Jacinda Ardern Ungkap 40 Orang Jadi Korban Tewas Terror 2 Masjid di Christchurch
Pada
Friday, March 15, 2019
Edit
WELLINGTON, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyatakan 40 orang menjadi korban serangan terror di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3). 20 lebih orang dilaporkan terluka parah.
"30 korban meninggal di Masjid Al Noor di pusat kota Christchurch. Tujuh lainnya meninggal di dalam Masjid Linwood, tiga lainnya meninggal dihalaman masjid," ujar Ardern dalam konferensi persnya.
Ia menyatakan pihak keamanan masih melakukan pengembangan dari peristiwa ini dan berharap agar semua pihak dapat bekerja sama menghadapi peristiwa memilukan ini.
"Saya berharap kita semua dapat bekerja sama di hari-hari kelam di New Zealand ini," harap dia.
Sebelumnya Kepolisian Selandia Baru menyatakan telah menangkap 4 orang terduga pelaku, 3 pria dan 1 wanita. Mereka diduga telah melakukan penyerangan mematikan Masjid Al Noor di Hagley Park dan Masjid Linwood.
Beberapa bahan peledak juga ditemukan pada kendaraan di jalan Deans dan jalan Strickland, Kota Christchurch usai penembakan yang membunuh hampir 50 orang itu.
Polisi menyatakan ada kemungkinan penyerangan ini dilakukan oleh lebih dari empat orang yang menyerang secara bersamaan. Sekitar 27 orang dilaporkan meninggal dunia akibat terror di dua rumah ibadah tersebut.
"Kami belum bisa pastikan para pelaku lainnya, setelah kami menangkap empat orang pelaku ini," ujar kepala kepolisian Selandia Baru, Mike Bush kepada AP.
Sementara seorang pelaku yang teridentifikasi bernama Brenton Tarrant (28) melakukan penyerangan ini dengan melakukan livestream di akun facebooknya. Ia menggunakan baju loreng dan rompi anti peluru dan mengendarai sebuah mobil.
Mereka juga mempublikasikan manifesto online sebanyak 74 lembar yang mengemukakan alasan mereka melakukan penyerangan di grup diskusi 8chan, twitter dan facebook, termasuk senjata dan magazin yang tertulis nama-nama dari para penembak masjid lainnya.
Pasca penyerangan polisi menangkap Tarrant yang akan melarikan diri. Ia ditangkap setelah kendaraannya ditabrak oleh polisi.
Terkait hal ini, polisi mengimbau warga Selandia Baru agar dapat tinggal dirumah, untuk sementara tidak memasuki masjid di negara tersebut guna menghindari adanya serangan lanjutan. (Albert Batlayeri)
"30 korban meninggal di Masjid Al Noor di pusat kota Christchurch. Tujuh lainnya meninggal di dalam Masjid Linwood, tiga lainnya meninggal dihalaman masjid," ujar Ardern dalam konferensi persnya.
Ia menyatakan pihak keamanan masih melakukan pengembangan dari peristiwa ini dan berharap agar semua pihak dapat bekerja sama menghadapi peristiwa memilukan ini.
"Saya berharap kita semua dapat bekerja sama di hari-hari kelam di New Zealand ini," harap dia.
Sebelumnya Kepolisian Selandia Baru menyatakan telah menangkap 4 orang terduga pelaku, 3 pria dan 1 wanita. Mereka diduga telah melakukan penyerangan mematikan Masjid Al Noor di Hagley Park dan Masjid Linwood.
Beberapa bahan peledak juga ditemukan pada kendaraan di jalan Deans dan jalan Strickland, Kota Christchurch usai penembakan yang membunuh hampir 50 orang itu.
Polisi menyatakan ada kemungkinan penyerangan ini dilakukan oleh lebih dari empat orang yang menyerang secara bersamaan. Sekitar 27 orang dilaporkan meninggal dunia akibat terror di dua rumah ibadah tersebut.
"Kami belum bisa pastikan para pelaku lainnya, setelah kami menangkap empat orang pelaku ini," ujar kepala kepolisian Selandia Baru, Mike Bush kepada AP.
Sementara seorang pelaku yang teridentifikasi bernama Brenton Tarrant (28) melakukan penyerangan ini dengan melakukan livestream di akun facebooknya. Ia menggunakan baju loreng dan rompi anti peluru dan mengendarai sebuah mobil.
Mereka juga mempublikasikan manifesto online sebanyak 74 lembar yang mengemukakan alasan mereka melakukan penyerangan di grup diskusi 8chan, twitter dan facebook, termasuk senjata dan magazin yang tertulis nama-nama dari para penembak masjid lainnya.
Pasca penyerangan polisi menangkap Tarrant yang akan melarikan diri. Ia ditangkap setelah kendaraannya ditabrak oleh polisi.
Terkait hal ini, polisi mengimbau warga Selandia Baru agar dapat tinggal dirumah, untuk sementara tidak memasuki masjid di negara tersebut guna menghindari adanya serangan lanjutan. (Albert Batlayeri)