-->

Yosua Sembiring Ungkap Masyarakat Nduga Tak Trauma Kehadiran TNI

SENTANI, LELEMUKU.COM - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, S.I.P menyatakan masyarakat di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua tidak trauma atas kehadiran prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kabupaten tersebut.

"Situasi di Nduga saat ini kondusif. Rakyat yang mengungsi akibat insiden pembantaian terhadap karyawan PT. Istaka Karya pada 02 Desember 2018 lalu sudah mulai kembali ke kampung dan menjalani kehidupan sosial dan ekonomi secara normal. Mereka diamankan oleh aparat TNI dan Polri dan mendapatkan bantuan sembako dan layanan kesehatan baik dari aparat keamanan maupun dari pemda setempat," ujar Pangdam kepada wartawan disela-sela acara pembukaan Apel Komandan Satuan (Dansat) jajaran Kodam XVII/Cenderawasih di Rindam Ifar Gunung Sentani, Kabupaten Jayapura pada Selasa (5/3).

Ia menyatakan, masyarakat di kabupaten tersebut justru trauma terhadap tindakan kekerasan oleh kelompok separatis bersenjatan (KSB) bukan kepada TNI.

"Anda bisa membayangkan bagaimana rakyat sipil diikat tangannya dari belakang, dikumpulkan jadi satu kemudian ditembak dan dibantai secara sadis tanpa prikemanusiaan. Guru-guru dan tenaga kesehatan yang sedang bertugas di Mapenduma dianiaya dan diperkosa pada bulan Oktober 2018 lalu. TNI tidak mungkin dan tidak akan pernah melakukan tindakan biadab seperti itu," ungkap dia.

Dikatakan, kelompok tersebut selalu memutar balikkan fakta, dibuat seakan-akan TNI adalah pelaku penjahat kemanusiaan.

"Mereka membuat opini bahwa yang dibantai di Distrik Yigi pada bulan Desember tahun lalu adalah anggota TNI yang menyamar, tapi nyatanya media bisa melihat langsung korban dikembalikan ke keluarga semuanya adalah warga sipil, bahkan kita lihat yang sedang viral di media sekarang, keluarga membuat surat terbuka kepada Presiden agar informasi tentang nasib anggota keluarganya yang masih dinyatakan hilang agar segera terungkap," kata Sembiring.

Pangdam menyatakan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Nduga merupakan salah satu program strategis Nasional yang didukung penuh oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), sehingga akan tetap dilanjutkan.

Ia menyatakan sama halnya dengan program-program lainnya di seluruh Indonesia. Pembangunan ini bertujuan untuk membuka isolasi daerah, meningkatkan kesejahteraan rakyat, guna menjamin keadilan sosial menyentuh sampai ke lapisan masyarakat hingga ke pedalaman meski ada ancaman keamanan di daerah tersebut.

"Pembangunan juga merupakan wujud kehadiran negara di seluruh wilayah kedaulatan NKRI. Namun sebagaimana kita ketahui semua bahwa di Papua ancaman keamanan masih sangat tinggi. Masih ada Saudara kita yang mempersenjatai diri secara illegal dan melakukan serangkaian tindakan kekerasan dan merongrong kedaulatan negara. Termasuk menggangu proses pembangunan di Papua. Itulah sebabnya proses pembangunan tersebut harus diamankan oleh prajurit TNI,"  jabar dia. (Pendam17)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel