4 Tahun Tingkatkan Kualitas, Jokowi Berterima Kasih ke Jajaran Korpri
Pada
Thursday, February 28, 2019
Edit
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) karena dalam empat tahun ini kualitas pelayanan kepada masyarakat semakin baik.
Presiden menunjuk contoh misalnya urusan sertifikat yang dulunya setahun hanya mengeluarkan 500 ribu di seluruh Indonesia, tapi di 2017 sudah melompat menjadi 5 juta, 2018 melompat lagi menjadi 7 juta, dan tahun 2019 ini insyaallah akan melompat lagi menjadi lebih 9 juta.
“Apa yang bisa saya garis bawahi dari lompatan-lompatan seperti ini? Sebetulnya kita bisa, asal kita mau. Buktinya ini, melompat sampai sepuluh kali bisa, melompatkan lagi dua belas kali bisa, lompatkan lagi empat belas kali juga bisa,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutaan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Korpri 2019, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/2) siang.
Menurut Presiden, para PNS (Pegawai Negeri Sipil), seluruh anggota KORPRI yang ada, ASN (Aparatur Sipil Negara) kita ini adalah para intelektual, orang pintar-pintar. Oleh sebab itu, sekarang pemerintah hanya me-manage agar gerak langkah itu satu, dari pusat sampai daerah bisa satu garis, dari atas sampai bawah satu garis.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengingatkan kepada seluruh jajaran KORPRI bahwa mereka harus berlari cepat dan merespons perubahan-perubahan dunia yang begitu sangat cepatnya.
“Semuanya selalu berubah, setiap hari berubah. Kalau kita tidak berubah, ya ditinggal. Kalau kita tidak merespons perubahan itu ya ditinggal, negara kita akan ditinggal,” tegas Presiden.
Untuk itu, Presiden mengajak kepada semua anggota KORPRI untuk merubah orientasinya, bukan orientasi prosedur tapi orientasi hasil, prosedur mengikuti karena prosedur memang sudah kewajiban jajaran pemerintahan.
“Bukan orientasinya prosedur, orientasinya adalah hasil, hasil yang bisa dimanfaatkan, bermanfaat bagi rakyat, bagi masyarakat, bagi negara. Orientasinya semuanya harus ke sana,” tutur Presiden.
Pada akhir pidatonya, Presiden Jokowi kembali mengajak seluruh jajaran PNS anggota KORPRI untuk meningkatkan sisi pelayanan kepada masyarakat. Caranya, menurut Presiden, semua PNS harus mendekat kepada masyarakat.
“Sering ke lapangan, jadi masalahnya betul-betul bisa dikuasai, bukan terjebak pada hal-hal yang sangat administratif, sehingga manfaat layanan itu betul-betul dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Sekrearis Kabinet Pramono Anung, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin, dan Ketua KORPRI Zudan Arif Fakhrulloh. (Setkab)
Presiden menunjuk contoh misalnya urusan sertifikat yang dulunya setahun hanya mengeluarkan 500 ribu di seluruh Indonesia, tapi di 2017 sudah melompat menjadi 5 juta, 2018 melompat lagi menjadi 7 juta, dan tahun 2019 ini insyaallah akan melompat lagi menjadi lebih 9 juta.
“Apa yang bisa saya garis bawahi dari lompatan-lompatan seperti ini? Sebetulnya kita bisa, asal kita mau. Buktinya ini, melompat sampai sepuluh kali bisa, melompatkan lagi dua belas kali bisa, lompatkan lagi empat belas kali juga bisa,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutaan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Korpri 2019, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/2) siang.
Menurut Presiden, para PNS (Pegawai Negeri Sipil), seluruh anggota KORPRI yang ada, ASN (Aparatur Sipil Negara) kita ini adalah para intelektual, orang pintar-pintar. Oleh sebab itu, sekarang pemerintah hanya me-manage agar gerak langkah itu satu, dari pusat sampai daerah bisa satu garis, dari atas sampai bawah satu garis.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengingatkan kepada seluruh jajaran KORPRI bahwa mereka harus berlari cepat dan merespons perubahan-perubahan dunia yang begitu sangat cepatnya.
“Semuanya selalu berubah, setiap hari berubah. Kalau kita tidak berubah, ya ditinggal. Kalau kita tidak merespons perubahan itu ya ditinggal, negara kita akan ditinggal,” tegas Presiden.
Untuk itu, Presiden mengajak kepada semua anggota KORPRI untuk merubah orientasinya, bukan orientasi prosedur tapi orientasi hasil, prosedur mengikuti karena prosedur memang sudah kewajiban jajaran pemerintahan.
“Bukan orientasinya prosedur, orientasinya adalah hasil, hasil yang bisa dimanfaatkan, bermanfaat bagi rakyat, bagi masyarakat, bagi negara. Orientasinya semuanya harus ke sana,” tutur Presiden.
Pada akhir pidatonya, Presiden Jokowi kembali mengajak seluruh jajaran PNS anggota KORPRI untuk meningkatkan sisi pelayanan kepada masyarakat. Caranya, menurut Presiden, semua PNS harus mendekat kepada masyarakat.
“Sering ke lapangan, jadi masalahnya betul-betul bisa dikuasai, bukan terjebak pada hal-hal yang sangat administratif, sehingga manfaat layanan itu betul-betul dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Sekrearis Kabinet Pramono Anung, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin, dan Ketua KORPRI Zudan Arif Fakhrulloh. (Setkab)