Polri Konfirmasi Kontak Senjata Kelompok MIT Ali Kalora di Poso Pesisir
Pada
Monday, March 4, 2019
Edit
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan anggota Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala Poso di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah berhasil menembak mati anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Kecamatan Poso Pesisir pada Minggu (3/3).
Menurut Asisten Operasi Kapolri, Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, anggota MIT yang tewas diidentifikasi bernama Basyir alias Romsi. Sedangkan yang ditangkap hidup bernama Aditya alias Idad alias Kuasa.
"Akhirnya kami berhasil menangkap mereka, satunya tewas atas nama Basyir dari Bima. Ia ditembak saat kontak tembak di Poso Pesisir. Kami juga temukan satu M-16," ujar Rudy dalam konferensi pers pada Senin (4/2) siang.
Sebelumnya, pada Minggu (3/3) kontak tembak terjadi antara Satgas Tinombala/Intelpur yang terdiri TNI dan Polri dengan DPO kasus terorisme yang berjumlah sekitar lima orang di wilayah perkebunan Padopi, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, sekitar pukul 17.15 WITA.
Sekitar pukul 09.30 WITA, Tim Satgas Tinombala yang dipimpin Mayor Inf Aryudha menerima informasi dari masyarakat bahwa ada sekitar lima orang DPO MIT Poso beristirahat di pondok milik salah satu warga bernama Abdul Salam, mereka kemudian pindah ke pondok warga bernama Gasing.
Tim Satgas pimpinan Aryudha kemudian berangkat menuju Desa Padopi untuk menangkap kelima orang DPO tersebut. Sekitar pukul 17.15 WITA terjadi kontak tembak antara Satgas Tinombala dengan kelompok teroris tersebut.
Setelah kontak tembak usai antara 12 anggota yang terdiri dari 8 orang dari Sandha Kopasus, 3 dari Taipur Kostrad dan 1 dari Yonif 714 dengan 5 orang dari kelompok tersebut petugas menemukan satu orang DPO MIT tewas dan satu lainnya masih hidup.
Jenazah telah dievakuasi di Palu pada Senin (4/2) petang. Bersama dengan 1 orang teroris yang masih hidup. Sementara desa sekitar lokasi penembakan diperketat guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan tertembak dan tertangkap dua DPO kasus terorisme itu, maka jumlah DPO yang diburu anggota Satgas Operasi Tinombala Poso saat ini masih 13 orang lagi. (Albert Batlayeri)
Menurut Asisten Operasi Kapolri, Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, anggota MIT yang tewas diidentifikasi bernama Basyir alias Romsi. Sedangkan yang ditangkap hidup bernama Aditya alias Idad alias Kuasa.
"Akhirnya kami berhasil menangkap mereka, satunya tewas atas nama Basyir dari Bima. Ia ditembak saat kontak tembak di Poso Pesisir. Kami juga temukan satu M-16," ujar Rudy dalam konferensi pers pada Senin (4/2) siang.
Sebelumnya, pada Minggu (3/3) kontak tembak terjadi antara Satgas Tinombala/Intelpur yang terdiri TNI dan Polri dengan DPO kasus terorisme yang berjumlah sekitar lima orang di wilayah perkebunan Padopi, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, sekitar pukul 17.15 WITA.
Sekitar pukul 09.30 WITA, Tim Satgas Tinombala yang dipimpin Mayor Inf Aryudha menerima informasi dari masyarakat bahwa ada sekitar lima orang DPO MIT Poso beristirahat di pondok milik salah satu warga bernama Abdul Salam, mereka kemudian pindah ke pondok warga bernama Gasing.
Tim Satgas pimpinan Aryudha kemudian berangkat menuju Desa Padopi untuk menangkap kelima orang DPO tersebut. Sekitar pukul 17.15 WITA terjadi kontak tembak antara Satgas Tinombala dengan kelompok teroris tersebut.
Setelah kontak tembak usai antara 12 anggota yang terdiri dari 8 orang dari Sandha Kopasus, 3 dari Taipur Kostrad dan 1 dari Yonif 714 dengan 5 orang dari kelompok tersebut petugas menemukan satu orang DPO MIT tewas dan satu lainnya masih hidup.
Jenazah telah dievakuasi di Palu pada Senin (4/2) petang. Bersama dengan 1 orang teroris yang masih hidup. Sementara desa sekitar lokasi penembakan diperketat guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan tertembak dan tertangkap dua DPO kasus terorisme itu, maka jumlah DPO yang diburu anggota Satgas Operasi Tinombala Poso saat ini masih 13 orang lagi. (Albert Batlayeri)