Lycie Joanna Jonsen Fokus Pada Pengajaran Bahasa Isyarat
Pada
Tuesday, February 26, 2019
Edit
TANJUNG PINANG, LELEMUKU.COM – Sarjana Ekonomi asal Kota Batam yang mewakili Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di ajang kecantikan Pemilihan Puteri Indonesia 2019, Lycie Joanna Jonsen ingin fokus mengajarkan bahasa isyarat kepada masyarakat luas.
Menurut gadis yag lahir di Lampung 22 tahun itu, tujuannya mengajarkan bahasa isyarat kepada masyarakat luas adalah agar tidak ada lagi keterbatasan komunikasi antara yang normal dan tuna rungu.
“Dengan mensosialisasikan advokasi yang ia miliki yang berfokus pada pengajaran bahasa isyarat tidak ada lagi keterbatasan komunikasi,” kata Lici saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Luluasan Sarjana Ekonomi pada Universitas Bina Nusantara yang hobby menari dan memasak itu menilai kecantikan adalah ketika seorang wanita mampu bertutur kata dan berperilaku dengan baik. Sedari kecil, Lycie pun telah bermimpi untuk menjadi seorang Puteri Indonesia, tidak hanya untuk dapat menginspirasi banyak orang tetapi juga dapat menyampaikan keinginannya yang belum tercapai di ruang lingkup yang lebih besar.
Lycie adalah seorang gadis yang sangat percaya diri dengan apa yang ia punya karena kecantikan itu berasal dari hati, perbuatan dan dapat berguna untuk orang di sekelilinnya.
Sebagai Puteri Indonesia, ia percaya dapat melanjutkan program-program sosialnya untuk lebih berguna bagi masyarakat. Gadis cantik pecinta bawang goreng ini meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kepulauan Riau dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus keinginannya untuk memperkenalkan bahasa insyarat kepada masyarakat Indonesia.
“Jangan lupe tuk dukung saye ye,” pinta Lici.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Selain Lycie Joanna Jonsen dari Batam yang mewakili Kepulauan Riau, ada 38 finalis puteri Indonesia lainnya yang akan bersaing untuk memperebutkan mahkota ‘Puteri Indonesia 2019’, diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber)
Menurut gadis yag lahir di Lampung 22 tahun itu, tujuannya mengajarkan bahasa isyarat kepada masyarakat luas adalah agar tidak ada lagi keterbatasan komunikasi antara yang normal dan tuna rungu.
“Dengan mensosialisasikan advokasi yang ia miliki yang berfokus pada pengajaran bahasa isyarat tidak ada lagi keterbatasan komunikasi,” kata Lici saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Luluasan Sarjana Ekonomi pada Universitas Bina Nusantara yang hobby menari dan memasak itu menilai kecantikan adalah ketika seorang wanita mampu bertutur kata dan berperilaku dengan baik. Sedari kecil, Lycie pun telah bermimpi untuk menjadi seorang Puteri Indonesia, tidak hanya untuk dapat menginspirasi banyak orang tetapi juga dapat menyampaikan keinginannya yang belum tercapai di ruang lingkup yang lebih besar.
Lycie adalah seorang gadis yang sangat percaya diri dengan apa yang ia punya karena kecantikan itu berasal dari hati, perbuatan dan dapat berguna untuk orang di sekelilinnya.
Sebagai Puteri Indonesia, ia percaya dapat melanjutkan program-program sosialnya untuk lebih berguna bagi masyarakat. Gadis cantik pecinta bawang goreng ini meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kepulauan Riau dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus keinginannya untuk memperkenalkan bahasa insyarat kepada masyarakat Indonesia.
“Jangan lupe tuk dukung saye ye,” pinta Lici.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Selain Lycie Joanna Jonsen dari Batam yang mewakili Kepulauan Riau, ada 38 finalis puteri Indonesia lainnya yang akan bersaing untuk memperebutkan mahkota ‘Puteri Indonesia 2019’, diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber)