Dinkes Maluku Sosialisasikan Pemetaan Populasi Kunci Kasus HIV dan AIDS di Tanimbar
Pada
Wednesday, October 24, 2018
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku menggelar sosialisasi pemetaan populasi kunci Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) serta Infeksi menular Seksual (IMS) yang dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2018 di Kepulauan Tanimbar pada Selasa (23/10).
Kegiatan yang menggandeng Dinkes Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Dinas Sosial, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. P.P. Magretti Saumlaki dan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan dilaksanakan di Karaoke Diva, Jalan Poros Ir. Soekarno Saumlaki ini berjalan lancar dengan melibatkan seluruh pemilik tempat karaoke dan salon di Kota Saumlaki.
Pemateri dari sosialisasi itu adalah Kepala Dinkes MTB dr. Juliana Chatrina Ratuanak dan Staf Bidang Pengendalian dan Pemberantasan (P2P) Dinkes Provinsi Maluku, Pengelola Program HIV AIDS dan IMS, Syarita Payapo, SKM memberikan informasi tentang pengenalan tentang HIV-AIDS dan kebijakan HIV-AIDS di Provinsi Maluku hingga ke Kabupaten MTB.
Menurut Staf Bidang P2P Dinkes Provinsi Maluku Syarita Payapo, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data berapa jumlah populasi kunci atau kelompok masyarakat yang paling berdampak pada HIV dan AIDS di Tanimbar yang kemudian akan digunakan untuk pelaksanaan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) Tahun 2018
.
“Kami ingin mendapatkan data berapa jumlah populasi kunci, kami hanya mengambil data berapa jumlah yang ada di masing-masing karaoke dan salon saja untuk kegiatan lanjutannya akan dilakukan kegiatan survey,” kata dia kepada Lelemuku.com di Karaoke Diva pada Selasa (23/10).
Syarita mengungkapkan kegiatan tersebut hanya dijalankan di 2 Kabupaten dan Kota, yaitu di Kota Ambon dan Kabupaten MTB karena melalui pengamatan data tahun 2017 dari pusat hanya memiliki angka kumulatif kasus yang tinggi dan rendah, dimana jumlah kasus epidemi HIV dan AIDS di Kota Ambon adalah 3.302 dan di Tanimbar sebanyak 97 kasus.
Ia pun berharap ada kerjasama yang baik antara Dinkes Kabupaten MTB yang akan melakukan pendataan bersama instansi-instansi lainnya serta seluruh pemilik dan pekerja karaoke serta salon agar pengambilan data tersebut dapat akurat dan terpercaya.
“Kalau surveillance atau data survey di MTB itu rendah, maka itu kami akan coba mendata lagi apa data tersebut konsisten atau tidak atau kah memang ada peningkatan data. Mohon kerjasamanya supaya data yang kita perlukan bisa kita dapat,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinkes MTB dr. Juliana mengatakan kelanjutan dari sosialisasi itu, pada 1 minggu kedepan pihaknya akan melakukan kunjungan ke tempat karaoke dan salon yang ada di Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) untuk melakukan pemeriksaan.
Kemudian akan mengaktifkan kembali Komisi Penanggulangan HIV dan AIDS Daerah (KPAD) agar lebih memproteksi privasi pasien dan menjadi sumber yang bisa dipercaya.
“Kami akan lanjutkan KPAD, yang nantinya ada dokter dan konselor supaya kita menjaga privasi mereka juga ketika kita bisa menjadi sumber yang bisa dipercaya dan sarana untuk bisa berbagi hingga pada pemberian obat,” jelas dia. (Laura Sobuber)