Penangkapan Abu Hamzah di Sibolga Terkait Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
Pada
Tuesday, March 12, 2019
Edit
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Husain alias Abu Hamzah terduga teroris yang ditangkap dekat Masjid Al-Muklisin, Gang Sekuntum, Jalan Mojopahit, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara pada Selasa (12/3) pukul 14.23 WIB merupakan jaringan dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kelompok ini terkait dengan teror bom pada Mei 2018 lalu oleh satu keluarga pada 3 gereja di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Mereka juga bertanggung jawab dengan serangan-serangan ke beberapa markas kepolisian.
Hal ini terkuak dari anggota jaringannya bernama Putra Syuhada (RIN) yang ditangkap di Panengahan, Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu (9/3) yang berencana akan melakukan serangan bom ke markas kepolisian di Lampung dan Jakarta.
"Saudara R ini memang sudah diawasi karena yang bersangkutan terindikasi terpapar oleh jaringan JAD," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada Detik.com, Senin (11/3) lalu.
Dari pengembangan polisi mendapati Abu Hamzah yang kemudian ditangkap tim Densus 88/Antiteror. Penangkapan ini meningkat dengan adanya ledakan yang terjadi pada pukul 14.50 WIB didepan rumah tersangka, dengan istri dan anak berada didalam rumah.
"Saat ini kami sedang lakukan upaya negosiasi dengan bantuan tokoh masyarakat dan agama untuk mereka dapat keluar dan menyerahkan diri. Kami tidak mau ada korban saat melakukan pengrebekan, sebab kami belum tahu apakah didalam rumah ada bahan peledak atau tidak," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadivhumas Humas) Mabes Polri Irjen Pol M. Iqbal saat dikonfirmasi .
Dikatakan tim Densus 88 Antiteror dan Polres setempat dibantu oleh tokoh masyarakat dan agama sedang melakukan upaya negoisiasi agar diduga istri dan anak pelaku menyerahkan diri.
"Kami berharap istri dan anak pelaku dapat serahkan diri sehingga meminimalisir korban," ucap Iqbal. (Albert Batlayeri)
Kelompok ini terkait dengan teror bom pada Mei 2018 lalu oleh satu keluarga pada 3 gereja di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Mereka juga bertanggung jawab dengan serangan-serangan ke beberapa markas kepolisian.
Hal ini terkuak dari anggota jaringannya bernama Putra Syuhada (RIN) yang ditangkap di Panengahan, Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu (9/3) yang berencana akan melakukan serangan bom ke markas kepolisian di Lampung dan Jakarta.
"Saudara R ini memang sudah diawasi karena yang bersangkutan terindikasi terpapar oleh jaringan JAD," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada Detik.com, Senin (11/3) lalu.
Dari pengembangan polisi mendapati Abu Hamzah yang kemudian ditangkap tim Densus 88/Antiteror. Penangkapan ini meningkat dengan adanya ledakan yang terjadi pada pukul 14.50 WIB didepan rumah tersangka, dengan istri dan anak berada didalam rumah.
"Saat ini kami sedang lakukan upaya negosiasi dengan bantuan tokoh masyarakat dan agama untuk mereka dapat keluar dan menyerahkan diri. Kami tidak mau ada korban saat melakukan pengrebekan, sebab kami belum tahu apakah didalam rumah ada bahan peledak atau tidak," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadivhumas Humas) Mabes Polri Irjen Pol M. Iqbal saat dikonfirmasi .
Dikatakan tim Densus 88 Antiteror dan Polres setempat dibantu oleh tokoh masyarakat dan agama sedang melakukan upaya negoisiasi agar diduga istri dan anak pelaku menyerahkan diri.
"Kami berharap istri dan anak pelaku dapat serahkan diri sehingga meminimalisir korban," ucap Iqbal. (Albert Batlayeri)