Lecehkan Katolik, Pemuda dan Umat MTB Tuntut Edison Betaubun Minta Maaf
Pada
Friday, September 14, 2018
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Jelang pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2019, Pemuda Katolik (PK) dan umat Katolik di Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku menuntut anggota DPR RI dari Maluku, Edison Betaubun agar meminta maaf karena telah mengeluarkan pernyataan kontroversial bernada anti-toleransi.
Tuntutan melalui pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Ketua Pemuda Katolik MTB ini menyatakan bahwa bersama umat Katolik di Kepulauan Tanimbar, mereka menolak Betaubun mewakili Maluku Tenggara Barat.
"Kami menyatakan bahwa pernyataan saudara Edison Betaubun melecehkan umat Katolik secara universal dan menyatakan bahwa pernyataan saudara Edison Betaubun dapat memecah belah kerukunan antar umat beragama," ujar ketua PK MTB, Kornelis Waturu dalam orasi unjuk rasa yang digelar depan Gedung Kesenian Saumlaki, Kamis (13/9).
Dikatakan pihaknya menuntut agar Koordinator Wilayah (Korwil) Indonesia Timur DPP Partai Golkar dan juga anggota DPR RI itu agar meminta maaf dan dilarang mengaitkan dirinya sebagai wakil dari Maluku Tenggara Barat.
"Kami menuntut saudara Edisosn Betaubun meminta maaf secara resmi dan terbuka kepada seluruh umat Katolik. Menuntut saudara Betaubun untuk angkat kaki keluar dari Bumi Duan Lolat dan menghentikan segala jenis dan bentuk politik identitas," ungkap dia.
Edison Betaubun ini kembali membuat gaduh suasana politik di Maluku setelah mengeluarkan pernyataannya yang dianggap dapat memecah belah kehidupan toleransi antar umat di Maluku.
Menurut serambimaluku.com pada Jumat (8/6) Edison mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam sebuah video yang berdurasi 23 menit yang kini beredar di media sosial. Dalam video itu, Edison menyampaikan bahwa warga Katolik di Maluku belum pantas untuk mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI.
“Karena jumlah pemilih Katolik di Maluku tidak sampai 50 ribu di seluruh Maluku jadi kalau mau ikut ya ucap dua kali masyahadat masuk islam dulu,” kata Edison dalam video itu.
Dalam video itu Edison tampak mengenakan seragam Partai Golkar dan berpidato di dalam sebuah acara yang dihadiri sejumlah kader Partai Golkar. Namun belum diketahui kapan dan dimana Edison menyampaikan pidato tersebut.
Dalam video itu, Edison juga menyinggung seseirang bernama Nus Rumatra yang diakui sebagai kerabatnya yang hendak mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Partai Golkar. Menurut Betaubun, Nus bukanlah kader Partai Golkar, ia juga memintanya untuk berpindah agama terlebih dahulu jika ingin maju sebagai calon Anggota DPR RI.
“Tapi saya bilang kalu om mau calon silahkan saja kalu bagitu om ucap dua kali masyahadat masuk Islam dolo (hahaha, suara tertawa) karena Katolik tidak bisa akan terpilih dalam pencalonan DPR RI di Maluku,” kata Betaubun.
Dalam video itu, Betaubun juga menyinggung Ketua Umum AMPG yang sudah dua kali masuk penjara karena kasus korupsi.
Sebelumnya Edison juga pernah menyampaikan pernyataan kontroversial berbau sara saat berorasi dihadapan ribuan kader Partai Golkar dalam acara konsolidasi Partai Golkar jelang Pilkada Maluku 2018 di Ambon beberapa waktu lalu. Saat itu, Edison menyampaikan kalau calon gubernur dari agama kristen belum dapat menjadi gubernur Maluku.
Saat itu Edison juga membawa-bawa nama Ketua Sinode GPM Maluku dalam pidatonya itu. (Albert Batlayeri)
Tuntutan melalui pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Ketua Pemuda Katolik MTB ini menyatakan bahwa bersama umat Katolik di Kepulauan Tanimbar, mereka menolak Betaubun mewakili Maluku Tenggara Barat.
"Kami menyatakan bahwa pernyataan saudara Edison Betaubun melecehkan umat Katolik secara universal dan menyatakan bahwa pernyataan saudara Edison Betaubun dapat memecah belah kerukunan antar umat beragama," ujar ketua PK MTB, Kornelis Waturu dalam orasi unjuk rasa yang digelar depan Gedung Kesenian Saumlaki, Kamis (13/9).
Dikatakan pihaknya menuntut agar Koordinator Wilayah (Korwil) Indonesia Timur DPP Partai Golkar dan juga anggota DPR RI itu agar meminta maaf dan dilarang mengaitkan dirinya sebagai wakil dari Maluku Tenggara Barat.
"Kami menuntut saudara Edisosn Betaubun meminta maaf secara resmi dan terbuka kepada seluruh umat Katolik. Menuntut saudara Betaubun untuk angkat kaki keluar dari Bumi Duan Lolat dan menghentikan segala jenis dan bentuk politik identitas," ungkap dia.
Edison Betaubun ini kembali membuat gaduh suasana politik di Maluku setelah mengeluarkan pernyataannya yang dianggap dapat memecah belah kehidupan toleransi antar umat di Maluku.
Menurut serambimaluku.com pada Jumat (8/6) Edison mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam sebuah video yang berdurasi 23 menit yang kini beredar di media sosial. Dalam video itu, Edison menyampaikan bahwa warga Katolik di Maluku belum pantas untuk mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI.
“Karena jumlah pemilih Katolik di Maluku tidak sampai 50 ribu di seluruh Maluku jadi kalau mau ikut ya ucap dua kali masyahadat masuk islam dulu,” kata Edison dalam video itu.
Dalam video itu Edison tampak mengenakan seragam Partai Golkar dan berpidato di dalam sebuah acara yang dihadiri sejumlah kader Partai Golkar. Namun belum diketahui kapan dan dimana Edison menyampaikan pidato tersebut.
Dalam video itu, Edison juga menyinggung seseirang bernama Nus Rumatra yang diakui sebagai kerabatnya yang hendak mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Partai Golkar. Menurut Betaubun, Nus bukanlah kader Partai Golkar, ia juga memintanya untuk berpindah agama terlebih dahulu jika ingin maju sebagai calon Anggota DPR RI.
“Tapi saya bilang kalu om mau calon silahkan saja kalu bagitu om ucap dua kali masyahadat masuk Islam dolo (hahaha, suara tertawa) karena Katolik tidak bisa akan terpilih dalam pencalonan DPR RI di Maluku,” kata Betaubun.
Dalam video itu, Betaubun juga menyinggung Ketua Umum AMPG yang sudah dua kali masuk penjara karena kasus korupsi.
Sebelumnya Edison juga pernah menyampaikan pernyataan kontroversial berbau sara saat berorasi dihadapan ribuan kader Partai Golkar dalam acara konsolidasi Partai Golkar jelang Pilkada Maluku 2018 di Ambon beberapa waktu lalu. Saat itu, Edison menyampaikan kalau calon gubernur dari agama kristen belum dapat menjadi gubernur Maluku.
Saat itu Edison juga membawa-bawa nama Ketua Sinode GPM Maluku dalam pidatonya itu. (Albert Batlayeri)