Petrus Fatlolon Bersama 29 Bupati, Temui Presiden Jokowi di Istana Bogor
Pada
Wednesday, August 1, 2018
Edit
BOGOR, LELEMUKU.COM - Presiden Republik Indonesia, Ir. H Joko Widodo ditemui 30 bupati di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (31/7) siang.
Dalam pengantarnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pertemuan yang difasilitasi oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) tersebut diselenggarakan agar para bupati juga mengetahui masalah-masalah yang ada di negara ini, sehingga langkah-langkah yang dimulai dari kabupaten, kemudian naik ke provinsi, kemudian naik ke pusat betul-betul bisa diselesaikan bersama-sama.
Presiden memberi contoh mengenai masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, dimana ekonomi dunia global belum bisa tumbuh pada posisi normal kembali. Untuk itu, Presiden berharap semuanya hati-hati dalam mengelola ekonomi di daerah kita masing-masing.
“Karena ekonomi di kabupaten kalau sudah terkumpul semuanya dengan kabupaten dan kota, ke provinsi kemudian naik ke nasional itu akan menjadi pertumbuhan ekonomi nasional kita yang alhamdulillah walaupun masih ada tekanan-tekanan yang sangat berat dari ekonomi global, masih bisa tumbuh di atas 5 lebih sedikit,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, percepatan pertumbuhan perekonomian di daerah, kemudahan dalam memberikan pelayanan perijinan kepada investor dan kegiatan eksport.
"Tekanan dari adanya kenaikan suku bunga di Amerika itu juga terus menekan rupiah, kemudian perang dagang antara China dan Amerika. Semuanya juga harus tahu, menurut Presiden, karena ini juga menekan ekspor, juga menekan neraca perdagangan Indonesia. Sehingga ini memerlukan kerja keras kita bersama agar pertumbuhan ekonomi di daerah juga tidak terganggu, dan dalam lingkup negara pertumbuhan ekonomi nasional kita juga tidak terganggu,” tutur Presiden.
Untuk itu, Presiden menekankan pentingnya mengendalikan inflasi, karena pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi dengan inflasi yang rendah, yang baik juga akan percuma.
“Saya mengucapkan terima kasih bahwa seluruh kepala daerah, utamanya Bupati sudah tahu betapa pentingnya yang namanya menekan inflasi, mengendalikan inflasi, pasokan distribusi barang yang terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan sembako itu betul-betul bisa kita perhatikan,” ucap Presiden.
Presiden juga menekankan beberapa hal penting kepada para Bupati diantaranya postur APBD untuk membelanjai belanja modal bagi kegiatan pembangunan di daerah harus lebih besar dari belanja aparatur, membenahi ASN dimana 70 persen harus tenaga teknis operasional sedangkan 30 persen untuk tenaga administrasi.
Selanjutnya terkait kegiatan untuk Bidang Pendidikan yang nilainya lebih dari Rp200 juta agar tidak dikerjakan secara swakelola oleh pihak sekolah. Hal ini ditekankan agar Kepala Sekolah maupun Guru fokus pada kegiatan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya masing-masing bukan pada pekerjaan proyek-proyek fisik secara swakelola.
Presiden pun menekankan tentang pengelolaan Dana Desa agar tertanggung jawab dan dikelola dengan baik. Diarahkan untuk Dana Desa lebih difokuskan membiayai pembangunan infrastruktur di desa, dan hal penting yang harus mendapat perhatian Pemerintah Desa yaitu material yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa harus menggunakan material lokal yang berasal dari desa setempat. Hal ini dimaksudkan agar mendorong pertumbuhan ekonomi di desa.
Sementara terkait penerimaan calon pegawai negeris sipil (CPNS), Presiden menyampaikan akan dibuka pendaftaran dalam waktu dekat.
Dalam kesempatan itu Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) Petrus Fatlolon menyampaikan perkembangan pembangunan di MTB sekaligus menyampaikan permasalahan yang dialami di daerah untuk mendapat perhatian Pemerintah Pusat.
Bupati menyampaikan dokumen usulan Perubahan Nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar serta undangan tertulis kepada Bapak Presiden RI untuk mengunjungi Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Hal ini disikapi Presiden Jokowi dengan mengarahkan Menteri Sekretaris Negara yang juga hadir untuk mengagendakan kunjungan dimaksud.
Selain Petrus Fatlolon, para bupati yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Musi Banyuasin Dody Reza, Bupati Jepara Marzuki, Bupati Bantaeng Nurdin Abdulla dan Bupati Sorong Johny Kamuru. Sementara Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratino. (Setkab/HumasMTB)
Dalam pengantarnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pertemuan yang difasilitasi oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) tersebut diselenggarakan agar para bupati juga mengetahui masalah-masalah yang ada di negara ini, sehingga langkah-langkah yang dimulai dari kabupaten, kemudian naik ke provinsi, kemudian naik ke pusat betul-betul bisa diselesaikan bersama-sama.
Presiden memberi contoh mengenai masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, dimana ekonomi dunia global belum bisa tumbuh pada posisi normal kembali. Untuk itu, Presiden berharap semuanya hati-hati dalam mengelola ekonomi di daerah kita masing-masing.
“Karena ekonomi di kabupaten kalau sudah terkumpul semuanya dengan kabupaten dan kota, ke provinsi kemudian naik ke nasional itu akan menjadi pertumbuhan ekonomi nasional kita yang alhamdulillah walaupun masih ada tekanan-tekanan yang sangat berat dari ekonomi global, masih bisa tumbuh di atas 5 lebih sedikit,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, percepatan pertumbuhan perekonomian di daerah, kemudahan dalam memberikan pelayanan perijinan kepada investor dan kegiatan eksport.
"Tekanan dari adanya kenaikan suku bunga di Amerika itu juga terus menekan rupiah, kemudian perang dagang antara China dan Amerika. Semuanya juga harus tahu, menurut Presiden, karena ini juga menekan ekspor, juga menekan neraca perdagangan Indonesia. Sehingga ini memerlukan kerja keras kita bersama agar pertumbuhan ekonomi di daerah juga tidak terganggu, dan dalam lingkup negara pertumbuhan ekonomi nasional kita juga tidak terganggu,” tutur Presiden.
Untuk itu, Presiden menekankan pentingnya mengendalikan inflasi, karena pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi dengan inflasi yang rendah, yang baik juga akan percuma.
“Saya mengucapkan terima kasih bahwa seluruh kepala daerah, utamanya Bupati sudah tahu betapa pentingnya yang namanya menekan inflasi, mengendalikan inflasi, pasokan distribusi barang yang terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan sembako itu betul-betul bisa kita perhatikan,” ucap Presiden.
Presiden juga menekankan beberapa hal penting kepada para Bupati diantaranya postur APBD untuk membelanjai belanja modal bagi kegiatan pembangunan di daerah harus lebih besar dari belanja aparatur, membenahi ASN dimana 70 persen harus tenaga teknis operasional sedangkan 30 persen untuk tenaga administrasi.
Selanjutnya terkait kegiatan untuk Bidang Pendidikan yang nilainya lebih dari Rp200 juta agar tidak dikerjakan secara swakelola oleh pihak sekolah. Hal ini ditekankan agar Kepala Sekolah maupun Guru fokus pada kegiatan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya masing-masing bukan pada pekerjaan proyek-proyek fisik secara swakelola.
Presiden pun menekankan tentang pengelolaan Dana Desa agar tertanggung jawab dan dikelola dengan baik. Diarahkan untuk Dana Desa lebih difokuskan membiayai pembangunan infrastruktur di desa, dan hal penting yang harus mendapat perhatian Pemerintah Desa yaitu material yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa harus menggunakan material lokal yang berasal dari desa setempat. Hal ini dimaksudkan agar mendorong pertumbuhan ekonomi di desa.
Sementara terkait penerimaan calon pegawai negeris sipil (CPNS), Presiden menyampaikan akan dibuka pendaftaran dalam waktu dekat.
Dalam kesempatan itu Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) Petrus Fatlolon menyampaikan perkembangan pembangunan di MTB sekaligus menyampaikan permasalahan yang dialami di daerah untuk mendapat perhatian Pemerintah Pusat.
Bupati menyampaikan dokumen usulan Perubahan Nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar serta undangan tertulis kepada Bapak Presiden RI untuk mengunjungi Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Hal ini disikapi Presiden Jokowi dengan mengarahkan Menteri Sekretaris Negara yang juga hadir untuk mengagendakan kunjungan dimaksud.
Selain Petrus Fatlolon, para bupati yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Musi Banyuasin Dody Reza, Bupati Jepara Marzuki, Bupati Bantaeng Nurdin Abdulla dan Bupati Sorong Johny Kamuru. Sementara Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratino. (Setkab/HumasMTB)