Partai Demokrat Dukung Undang-undang Senjata yang Lebih Ketat di AS
Pada
Saturday, February 9, 2019
Edit
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Perdebatan pengawasan senjata di Amerika memperoleh momentum pada tahun 2018, terutama setelah penembakan sekolah di Parkland, Florida yang menewaskan 17 orang. Kini dengan Partai Demokrat yang umumnya mendukung undang-undang senjata yang lebih ketat mengendalikan DPR , aktivis keamanan senjat a berharap keprihatinan mereka akan mendapat perhatian secara politis.
Permohonan untuk pengawasan senjata pada sejumlah demonstrasi tahun lalu di Washington disampaikan kembali pada hari Rabu, kali ini di hadapan Komite Kehakiman DPR yang mengadakan sidang pertamanya mengenai kekerasan senjata dalam delapan tahun.
Aalayah Eastmond mengatakan,"Saya bekerja tanpa henti untuk berbagi agenda saya sehingga saya tidak sempat menanyakan pada komunitas terpinggirkan tersebut, karena suara-suara mereka sama pentingnya seperti suara saya dan rekan-rekan saya dari Parkland."
Turut bersaksi, Diane Latiker, yang bekerja sama dengan pemuda Chicago yang rentan untuk menjauhkan mereka dari kekerasan.
"Saya berusaha untuk mengurangi dampak paling traumatis dari kekerasan senjata dengan perasaan terkuat yang saya pahami, yaitu harapan. Saya mencapai ini dengan memberikan ruang yang aman di rumah saya sendiri kepada anak-anak muda usia 10-24, membuka pintu untuk mencegah ratusan anak yang saya layani setiap tahun menjadi korban kekerasan di lingkungan yang mungkin sudah tidak berpihak pada mereka," ungkapnya.
Aktivis pengawasan senjata sedikit optimis akan ada perubahan dengan Partai Demokrat mengendalikan DPR.
"Partai Demokrat memperjuangkan pengawasan senjata. Orang-orang bertanya bagaimana hal itu mempengaruhi komunitas? penjahat tidak akan mematuhinya. Nah, jika celah kita tutup maka lebih sedikit kemungkinan mereka membawa senjata pada komunitas kita," tukasDiane Latiker.
Rachel Usdan dari kelompok "Moms Demand Action" mengatakan,"Kami berharap, namun tidak ada jaminan. Kita benar-benar berharap menghentikan pola dan membawa beberapa perubahan. Banyak hal yang menjanjikan di DPR, tetapi di Senat lain lagi ceritanya."
Sementara, Chris Stauffer mengatakan,"Itulah alasan mengapa kita semua memberikan suara pada bulan November untuk mendapatkan suara mayoritas yang masuk akal mengenai senjata ke dalam Kongres. Mayoritas rakyat Amerika mendukung langkah-langkah pencegahan kekerasan senjata yang masuk akal ini dan kita berharap itu akan terjadi pada sidang ini."
Jika RUU baru yang menyerukan pemeriksaan latar belakang universal bagi mereka yang ingin membeli senjata, lolos di DPR, RUU itu masih harus disetujui oleh Senat yang didominasi Partai Republik. (VOA)
Permohonan untuk pengawasan senjata pada sejumlah demonstrasi tahun lalu di Washington disampaikan kembali pada hari Rabu, kali ini di hadapan Komite Kehakiman DPR yang mengadakan sidang pertamanya mengenai kekerasan senjata dalam delapan tahun.
Aalayah Eastmond mengatakan,"Saya bekerja tanpa henti untuk berbagi agenda saya sehingga saya tidak sempat menanyakan pada komunitas terpinggirkan tersebut, karena suara-suara mereka sama pentingnya seperti suara saya dan rekan-rekan saya dari Parkland."
Turut bersaksi, Diane Latiker, yang bekerja sama dengan pemuda Chicago yang rentan untuk menjauhkan mereka dari kekerasan.
"Saya berusaha untuk mengurangi dampak paling traumatis dari kekerasan senjata dengan perasaan terkuat yang saya pahami, yaitu harapan. Saya mencapai ini dengan memberikan ruang yang aman di rumah saya sendiri kepada anak-anak muda usia 10-24, membuka pintu untuk mencegah ratusan anak yang saya layani setiap tahun menjadi korban kekerasan di lingkungan yang mungkin sudah tidak berpihak pada mereka," ungkapnya.
Aktivis pengawasan senjata sedikit optimis akan ada perubahan dengan Partai Demokrat mengendalikan DPR.
"Partai Demokrat memperjuangkan pengawasan senjata. Orang-orang bertanya bagaimana hal itu mempengaruhi komunitas? penjahat tidak akan mematuhinya. Nah, jika celah kita tutup maka lebih sedikit kemungkinan mereka membawa senjata pada komunitas kita," tukasDiane Latiker.
Rachel Usdan dari kelompok "Moms Demand Action" mengatakan,"Kami berharap, namun tidak ada jaminan. Kita benar-benar berharap menghentikan pola dan membawa beberapa perubahan. Banyak hal yang menjanjikan di DPR, tetapi di Senat lain lagi ceritanya."
Sementara, Chris Stauffer mengatakan,"Itulah alasan mengapa kita semua memberikan suara pada bulan November untuk mendapatkan suara mayoritas yang masuk akal mengenai senjata ke dalam Kongres. Mayoritas rakyat Amerika mendukung langkah-langkah pencegahan kekerasan senjata yang masuk akal ini dan kita berharap itu akan terjadi pada sidang ini."
Jika RUU baru yang menyerukan pemeriksaan latar belakang universal bagi mereka yang ingin membeli senjata, lolos di DPR, RUU itu masih harus disetujui oleh Senat yang didominasi Partai Republik. (VOA)