lahir, seperti kehilangan pendengaran dan kerusakan otak.
Selain itu, penderita campak Jerman pada anak-anak biasanya menunjukkan gejala yang lebih ringan dibanding dengan penderita dewasa. Akan tetapi, ada juga penderita campak Jerman yang tak mengalami gejala tetapi tetap dapat menyebarkan penyakit.
Salah satu penanganannya adalah melalui Vaksin MR dan saat ini, pemerintah telah menggunakan vaksin MR (vaksin gabungan untuk campak dan campak Jerman) secara massal karena telah mendapat rekomendasi dari WHO. Vaksin MR ini dipercaya 95 persen efektif untuk mencegah campak dan campak Jerman, serta telah digunakan di 141 negara di dunia.
Meski tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Penanganan yang paling utama adalah istirahat yang banyak, cukupi asupan air putih, serta konsumsi parasetamol untuk mengurangi nyeri serta demam.
Untuk anak-anak di bawah 12 tahun sebaiknya tidak diberikan aspirin, kecuali direkomendasikan oleh dokter. Jika terjadi komplikasi atau infeksi menjadi sangat parah, perawatan di rumah sakit kemungkinan akan dibutuhkan.
Karena penyakit campak tampak serupa dengan campak Jerman, sebaiknya hubungi dokter untuk diagnosis yang lebih mendalam. Melakukan vaksinasi MR juga penting sebagai upaya memutus penyebaran kedua virus ini. (Laura Sobuber)
Dikatakaan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia bernomor KK.01.07/Menenkes/191/2017 tanggal 11 April 2017 tentang pembentukan Kelompok Kerja Nasional Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella.
"Ini untuk mencapai Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella tahun 2020 secara nasional dan untuk MTB, tujuan khususnya adalah meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap Campak dan Rubella secara cepat, memutuskan transmisi Virus Campak dan Rubella, menurunkan angka kesakitan Campak dan Rubella dan menurunkan angka kejadian CSA," ujar Ponto saat pencanangan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) atau Campak Jerman pada Jumat (3/7) di Saumlaki.
Dikatakan anggaran untuk pencanangan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di MTB tahun 2018 yang dilaksanakan saat ini bersumber dari APBD kabupaten pada DPA SKPD Dinas Kesehatan MTB tahun 2018.
"Untuk pelaksanaan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di MTB tahun 2018 dilaksanakan dengan pembiayaan APBD pada Kabupaten MTB, APBD Provinsi Maluku dan APBN tahun 2018," tutur Ponto.
Diungkapkan waktu dan tempat pelaksanaan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di Kepulauan Tanimbar tahun 2018 dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September tahun 2018 .
"Hal ini akan dilaksanakan pada seluruh kelurahan, desa, dusun di sepuluh kecamatan di Kepulauan Tanimbar yang pencanangannya dilaksanakan pada hari ini," tutup dia.
Untuk diketahui bersama, campak pada umumnya disebabkan oleh virus jenis paramyxovirus. Gejala-gejala umum campak, antara lain demam, kehilangan nafsu makan, ruam merah pada kulit, infeksi telinga, mata sensitif terhadap cahaya, dan diare.
Tanda dan gejala biasanya muncul 10 hingga 14 hari setelah paparan terhadap virus. Anak-anak yang terkena campak biasanya menghabiskan waktu sekitar 5 hari untuk beristirahat. Jika penyakit ini terus dibiarkan, komplikasi yang dapat terjadi adalah radang otak.
Virus campak dapat bertahan di permukaan selama beberapa jam dan menempel pada benda-benda lain. Saat Anda menyentuh benda yang sudah terkena percikan virus campak lalu menempelkan tangan ke hidung atau mulut, otomatis Anda bisa ikut terinfeksi.
Sementara Campak Jerman atau Measles Rubella disebabkan oleh virus rubella. Penyakit ini sangat menular karena dapat menyebar melalui udara, salah satunya melalui bersin dan batuk. Umumnya campak Jerman membutuhkan waktu sekitar 14–21 hari untuk menimbulkan gejala.
Campak Jerman biasanya lebih ringan dibanding campak. Namun jika menyerang wanita hamil, terutama saat usia kehamilan di bawah 20 minggu, penyakit ini berpotensi menimbulkan keguguran dan cacat lahir, seperti kehilangan pendengaran dan kerusakan otak.
Selain itu, penderita campak Jerman pada anak-anak biasanya menunjukkan gejala yang lebih ringan dibanding dengan penderita dewasa. Akan tetapi, ada juga penderita campak Jerman yang tak mengalami gejala tetapi tetap dapat menyebarkan penyakit.
Salah satu penanganannya adalah melalui Vaksin MR dan saat ini, pemerintah telah menggunakan vaksin MR (vaksin gabungan untuk campak dan campak Jerman) secara massal karena telah mendapat rekomendasi dari WHO. Vaksin MR ini dipercaya 95 persen efektif untuk mencegah campak dan campak Jerman, serta telah digunakan di 141 negara di dunia.
Meski tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Penanganan yang paling utama adalah istirahat yang banyak, cukupi asupan air putih, serta konsumsi parasetamol untuk mengurangi nyeri serta demam.
Untuk anak-anak di bawah 12 tahun sebaiknya tidak diberikan aspirin, kecuali direkomendasikan oleh dokter. Jika terjadi komplikasi atau infeksi menjadi sangat parah, perawatan di rumah sakit kemungkinan akan dibutuhkan.
Karena penyakit campak tampak serupa dengan campak Jerman, sebaiknya hubungi dokter untuk diagnosis yang lebih mendalam. Melakukan vaksinasi MR juga penting sebagai upaya memutus penyebaran kedua virus ini. (Laura Sobuber)