ISIS Bungkam Dengan Jaringan Teror JAD dan Ledakan di Sibolga
Pada
Wednesday, March 13, 2019
Edit
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Kelompok teroris di Suriah, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masih bungkam dan belum memberikan pernyataan resmi terkait penangkapan oleh kepolisian dan aksi ledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh jaringan mereka di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara pada Selasa (12/3) lalu.
Informasi yang diterima Lelemuku.com, rilis terbaru dari Asia Tenggara yang dipublikasi oleh jaringan ISIS dari Selasa hingga Rabu (13/3) malam ini adalah terkait serangan mereka kepada militer Filipina di Kota Pagayawan, Provinsi Lanao de Sur, Wilayah Otonomi Muslim Mindano, Filipina pada Selasa. Sekitar 20 anggota militer Filipina diklaim terluka hingga terbunuh oleh serangan mereka.
Sebelumnya Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa Husain alias Abu Hamzah terduga teroris yang ditangkap di Gang Sekuntum, Jalan Mojopahit, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga merupakan jaringan dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.
"Kena paham ISIS ini. Kelompok ini sudah dijajaki Densus. Berafiliasi kepada pendukung ISIS. Penangkapan ini hasil pengembangan yang dilakukan di Lampung," terang Jenderal Tito kepada sindonews.com, di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Kautsar Al Akbar, Jalan Pelajar Timur, Kota Medan, Selasa (12/3) malam.
Dikatakannya, saat di Lampung, Densus 88/Antiteror telah menangkap RIN alias PS (23) dari Kelurahan Panengahan, Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu (9/3). Ia mengemukanan rencana akan melakukan serangan bom ke markas kepolisian di Lampung dan Jakarta.
Densus juga menemukan sejumlah benda mencurigakan diduga alat membuat bom rakitan. Densus 88 juga telah menangkap tiga orang terduga teroris dalam penggrebekan di Lampung dan Sibolga, Selasa (12/3).
Penangkapan ini meningkat dengan adanya ledakan yang terjadi pada pukul 14.50 WIB didepan rumah tersangka, dengan istri dan anak berada didalam rumah dan berakhir dengan bom bunuh diri oleh sang istri pada pagi harinya.
JAD adalah kelompok yang terkait dengan teror bom pada Mei 2018 lalu oleh satu keluarga pada 3 gereja di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Mereka juga bertanggung jawab dengan serangan-serangan ke beberapa markas kepolisian selama satu tahun yang lalu. (Albert Batlayeri)
Informasi yang diterima Lelemuku.com, rilis terbaru dari Asia Tenggara yang dipublikasi oleh jaringan ISIS dari Selasa hingga Rabu (13/3) malam ini adalah terkait serangan mereka kepada militer Filipina di Kota Pagayawan, Provinsi Lanao de Sur, Wilayah Otonomi Muslim Mindano, Filipina pada Selasa. Sekitar 20 anggota militer Filipina diklaim terluka hingga terbunuh oleh serangan mereka.
Sebelumnya Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa Husain alias Abu Hamzah terduga teroris yang ditangkap di Gang Sekuntum, Jalan Mojopahit, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga merupakan jaringan dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.
"Kena paham ISIS ini. Kelompok ini sudah dijajaki Densus. Berafiliasi kepada pendukung ISIS. Penangkapan ini hasil pengembangan yang dilakukan di Lampung," terang Jenderal Tito kepada sindonews.com, di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Kautsar Al Akbar, Jalan Pelajar Timur, Kota Medan, Selasa (12/3) malam.
Dikatakannya, saat di Lampung, Densus 88/Antiteror telah menangkap RIN alias PS (23) dari Kelurahan Panengahan, Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu (9/3). Ia mengemukanan rencana akan melakukan serangan bom ke markas kepolisian di Lampung dan Jakarta.
Densus juga menemukan sejumlah benda mencurigakan diduga alat membuat bom rakitan. Densus 88 juga telah menangkap tiga orang terduga teroris dalam penggrebekan di Lampung dan Sibolga, Selasa (12/3).
Penangkapan ini meningkat dengan adanya ledakan yang terjadi pada pukul 14.50 WIB didepan rumah tersangka, dengan istri dan anak berada didalam rumah dan berakhir dengan bom bunuh diri oleh sang istri pada pagi harinya.
JAD adalah kelompok yang terkait dengan teror bom pada Mei 2018 lalu oleh satu keluarga pada 3 gereja di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Mereka juga bertanggung jawab dengan serangan-serangan ke beberapa markas kepolisian selama satu tahun yang lalu. (Albert Batlayeri)