Hari Pahlawan Nasional ke 73 di Maluku Jadi Momen Introspeksi Diri
Pada
Thursday, November 15, 2018
Edit
AMBON, LELEMUKU.COM - Menteri Sosial (Mensos) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, peringatan Hari Pahlawan menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk melakukan introspeksi diri.
"Introspeksi sampai seberapa jauh setiap komponen bangsa dapat mewarisi nilai-nilai kepahlawanan, melanjutkan perjuangan, mengisi kemerdekaan demi mencapai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur," ujar Mensos Kartasasmita dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Hamin bin Thahir, saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) Hari Pahlawan Nasional ke-73 yang dipusatkan di halaman Kantor Gubernur Maluku, Sabtu (10/11).
Menurut Kartasasmita, pada hakekatnya, setiap perjuangan pasti ada hasilnya namun tidak kata akhir atau berhenti untuk berjuang.
Setiap etape perjuangan, lanjut dia, berlanjut pada etape perjuangan berikutnya sesuai tuntutan lingkungan strategis.
“Oleh karenanya, peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan mentransformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan,” ujarnya.
Dia katakan, mentransformasikan keberanian melawan penjajah menjadi inspirasi mengusir musuh bersama bangsa saat ini, antara lain, kemiskinan.
Selanjutnya transformasi kecerdikan para pahlawan dalam mengatur strategi, tambah dia, menjadikan inspirasi rakyat Indonesia untuk melakukan inovasi cerdas memperkuat daya saing bangsa dalam pergaulan dunia.
“Setiap zaman pasti ada pahlawan dan setiap pahlawan pasti berkiprah di eranya. Terkait dengan hal tersebut, bangsa Indonesia memerlukan pahlawan baru. Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang berdedikasi dan berprestasi pada bidangnya untuk memajukan negeri ini,” paparnya.
Terlebih lagi, kata dia, dibutuhkan sosok pemuda Indonesia sebagai generasi penerus yang mempunyai jiwa, patriotisme, pantang menyerah, berdisiplin, berkarakter menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidangnya.
Kartasmita juga mengingatkan soal negeri ini yang memiliki beragam agama, suku, adat istiadat, namun mampu memanfaatkan keberagaman sebagai modal sosial dipergunakan untuk keunggulan Indonesia dalam pergaulan dunia.
“Bukan justeru untuk memanfaatkan perbedaan demi kepentingan pribadi maupun golongan yang menjadi penghambat bagi kemajuan bangsa,” ingatnya.
Negeri ini, disebut Kartasasmita, membutuhkan pemuda yang kokoh dengan jati dirinya, mempunyai karakter lokal yang luhur, percaya diri dan peka terhadap permasalahan sosial, sehingga mampu terlibat dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial, memberikan pelayanan sosial bagi mereka yang membutuhkan pertolongan social.
“Negeri ini juga membutuhkan pemuda yang mempunyai pandangan global, mampu berkolaborasi untuk kemajuan bangsa dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjadikan Indonesia diperhitungkan dalam bersaing dan bersanding dengan negara lain, khususnya ketika negeri ini memasuki era revolusi industry 4.0.” harapnya.
Untuk itu, Kartasismita berharap, melalui momentum ini, dirinya mengajak seluruh komponen bangsa untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa ini.
“Mari berkontribusi bagi kemajuan banhgsa. Mulai dari yang dapat kita lakukan. Mulai dari lingkungan terdekat yang pada akhirnya memberikan kekuatan dan ketahanan bagi bangsa dan negara,” tandas Kartasasmita.
Pada momentum peringatan Hari Pahlawan ini, Kartasasmita meminta para peserta upacara diajak untuk mengenang perjuangan para pahlawan dan pendiri Republik Indonesia, karena perjuangan mereka, bangsa Indonesia bisa menikmati hidup sebagai bangsa yang merdeka.
Dia katakan, peringatan Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara, namun harus sarat makna. Bukan hanya sebagai prosesi, namun substansi setiap peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implentasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Hal ini penting, karena nilai kepahlawanan bukan bersifat statis namun dinamis, bisa menguat bahkan dapat melemah. Untuk itu, kiranya seluruh rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan harus menjadi energi dan semangat baru mewarisi nilai kejuangan dan patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia,” ungkap Kartasasmita.
Peringatan Hari Pahlawan kali ini mengambil tema “Semangat Pahlawan di Dadaku”. Tema tersebut mengandung makna, sesuai fitrahnya dalam diri setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan.
“Oleh karenanya, siapapun dapat menjadi pahlawan. Setiap warga negara Indonesia tanpa kecuali dapat berinisiatif mengabdikan hal yang bermanfaat untuk kemaslahatan diri, lingkungan sekitar, bagi bangsa dan negara,” sebutnya.
Masih terkait dengan rangkaian Peringatan Hari Pahlawan ke-73, Gubernur Maluku, Said Assagaff menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada Upacara Ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kapahaha.
Upacara dihadiri Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku, TNI, Polri serta pejabat Eselon II Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku. Usai Upacara dilanjutkan dengan penaburan bunga di Lantamal IX, Ambon.(HumasMaluku)