Pewdiepie Ikut Berduka dengan Serangan Teror di 2 Masjid
Pada
Friday, March 15, 2019
Edit
LONDON, LELEMUKU.COM - Youtuber terbesar di dunia, Pewdiepie menyatakan berduka atas korban serangan teroris di Christchurch, Selandia Baru oleh 4 orang teroris yang menewaskan sekitar 27 orang itu.
"Saya baru saja mendapatkan berita duka dari Christchurch New Zealand. Hati dan pikiran saya ikut berduka kepada para korban, keluarga dan semua orang yang terkena dampak dari tragedi ini," ujar pria bernama lengkap Felix Kjelberg via akun twitternya pada Jumat (15/3) siang.
Sebelumnya beberapa akun tanpa nama menuding pewdiepie sebagai pemicu para pelaku penembakan untuk melakukan penyerangan.
"Rasisme yang dibuat pewdiepie menginspirasi para penembak itu," tuduh salah satu akun twitter bernama Jake O'nline.
Tanggapi hal ini Pewdiepie menyatakan serangan tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan dirinya. Sebab tidak ada sikap rasisme yang ditujukan kepada agama lain.
"Saya sangat muak dengan dengan pemuatan saya oleh orang itu," ujar dia.
Sementara menurut akun twitter salah satu pelaku terror, Brenton Tarrant (28) serangan tersebut karena sikap anti yang tinggi terhadap immigran di Selandia Baru. Sikap ini adalah cara pandang khas dari kelompok sayap kiri ekstrimis yang anti dengan toleransi dan keberagaman.
Mayoritas dari tweetnya berupa link-link berita dan video youtube tentang serangan migran di negara-negara eropa seperti Islandia, Swedia, Jerman, Inggris dan Perancis serta di Amerika Serikat. Tidak satupun akun tersebut menyentil pewdiepie sebagai inspirasinya.
Sementara itu Kepolisian Selandia Baru menyatakan telah mematikan beberapa bahan peledak yang ditemukan pada kendaraan di jalan Deans dan jalan Strickland, Kota Christchurch usai penembakan di dua masjid di kota itu pada Jumat (15/3).
Menurut rilis dari twitter Canterbury Police New Zealand pihaknya sedang mengamankan beberapa bahan peledak pasca penyerangan beberapa pria sesaat sebelum ibadah jumat pada Masjid Al Noor di Hagley Park dan Masjid Linwood yang dihadiri oleh puluhan orang itu.
Polisi menyatakan ada kemungkinan penyerangan ini dilakukan oleh lebih dari empat orang yang menyerang secara bersamaan. Sekitar 27 orang dilaporkan meninggal dunia akibat terror di dua rumah ibadah tersebut.
"Kami belum bisa pastikan para pelaku lainnya, setelah kami menangkap empat orang pelaku ini," ujar kepala kepolisian Selandia Baru, Mike Bush kepada AP.
Sementara perdana menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menyatakan peristiwa ini sebagai masa kelam di negara ini.
"Peristiwa hari Jumat ini adalah hari-hari terkelam di Selandia Baru,” kata dia dalam konferensi pers di Wellington.
Sementara seorang pelaku yang teridentifikasi bernama Brenton Tarrant (28) melakukan penyerangan ini dengan melakukan livestream di akun facebooknya. Ia menggunakan baju loreng dan rompi anti peluru dan mengendarai sebuah mobil.
Mereka juga mempublikasikan manifesto online berjudul "The Great Replacement" sebanyak 74 lembar yang mengemukakan alasan mereka melakukan penyerangan di grup diskusi 8chan, twitter dan facebook, termasuk senjata dan magazin yang tertulis nama-nama dari para penembak masjid lainnya.
Pasca penyerangan polisi menangkap Tarrant yang akan melarikan diri. Ia ditangkap setelah kendaraannya ditabrak oleh polisi.
Terkait hal ini, polisi mengimbau warga Selandia Baru agar dapat tinggal dirumah, untuk sementara tidak memasuki masjid di negara tersebut guna menghindari adanya serangan lanjutan. (Albert Batlayeri)
"Saya baru saja mendapatkan berita duka dari Christchurch New Zealand. Hati dan pikiran saya ikut berduka kepada para korban, keluarga dan semua orang yang terkena dampak dari tragedi ini," ujar pria bernama lengkap Felix Kjelberg via akun twitternya pada Jumat (15/3) siang.
Sebelumnya beberapa akun tanpa nama menuding pewdiepie sebagai pemicu para pelaku penembakan untuk melakukan penyerangan.
"Rasisme yang dibuat pewdiepie menginspirasi para penembak itu," tuduh salah satu akun twitter bernama Jake O'nline.
Tanggapi hal ini Pewdiepie menyatakan serangan tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan dirinya. Sebab tidak ada sikap rasisme yang ditujukan kepada agama lain.
"Saya sangat muak dengan dengan pemuatan saya oleh orang itu," ujar dia.
Sementara menurut akun twitter salah satu pelaku terror, Brenton Tarrant (28) serangan tersebut karena sikap anti yang tinggi terhadap immigran di Selandia Baru. Sikap ini adalah cara pandang khas dari kelompok sayap kiri ekstrimis yang anti dengan toleransi dan keberagaman.
Mayoritas dari tweetnya berupa link-link berita dan video youtube tentang serangan migran di negara-negara eropa seperti Islandia, Swedia, Jerman, Inggris dan Perancis serta di Amerika Serikat. Tidak satupun akun tersebut menyentil pewdiepie sebagai inspirasinya.
Sementara itu Kepolisian Selandia Baru menyatakan telah mematikan beberapa bahan peledak yang ditemukan pada kendaraan di jalan Deans dan jalan Strickland, Kota Christchurch usai penembakan di dua masjid di kota itu pada Jumat (15/3).
Menurut rilis dari twitter Canterbury Police New Zealand pihaknya sedang mengamankan beberapa bahan peledak pasca penyerangan beberapa pria sesaat sebelum ibadah jumat pada Masjid Al Noor di Hagley Park dan Masjid Linwood yang dihadiri oleh puluhan orang itu.
Polisi menyatakan ada kemungkinan penyerangan ini dilakukan oleh lebih dari empat orang yang menyerang secara bersamaan. Sekitar 27 orang dilaporkan meninggal dunia akibat terror di dua rumah ibadah tersebut.
"Kami belum bisa pastikan para pelaku lainnya, setelah kami menangkap empat orang pelaku ini," ujar kepala kepolisian Selandia Baru, Mike Bush kepada AP.
Sementara perdana menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menyatakan peristiwa ini sebagai masa kelam di negara ini.
"Peristiwa hari Jumat ini adalah hari-hari terkelam di Selandia Baru,” kata dia dalam konferensi pers di Wellington.
Sementara seorang pelaku yang teridentifikasi bernama Brenton Tarrant (28) melakukan penyerangan ini dengan melakukan livestream di akun facebooknya. Ia menggunakan baju loreng dan rompi anti peluru dan mengendarai sebuah mobil.
Mereka juga mempublikasikan manifesto online berjudul "The Great Replacement" sebanyak 74 lembar yang mengemukakan alasan mereka melakukan penyerangan di grup diskusi 8chan, twitter dan facebook, termasuk senjata dan magazin yang tertulis nama-nama dari para penembak masjid lainnya.
Pasca penyerangan polisi menangkap Tarrant yang akan melarikan diri. Ia ditangkap setelah kendaraannya ditabrak oleh polisi.
Terkait hal ini, polisi mengimbau warga Selandia Baru agar dapat tinggal dirumah, untuk sementara tidak memasuki masjid di negara tersebut guna menghindari adanya serangan lanjutan. (Albert Batlayeri)