Meski Alami Kendala, Distribusikan Lampu Tenaga Surya di Mappi Beri Manfaat
Pada
Friday, March 15, 2019
Edit
KEPI, LELEMUKU.COM - Bukan perjalanan yang mudah untuk menyalurkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) ke pedalaman Papua. Bentang alam dan susahnya medan masih menjadi kendala. Kadang kala untuk mendistribusikan LTSHE, dihabiskan waktu lebih dari 12 jam menggunakan speed boat untuk mencapai tempat tujuan. Namun, kendala itu tak menyurutkan semangat Riyan Suhendra untuk mendistribusikan LTSHE ke desa-desa yang membutuhkan.
Riyan adalah salah satu pelaksana penyalur LTSHE yang bertugas di Kabupaten Mappi, Provinsi Papua. "Kendalanya sangat beragam, menjadi tantangan buat saya dan tim. Tapi yang paling kami rasakan itu kendala air yang kadang pasang dan surut, karena kita mendistribusikan melalui jalur sungai serta rawa. Saat air sedang surut, kita terpaksa harus berhenti untuk menunggu air pasang agar dapat melanjutkan perjalanan," ujar pria berusia 34 tahun itu saat ditemui tim www.esdm.go.id di Aula Kantor Bupati Mappi, di Kepi, Provinsi Papua, Selasa (12/3).
Menurut Riyan, tidak hanya kendala geografis yang menjadi tantangan pendistribusian LTSHE. Cuaca yang bisa berubah secara tiba-tiba pun terkadang menghambat proses pendistribusian tersebut.
"Kalau di tengah perjalanan kita tiba-tiba hujan deras, mau tidak mau tim harus mencari desa terdekat untuk bersandar dan menunggu cuaca sedikit cerah untuk melanjutkan perjalanan," ungkap Ryan.
Pengalaman menarik diutarakan Riyan, "Pernah kapal kita paksa tetap jalan meskipun hujan, baling-baling kapal malah tersangkut tumbuhan yang melintang, pasrah sudah," cerita pria yang sudah cukup lama bergabung dengan tim PT. Wijaya Karya (WIKA), kontraktor yang bertugas mendistribusikan LTSHE di wilayah Mappi ini.
Namun dibalik semua itu, ia merasa bangga, ribuan LTSHE berhasil didistribusikan untuk masyarakat yang tersebar di 9 distrik di Kabupaten Mappi. "Venaha, Bamgi, Yakomi, Obaa, Passue, Citakmitak, Kaibar, Passue Bawah dan Ti-Zain, semuanya punya cerita sendiri. Saya senang bisa membantu yang sebelumnya gelap kalau malam kini bisa terang," ujarnya bangga.
Keringat Riyan tidaklah percuma, senyum bahagia warga tampak menyambut rombongan yang membagikan 1.303 unit Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) siang itu (12/3). Kini masyarakat di Kabupaten Mappi tidak perlu lagi bergelut dengan asap di malam hari.
Biaya yang dikeluarkan pun juga jauh lebih hemat karena masyarakat tidak perlu membeli minyak tanah lagi untuk menghidupkan pelita. Malam hari mereka kini jauh lebih terang dan mereka bisa beraktivitas lebih produktif daripada sebelumnya. Anak-anak bisa belajar dan orang tua dapat berkegiatan meski malam telah menjemput.
LTSHE menjadi awal yang baik dari bentuk kepedulian Pemerintah pusat untuk menjawab permasalahan yang ada di pelosok. Seperti diungkapkan Bupati Kabupaten Mappi, Kristosimus Agawemu, "Permasalahan Kabupaten Mappi mungkin mirip dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Papua. Mungkin langkah awal yang dilakukan oleh Kementerian ESDM di bidang kelistrikan melalui penyerahan LTSHE ini dapat mendorong sektor-sektor lain seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi agar dapat lebih maju,". (KESDM)
Riyan adalah salah satu pelaksana penyalur LTSHE yang bertugas di Kabupaten Mappi, Provinsi Papua. "Kendalanya sangat beragam, menjadi tantangan buat saya dan tim. Tapi yang paling kami rasakan itu kendala air yang kadang pasang dan surut, karena kita mendistribusikan melalui jalur sungai serta rawa. Saat air sedang surut, kita terpaksa harus berhenti untuk menunggu air pasang agar dapat melanjutkan perjalanan," ujar pria berusia 34 tahun itu saat ditemui tim www.esdm.go.id di Aula Kantor Bupati Mappi, di Kepi, Provinsi Papua, Selasa (12/3).
Menurut Riyan, tidak hanya kendala geografis yang menjadi tantangan pendistribusian LTSHE. Cuaca yang bisa berubah secara tiba-tiba pun terkadang menghambat proses pendistribusian tersebut.
"Kalau di tengah perjalanan kita tiba-tiba hujan deras, mau tidak mau tim harus mencari desa terdekat untuk bersandar dan menunggu cuaca sedikit cerah untuk melanjutkan perjalanan," ungkap Ryan.
Pengalaman menarik diutarakan Riyan, "Pernah kapal kita paksa tetap jalan meskipun hujan, baling-baling kapal malah tersangkut tumbuhan yang melintang, pasrah sudah," cerita pria yang sudah cukup lama bergabung dengan tim PT. Wijaya Karya (WIKA), kontraktor yang bertugas mendistribusikan LTSHE di wilayah Mappi ini.
Namun dibalik semua itu, ia merasa bangga, ribuan LTSHE berhasil didistribusikan untuk masyarakat yang tersebar di 9 distrik di Kabupaten Mappi. "Venaha, Bamgi, Yakomi, Obaa, Passue, Citakmitak, Kaibar, Passue Bawah dan Ti-Zain, semuanya punya cerita sendiri. Saya senang bisa membantu yang sebelumnya gelap kalau malam kini bisa terang," ujarnya bangga.
Keringat Riyan tidaklah percuma, senyum bahagia warga tampak menyambut rombongan yang membagikan 1.303 unit Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) siang itu (12/3). Kini masyarakat di Kabupaten Mappi tidak perlu lagi bergelut dengan asap di malam hari.
Biaya yang dikeluarkan pun juga jauh lebih hemat karena masyarakat tidak perlu membeli minyak tanah lagi untuk menghidupkan pelita. Malam hari mereka kini jauh lebih terang dan mereka bisa beraktivitas lebih produktif daripada sebelumnya. Anak-anak bisa belajar dan orang tua dapat berkegiatan meski malam telah menjemput.
LTSHE menjadi awal yang baik dari bentuk kepedulian Pemerintah pusat untuk menjawab permasalahan yang ada di pelosok. Seperti diungkapkan Bupati Kabupaten Mappi, Kristosimus Agawemu, "Permasalahan Kabupaten Mappi mungkin mirip dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Papua. Mungkin langkah awal yang dilakukan oleh Kementerian ESDM di bidang kelistrikan melalui penyerahan LTSHE ini dapat mendorong sektor-sektor lain seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi agar dapat lebih maju,". (KESDM)