Nurdin Abdullah Jadikan Sulawesi Selatan Jadi Contoh Kerukunan Umat Beragama
Pada
Friday, February 8, 2019
Edit
MAKASSAR, LELEMUKU.COM - Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah ingin, Provinsi Sulsel menjadi contoh kerukunan umat beragama bagi seluruh daerah di Indonesia.
Hal ini disampaikan Nurdin Abdullah dalam acara hari raya Imlek atau Gong XI FA CAI dengan tema "Harmoni dalam keberagaman", di West Hall Convention Hall Upperhills, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Rabu malam (6/2).
"Ijinkan saya dalam suasana suka cita untuk mengucapkan hari raya Imlek 2019. Kita dalam suasana yang baru saja mengalami musibah banjir dan tanah longsor di 11 kabupaten di Sulawesi Selatan, tsunami dan gempa di Palu. Dan tentu kami sangat berbangga, bahwa masyarakat kita punya kepedulian sosial yang sangat tinggi, bukan hanya kepentingan Sulawesi Selatan, tapi termasuk daerah tetangga,"kata Nurdin Abdullah.
"Oleh karena itu saya ingin mengatakan, bagaimana Sulawesi Selatan ini akan menjadi miniatur toleransi umat beragama di Indonesia," jelas Nurdin Abdullah yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Menurut Nurdin Abdullah, kalau toleransi umat beragama bisa diwujudkan, Insya Allah percepatan pembangunan Sulawesi Selatan ini, bahkan di kawasan timur Indonesia akan semakin cepat. Olehnya itu dirinya meminta hal tersebut dengan mengajak kepada seluruh hadirin untuk berdoa agar pada tahun 2019 ini lebih baik dari tahun 2018.
"Saya meyakini kita bersatu padu, saya kira tidak ada yang tidak bisa. Dunia usaha perlu kebijakan, jadi kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit. Saya kira ini akan menjadi motto kita, dan saya berharal semua elemen pemerintahan dapat bersatu padu untuk menghadirkan pemerintahan yang melayani. Insya Allah dunia usaha akan berkembang, tapi kalau dunia usaha terus menerus dapat kulit-kuliti birokrasi, saya kira jangan berharap lapangan kerja bisa tercipta," ujarnya.
Ia berharap pada kesempatan hari raya Imlek tahun 2019 ini, bisa terbangun kerjasama yang baik, antara pemerintah dengan seluruh stakeholder, demi membangun Sulawesi Selatan.
"Pada momentum hari raya Imlek ini mari sama-sama saling bahu membahu, membuat kebersamaan agar, pemerintah dan dunia usaha bisa seiring sejalan, sehingga apa yang kita cita-citakan bisa kita ciptakan," jelasnya.
Selain itu, Nurdin Abdullah mengaku, kehadiran dirinya pada acara perayaan hari raya Imlek tersebut merupakan permintaan khusus dari seorang teman akrabnya untuk hadir meskipun masih ada kesibukannya di Jakarta.
"Saya sebenarnya tadi pagi ada rapat di Jakarta dan dilanjutkan besok, saya kembali hanya untuk menghadiri acara ini, karena jauh sebelumnya ibu Emhil sudah menyampaikan kepada saya Pak tanggal 6 malam mohon hadir, dan saya penuhi komitmen saya," pungkasnya.
Dalam acara tersebut turut hadir, Ketua Dewan Pembina Yayasan Budi Luhur Makassar, Benny Phi, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Wilyanto Tanta, Kapolda Sulsel, Irjenpol Drs. Hamidin, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dan seluruh stakeholder lainnya. (DiskominfoSandiSulsel)
Hal ini disampaikan Nurdin Abdullah dalam acara hari raya Imlek atau Gong XI FA CAI dengan tema "Harmoni dalam keberagaman", di West Hall Convention Hall Upperhills, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Rabu malam (6/2).
"Ijinkan saya dalam suasana suka cita untuk mengucapkan hari raya Imlek 2019. Kita dalam suasana yang baru saja mengalami musibah banjir dan tanah longsor di 11 kabupaten di Sulawesi Selatan, tsunami dan gempa di Palu. Dan tentu kami sangat berbangga, bahwa masyarakat kita punya kepedulian sosial yang sangat tinggi, bukan hanya kepentingan Sulawesi Selatan, tapi termasuk daerah tetangga,"kata Nurdin Abdullah.
"Oleh karena itu saya ingin mengatakan, bagaimana Sulawesi Selatan ini akan menjadi miniatur toleransi umat beragama di Indonesia," jelas Nurdin Abdullah yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Menurut Nurdin Abdullah, kalau toleransi umat beragama bisa diwujudkan, Insya Allah percepatan pembangunan Sulawesi Selatan ini, bahkan di kawasan timur Indonesia akan semakin cepat. Olehnya itu dirinya meminta hal tersebut dengan mengajak kepada seluruh hadirin untuk berdoa agar pada tahun 2019 ini lebih baik dari tahun 2018.
"Saya meyakini kita bersatu padu, saya kira tidak ada yang tidak bisa. Dunia usaha perlu kebijakan, jadi kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit. Saya kira ini akan menjadi motto kita, dan saya berharal semua elemen pemerintahan dapat bersatu padu untuk menghadirkan pemerintahan yang melayani. Insya Allah dunia usaha akan berkembang, tapi kalau dunia usaha terus menerus dapat kulit-kuliti birokrasi, saya kira jangan berharap lapangan kerja bisa tercipta," ujarnya.
Ia berharap pada kesempatan hari raya Imlek tahun 2019 ini, bisa terbangun kerjasama yang baik, antara pemerintah dengan seluruh stakeholder, demi membangun Sulawesi Selatan.
"Pada momentum hari raya Imlek ini mari sama-sama saling bahu membahu, membuat kebersamaan agar, pemerintah dan dunia usaha bisa seiring sejalan, sehingga apa yang kita cita-citakan bisa kita ciptakan," jelasnya.
Selain itu, Nurdin Abdullah mengaku, kehadiran dirinya pada acara perayaan hari raya Imlek tersebut merupakan permintaan khusus dari seorang teman akrabnya untuk hadir meskipun masih ada kesibukannya di Jakarta.
"Saya sebenarnya tadi pagi ada rapat di Jakarta dan dilanjutkan besok, saya kembali hanya untuk menghadiri acara ini, karena jauh sebelumnya ibu Emhil sudah menyampaikan kepada saya Pak tanggal 6 malam mohon hadir, dan saya penuhi komitmen saya," pungkasnya.
Dalam acara tersebut turut hadir, Ketua Dewan Pembina Yayasan Budi Luhur Makassar, Benny Phi, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Wilyanto Tanta, Kapolda Sulsel, Irjenpol Drs. Hamidin, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dan seluruh stakeholder lainnya. (DiskominfoSandiSulsel)