Agatha Aurelia Fokus Dua Aspek Tingkatkan Kualitas Hidup Manusia
Pada
Saturday, March 2, 2019
Edit
JAKARTA, LELEMUKU.COM – Koordinator Partnership, Wonderful Indonesia di Kementerian Pariwisata asal Jakarta yang mewakili Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 2 di ajang kecantikan Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2019, Agatha Aurelia mengatakan ada dua aspek penting dalam peningkatan kualitas hidup manusia.
Gadis 22 tahun ini menjelaskan advokasi yang ia bawa dalam ajang yang diketuai oleh Mooryati Soedibyo tersebut adalah untuk melakukan usaha peningkatan kualitas hidup manusia dalam dua aspek yaitu di bidang sosial dan lingkungan.
“Advokasi yang Agatha bawa berfokus kepada usaha peningkatan kualitas hidup manusia. Saat ini yang bisa Agatha lakukan adalah dibidang sosial dan lingkungan,” terang dia saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Agatha menuturkan untuk bidang sosial, sebagai seorang guru ballet dan pengajar di dream social project, Ia tekankan betapa pentingnya mengajarkan sebuah proses dimana suatu hasil tidak akan terjadi dengan instan, harus disertakan kemauan, kedisiplinan dan kerja keras.
Dan untuk aspek kesehatan juga merupakan hal yang penting dalam kualitas hidup manusia, sehingga membuat gadis pecinta fotografi ini peduli dari hal terkecil seperti keadaan kualitas air.
“Agatha berfokus dan mengupayakan pembersihan air sungai khususnya di Sungai Citarum bersama komunitas ‘Huluhilir’,” tuturnya.
Dara penikmat film music dan lyrics ini merupakan lulusan dari Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) dan Photography dan Media Studies di Deakin University Australia.
Dari kecil Agatha sudah diperkenalkan dengan beragam kegiatan seni, budaya, dan olahraga yang meningkatkan kepekaannya terhadap apa yang terjadi di sekitar. Agatha telah mengawali kesenangan akan menari tari daerah dan juga ballet sejak usia 5 tahun.
Kemudian di usia 16 tahun, Gadis cantik ini sudah dipercaya untuk menjadi guru ballet hingga saat ini. Dari belajar dan mengajar menari, Agatha mendapatkan rasa kedisiplinan dan tanggung jawab. Ia dilatih untuk melihat keindahan yang membuatnya ingin mengabadikannya.
Agatha pun jatuh cinta dengan dunia fotografi dan bertekad untuk menekuninya. Hingga sekarang, Ia juga bekerja sebagai dance and fashion photographer. Agatha ingin mendedikasikan apa yang telah Ia dapat menjadi suatu karya yang berguna bagi lingkungan sekitar.
Sebagai anak muda Indonesia, Agatha berharap dapat bersama membangun Indonesia dimulai dengan mencintai dan bangga akan budayanya, sehingga dirinya selalu ingin untuk terus berkarya. Ia juga meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Jakarta dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai dan mampu memberi nilai yang baik kepada seluruh masyarakat Indonesia tentang pentingnya meningkatkan kualitas hidup manusia.
“Jangan lupa dukung aye yee!,” pinta Agatha.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Selain Agatha Aurelia, 38 finalis lainnya adalah Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber)
Gadis 22 tahun ini menjelaskan advokasi yang ia bawa dalam ajang yang diketuai oleh Mooryati Soedibyo tersebut adalah untuk melakukan usaha peningkatan kualitas hidup manusia dalam dua aspek yaitu di bidang sosial dan lingkungan.
“Advokasi yang Agatha bawa berfokus kepada usaha peningkatan kualitas hidup manusia. Saat ini yang bisa Agatha lakukan adalah dibidang sosial dan lingkungan,” terang dia saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Agatha menuturkan untuk bidang sosial, sebagai seorang guru ballet dan pengajar di dream social project, Ia tekankan betapa pentingnya mengajarkan sebuah proses dimana suatu hasil tidak akan terjadi dengan instan, harus disertakan kemauan, kedisiplinan dan kerja keras.
Dan untuk aspek kesehatan juga merupakan hal yang penting dalam kualitas hidup manusia, sehingga membuat gadis pecinta fotografi ini peduli dari hal terkecil seperti keadaan kualitas air.
“Agatha berfokus dan mengupayakan pembersihan air sungai khususnya di Sungai Citarum bersama komunitas ‘Huluhilir’,” tuturnya.
Dara penikmat film music dan lyrics ini merupakan lulusan dari Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) dan Photography dan Media Studies di Deakin University Australia.
Dari kecil Agatha sudah diperkenalkan dengan beragam kegiatan seni, budaya, dan olahraga yang meningkatkan kepekaannya terhadap apa yang terjadi di sekitar. Agatha telah mengawali kesenangan akan menari tari daerah dan juga ballet sejak usia 5 tahun.
Kemudian di usia 16 tahun, Gadis cantik ini sudah dipercaya untuk menjadi guru ballet hingga saat ini. Dari belajar dan mengajar menari, Agatha mendapatkan rasa kedisiplinan dan tanggung jawab. Ia dilatih untuk melihat keindahan yang membuatnya ingin mengabadikannya.
Agatha pun jatuh cinta dengan dunia fotografi dan bertekad untuk menekuninya. Hingga sekarang, Ia juga bekerja sebagai dance and fashion photographer. Agatha ingin mendedikasikan apa yang telah Ia dapat menjadi suatu karya yang berguna bagi lingkungan sekitar.
Sebagai anak muda Indonesia, Agatha berharap dapat bersama membangun Indonesia dimulai dengan mencintai dan bangga akan budayanya, sehingga dirinya selalu ingin untuk terus berkarya. Ia juga meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Jakarta dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai dan mampu memberi nilai yang baik kepada seluruh masyarakat Indonesia tentang pentingnya meningkatkan kualitas hidup manusia.
“Jangan lupa dukung aye yee!,” pinta Agatha.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Selain Agatha Aurelia, 38 finalis lainnya adalah Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber)