Willem Wandik Sesalkan Kontak Senjata di Kabupaten Puncak
Pada
Sunday, January 13, 2019
Edit
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Willem Wandik menilai semestinya insiden kontak senjata antara Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) dengan anggota TNI tak perlu terjadi.
Apalagi kontak senjata di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, kabupaten, Rabu (9/1) pagi, berujung tewasnya satu anggota KKSB.
“Kita sesalkan kejadian itu, padahal sebenarnya sejak tahun lalu keamanan di Sinak, Kabupaten Puncak sudah sangat kondusif. Apalagi selama ini Pemkab Puncak sudah membangunan komunikasi yang baik dengan kelompok-kelompok berseberangan tersebut”.
“Sebab seharusnya kalau mereka mau sesuatu kan tinggal minta dan bisa datang kepada kami. Kami siap bicara baik-baik, tidak harus kontak senjata apalagi sampai jatuh korban,” sesalnya.
Menurut ia, tugas TNI/Polri di Kabupaten Puncak sangat jelas melakukan pengamanan guna mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk itu, dia berharap kelompok KKSB dibawah pimpinan Lekagak Telenggen, agar segera menghentikan aksinya. Sehingga kedepan tak ada lagi korban yang meninggal.
“Intinya keamanan daerah tentunya aparat TNI/Polri yang tetap bersiaga menjalankan tugas di Puncak. Namun saya selalu ingatkan dalam beberapa pertemuan dengan aparat TNI/Polri bahwa selalu waspada dan menjaga rakyat yang ada di Puncak,” serunya.
Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/1) memastikan terjadi kontak senjata di Puncak. Kontak tembak ini berawal saat prajurit TNI dalam perjalanan dari posnya menuju Bandara Sinak guna mengambil logistik.
Dalam perjalanan, mereka ditembaki sekolompok KKSB pimpinan Telenggen. Prajurit TNI kemudian melakukan perlawanan dengan membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak.
Dari kontak senjata itu, pasukan TNI berhasil memukul mundur KKSB yang kemudian melarikan diri hingga masuk kembali ke hutan.
Satu orang KKSB dilaporkan meninggal dunia dalam kontak tembak itu. Belum diketahui korban meninggal. Namun dari tas noken yang dibawah, terdapat bendera bintang kejora dan telepon seluler.
Baku tembak ini juga juga melukai seorang prajurit TNI bernama Praka Subhan Razak yang bertugas sebagai sopir. Korban menderita luka tembak di betis. Korban kini dievakuasi ke RSUD Timika menggunakan Hely Bell guna mendapatkan perwatan medis. (DiskominfoPapua)
Apalagi kontak senjata di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, kabupaten, Rabu (9/1) pagi, berujung tewasnya satu anggota KKSB.
“Kita sesalkan kejadian itu, padahal sebenarnya sejak tahun lalu keamanan di Sinak, Kabupaten Puncak sudah sangat kondusif. Apalagi selama ini Pemkab Puncak sudah membangunan komunikasi yang baik dengan kelompok-kelompok berseberangan tersebut”.
“Sebab seharusnya kalau mereka mau sesuatu kan tinggal minta dan bisa datang kepada kami. Kami siap bicara baik-baik, tidak harus kontak senjata apalagi sampai jatuh korban,” sesalnya.
Menurut ia, tugas TNI/Polri di Kabupaten Puncak sangat jelas melakukan pengamanan guna mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk itu, dia berharap kelompok KKSB dibawah pimpinan Lekagak Telenggen, agar segera menghentikan aksinya. Sehingga kedepan tak ada lagi korban yang meninggal.
“Intinya keamanan daerah tentunya aparat TNI/Polri yang tetap bersiaga menjalankan tugas di Puncak. Namun saya selalu ingatkan dalam beberapa pertemuan dengan aparat TNI/Polri bahwa selalu waspada dan menjaga rakyat yang ada di Puncak,” serunya.
Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/1) memastikan terjadi kontak senjata di Puncak. Kontak tembak ini berawal saat prajurit TNI dalam perjalanan dari posnya menuju Bandara Sinak guna mengambil logistik.
Dalam perjalanan, mereka ditembaki sekolompok KKSB pimpinan Telenggen. Prajurit TNI kemudian melakukan perlawanan dengan membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak.
Dari kontak senjata itu, pasukan TNI berhasil memukul mundur KKSB yang kemudian melarikan diri hingga masuk kembali ke hutan.
Satu orang KKSB dilaporkan meninggal dunia dalam kontak tembak itu. Belum diketahui korban meninggal. Namun dari tas noken yang dibawah, terdapat bendera bintang kejora dan telepon seluler.
Baku tembak ini juga juga melukai seorang prajurit TNI bernama Praka Subhan Razak yang bertugas sebagai sopir. Korban menderita luka tembak di betis. Korban kini dievakuasi ke RSUD Timika menggunakan Hely Bell guna mendapatkan perwatan medis. (DiskominfoPapua)