Suster Marsia Yamlean Meninggal Saat Tunggu Pesawat di Bandara Pattimura
Pada
Friday, August 10, 2018
Edit
AMBON, LELEMUKU.COM - Marsia Yamlean (60), seorang Suster TK Katolik dari Kelurahan Tanah Raja, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara ditemukan meninggal dunia di ruang tunggu Garuda Lounge, Bandara Internasional Pattimura Laha, Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Jumat (10/8) pukul 10.50.
Menurut informasi yang diterima Lelemuku.com, Sister Yamlean yang merupakan calon Penumpang Transit Pesawat Wings Air nomor penerbangan IW-1516 tujuan Ambon-Saumlaki diduga meninggal akibat menderita sakit.
Seorang saksi atas nama Susan Soulissa (20) yang merupakan karyawan Lounge Garuda mengakui dirinya melihat korban masuk ke lounge seorang diri dengan membawa 2 buah tas kecil. Korban lalu dudu dan beristirahat menunggu keberangkatan.
Saat menunggu, Suster yang pindah tugas ke TK Katolik, Desa Lolurun, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) ini terlihat menunduk untuk mengambil tas dan kemudian mengelus dada dengan tangan kiri, sambil mengeluh sakit. Ia kemudian memberikan botol kepada saksi untuk diisikan air panas.
Saksi kemudian melihat korban menempel botol air panas itu ke dada dan memeluk botol tersebut sambil memejamkan mata. Saksi juga menjelaskan bahwa mendengar suara dengkuran korban sebanyak 2 kali.
Beberapa saat kemudian saksi membangunkan korban mengingat waktu keberangkatan pesawat, namun saat dibangunkan saksi melihat korban sudah tidak sadarkan diri, selanjutnya saksi memanggil Dokter Karantina Kesehatan Bandara, dr Meggi Tita guna memeriksa keadaan korban.
Dr. Tita menyatakan dirinya langsung memeriksa korban dengan cara Pertolongan Pertama namun korban juga belum sadarkan diri. Selanjutnya dokter mencoba menekan bagian dada korban (memompa), namun nyawa korban sudah tidak dapat tertolong lagi.
Hal ini kemudian dilaporkan ke Kapolsek Kawasan Bandara Pattimura, IPTU Megawati Triani. SIK pada pukul 11.42 WIT dan bersama anggota Polsek KBP serta pihak Angkasa Pura I tiba di Kantor Karantina Kesehatan untuk melihat jenajah korban selanjutnya menghubungi Kesusteran RS Otokwik Desa Passo untuk memberitahukan perihal kematian korban.
Salah satu perwakilan Kesusteran RS Otokwik , Suster Marchia (63) tiba di kantor Karantina Kesehatan Bandara guna melihat korban sekaligus membawa jenazah ke Mess RS Otokwik dengan menggunakan 1 unit mobil Ambulans milik RS Otokwik. (Albert Batlayeri)
Menurut informasi yang diterima Lelemuku.com, Sister Yamlean yang merupakan calon Penumpang Transit Pesawat Wings Air nomor penerbangan IW-1516 tujuan Ambon-Saumlaki diduga meninggal akibat menderita sakit.
Seorang saksi atas nama Susan Soulissa (20) yang merupakan karyawan Lounge Garuda mengakui dirinya melihat korban masuk ke lounge seorang diri dengan membawa 2 buah tas kecil. Korban lalu dudu dan beristirahat menunggu keberangkatan.
Saat menunggu, Suster yang pindah tugas ke TK Katolik, Desa Lolurun, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) ini terlihat menunduk untuk mengambil tas dan kemudian mengelus dada dengan tangan kiri, sambil mengeluh sakit. Ia kemudian memberikan botol kepada saksi untuk diisikan air panas.
Saksi kemudian melihat korban menempel botol air panas itu ke dada dan memeluk botol tersebut sambil memejamkan mata. Saksi juga menjelaskan bahwa mendengar suara dengkuran korban sebanyak 2 kali.
Beberapa saat kemudian saksi membangunkan korban mengingat waktu keberangkatan pesawat, namun saat dibangunkan saksi melihat korban sudah tidak sadarkan diri, selanjutnya saksi memanggil Dokter Karantina Kesehatan Bandara, dr Meggi Tita guna memeriksa keadaan korban.
Dr. Tita menyatakan dirinya langsung memeriksa korban dengan cara Pertolongan Pertama namun korban juga belum sadarkan diri. Selanjutnya dokter mencoba menekan bagian dada korban (memompa), namun nyawa korban sudah tidak dapat tertolong lagi.
Hal ini kemudian dilaporkan ke Kapolsek Kawasan Bandara Pattimura, IPTU Megawati Triani. SIK pada pukul 11.42 WIT dan bersama anggota Polsek KBP serta pihak Angkasa Pura I tiba di Kantor Karantina Kesehatan untuk melihat jenajah korban selanjutnya menghubungi Kesusteran RS Otokwik Desa Passo untuk memberitahukan perihal kematian korban.
Salah satu perwakilan Kesusteran RS Otokwik , Suster Marchia (63) tiba di kantor Karantina Kesehatan Bandara guna melihat korban sekaligus membawa jenazah ke Mess RS Otokwik dengan menggunakan 1 unit mobil Ambulans milik RS Otokwik. (Albert Batlayeri)