-->

IYU Siapkan Langkah Strategis Perkuat Soliditas Kepemudaan dan Kewirausahaan

IYU Siapkan Langkah Strategis Perkuat Soliditas Kepemudaan dan KewirausahaanJAKARTA, LELEMUKU.COM - Indonesian Youth Updates (IYU) telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat soliditas kepemudaan di sektor kewirausahaan nasional dalam menghadapi revolusi industri 4.0 serta era disruptive economy yang sedang dihadapi oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

President Indonesian Youth Updates (IYU), Ruben Frangky Oratmangun menyatakan bahwa pemerintah Indonesia pada saat ini sedang berbenah untuk menghadapi fenomena baru di atas dengan meluncurkan roadmap  “Making Indonesia 4.0” sebagai strategi untuk melancarkan langkah Indonesia menjadi salah satu kekuatan baru di Asia. Roadmap ini memberikan arah yang jelas dari pergerakan industri nasional di masa depan, termasuk memberikan fokus kepada pengembangan kepemudaan dan sektor prioritas lainnya yang akan menjadi kekuatan Indonesia menuju Industri 4.0.

“Kendati Indonesia memiliki jumlah sumber daya manusia (SDM) yang besar, realitas menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia  tergolong rendah. Produktivitas tenaga kerja Indonesia berada pada urutan ke-4 di tingkat ASEAN dan urutan ke-11 dari 20 anggota negara anggota ASEAN Productivity Organisation (APO). Sedangkan, untuk daya saing, saat ini Indonesia berada pada urutan ke-36 dari 137 negara di tingkat ASEAN dan urutan ke-9 dari negara-negara yang tercatat dalam The Global Competitiveness Report 2017–2018,” ungkap Ruben Frangky Oratmangun dalam rilis media yang diterima Lelemuku.com pada Selasa (5/3).

Melalui implementasi industri 4.0 diharapkan Indonesia akan mampu menjadi 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030, mengembalikan angka ekspor netto sektor industri sebesar 10 persen, dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri hingga dua kali lipat serta mampu menciptakan kurang lebih 10 juta lapangan kerja baru di tahun 2030.

"Namun demikian, Revolusi Industri 4.0 juga akan menyebabkan disrupsi atau gangguan bukan saja di bidang bisnis, namun juga pada pasar tenaga kerja. Ini berarti akan ada banyak jenis pekerjaan yang hilang dan tergantikan oleh jenis pekkerjaan baru dengan mekanisasi robotic atau artificial intelligence. Munculnya gelombang e-commerce, penggunaan robot dalam mendukung otomatisasi di ranah industri manufaktur dan jasa tampaknya sukar dielakkan, karena perusahaan akan berupaya untuk memangkas biaya yang ditimbulkan sumber daya manusia yang semakin mahal," kata dia.

Ruben menyatakan, sektor manufaktur nasional harus siap menuju perubahan besar dalam menghadapi revolusi industri keempat atau Industri 4.0. Konsekuensinya, pendekatan dan kemampuan baru diperlukan untuk membangun sistem produksi yang inovatif dan berkelanjutan (continued).

"Selain tantangan di atas, ada banyak tantangan lain yang harus dihadapi oleh Indonesia untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dan era disruptive economy ini. Dan sinergi antara kaum muda dan pemerintah merupakan keyword yang paling penting dan harus menjadi prioritas bagi seluruh pemangku kebijakan (stakeholders)," sambung dia.

Oleh karenanya, Indonesian Youth Updates (IYU) mendorong agar para pengusaha muda atau para wirausaha (entrepreneur) untuk cepat beradaptasi dengan jaman agar usaha yang dijalankan tetap berlangsung dan tidak tergilas oleh perubahan yang semakin cepat di era digitalisasi sekarang ini. Bertumpu kepada potensi yang ada, pengusaha harus selalu melakukan antisipasi terhadap trend perubahan yang akan terjadi, mengembangkan inovasi-inovasi baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, dan melakukan kolaborasi agar bisnis yang dijalankan menjadi lebih efektif dan efisien.

“Guna mendukung upaya tersebut, kami juga menginisiasi penggunaan inovasi teknologi melalui pengembangan startup dengan memfasilitasi tempat inkubasi bisnis. Upaya ini dilakukan untuk memotivasi wirausahawan muda Indonesia dan mendorong penciptaan wirausaha berbasis teknologi yang dihasilkan dari beberapa techno park yang dibangun di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Bandung (Bandung Techno Park), Denpasar (TohpaTI Center), Semarang (Incubator Business Center Semarang), Makassar (Makassar Techno Park - Rumah Software Indonesia, Batam (Pusat Desain Ponsel) dan kota lainnya di beberapa wilayah dibagian Timur Indonesia," tutup Ruben. (IYU)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel