Zahran Hashim Pimpin Teror Bom Beruntun pada Hari Paskah di Sri Lanka
Pada
Wednesday, April 24, 2019
Edit
KOLOMBO, LELEMUKU.COM - Moulvi Zahran Hashim, seorang imam dan pemimpin Jamaah Tauhid Nasional atau National Thowheeth Jama’ath (NTJ) yang merupakan organisasi Islam di Sri Lanka, diduga memimpin teror bom bunuh diri beruntun pada Hari Paskah di tiga kota di Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019).
Dalam rilis video berdurasi 59 detik dari Amaq yang merupakan kantor berita propaganda ISIS melalui akun chat telegram yang diterima Lelemuku.com, Zahran Hashim dan 7 orang pengikutnya dengan menyatakan sumpah setia mereka kepada pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.
Dalam sumpah itu, Zahran yang sering disebut "Moulvi" atau "Imam Besar" ini menyatakan bahwa dirinya bersama 7 pengikutnya yakni Abu Obaida, Abu Mokhtar, Abu Khalil, Abu Hamza, Abu al-Bara, Abu Mohammed dan Abu Abdullah, melakukan teror ini agar dapat menjadi inspirasi bagi simpatisan ISIS diseluruh dunia agar terus membunuh orang-orang tidak berdosa. Video ditutup dengan takbir sebanyak 3 kali.
Zahran sendiri menjadi pelaku peledakkan bunuh diri di hotel Shangri-La Hotel di Kolombo, sementara 7 pengikutnya meledakkan diri di masing-masing titik serang mereka.
Dalam buletinnya, ISIS menyebut serangan dari 8 simpatisannya itu sebagai pembalasan atas warga Amerika Serikat dan umat Kristen yang dituduh sebagai dalang penembakan 2 masjid di Christchurch, Selandia Baru.
"Serangan para martir dari Negara Islam mengguncang Sri Lanka. Menargetkan negara-negara koalisi dan umat Kristen di negara itu," ungkap mereka.
Zahran sebelumnya dicurigai berencana melakukan serangan teror sejak 3 tahun lalu oleh pihak keamanan Sri Lanka. Namun aktivitas mereka diabaikan, hingga mereka melakukan aksi bom bunuh diri yang menewaskan 290 korban pada Minggu lalu.
Menurut DailyMail pada Selasa (23/4/2019) sejumlah kelompok muslim telah memperingatkan pejabat intelijen militer terkait ancaman aksi National Thowheed Jamaath (NTJ) dan para pemimpinnya sejak tiga tahun lalu. Termasuk badan-badan intelijen asing memberikan peringatan serupa dalam beberapa pekan terakhir. Pertama pada 4 April tetapi informasi tidak diteruskan pada rantai komando yang lebih tinggi.
Hilmy Ahamed, wakil presiden Dewan Muslim Sri Lanka mengatakan pihaknya telah memperingatkan pejabat intelijen militer mengenai NTJ dan pemimpinnya.
“Menargetkan komunitas non-muslim menjadi propaganda mereka dan mereka mendorong pembunuhan atas nama agama. Kami telah menyerahkan semua dokumen tentang NTJ tiga tahun lalu berikut nama dan detailnya. Dan mereka tidak melakukan apa pun, ini tragedi," katanya.
CNN melaporkan pemimpin NTJ Hashim berencana menyerang Komisi Tinggi India di Kolombo pada tanggal 4 April, tetapi misi ini gagal. Sumber-sumber Inggris mengatakan, Dewan Muslim Sri Lanka secara khusus juga melaporkan pada pihak berwenang terkait video pidato kebencian Hashim via YouTube.
Dalam klip dimaksud Hashim mengeluarkan ancaman terhadap orang kafir dengan latar bendera sejumlah negara di antaranya Inggris, AS dan Portugal. Semuanya negara yang warganya turut menjadi target pemboman. Hashim juga terlihat membawa senjata dengan bendera ISIS.
Sumber mengatakan, badan intelijen Sri Lanka tengah menyelidiki kemungkinan pembuat bom berasal dari luar negeri atau menerima pelatihan asing karena kecanggihan perangkatnya. Beberapa minggu lalu polisi menemukan 100 kg bahan peledak C4 berkekuatan tinggi. Termasuk tempat penyimpanan puluhan detonator, stok kabel, bola lampu dan kaleng asam nitrat dilarang di Sri Lanka.
Polisi mengaitkan temuan tersebut dengan aksi teroris. Bahan peledak dan peralatan pembuat bom ditemukan terkubur dalam tong di perkebunan kelapa di Puttalam, 85 mil utara Kolombo dan 65 mil dari Negombo, dua target utama serangan teror. Tong yang digunakan disebut berasal dari India.
Manisha Gunasekera, Komisaris Tinggi Sri Lanka untuk Inggris mengatakan pemerintah Sri Lanka melakukan penyelidikan guna mengungkap apa yang luput dari pengamanan.
“Mereka juga menyelidiki keaslian dokumentasi yang berhubungan dengan kasus ini. Setelah investigasi selesai, diharapkan ada lebih banyak petunjuk, apakah ada penyimpangan dari pihak penegak hukum atau entitas lainnya," katanya. (Albert Batlayeri)
Dalam rilis video berdurasi 59 detik dari Amaq yang merupakan kantor berita propaganda ISIS melalui akun chat telegram yang diterima Lelemuku.com, Zahran Hashim dan 7 orang pengikutnya dengan menyatakan sumpah setia mereka kepada pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.
Dalam sumpah itu, Zahran yang sering disebut "Moulvi" atau "Imam Besar" ini menyatakan bahwa dirinya bersama 7 pengikutnya yakni Abu Obaida, Abu Mokhtar, Abu Khalil, Abu Hamza, Abu al-Bara, Abu Mohammed dan Abu Abdullah, melakukan teror ini agar dapat menjadi inspirasi bagi simpatisan ISIS diseluruh dunia agar terus membunuh orang-orang tidak berdosa. Video ditutup dengan takbir sebanyak 3 kali.
Zahran sendiri menjadi pelaku peledakkan bunuh diri di hotel Shangri-La Hotel di Kolombo, sementara 7 pengikutnya meledakkan diri di masing-masing titik serang mereka.
Dalam buletinnya, ISIS menyebut serangan dari 8 simpatisannya itu sebagai pembalasan atas warga Amerika Serikat dan umat Kristen yang dituduh sebagai dalang penembakan 2 masjid di Christchurch, Selandia Baru.
"Serangan para martir dari Negara Islam mengguncang Sri Lanka. Menargetkan negara-negara koalisi dan umat Kristen di negara itu," ungkap mereka.
Zahran sebelumnya dicurigai berencana melakukan serangan teror sejak 3 tahun lalu oleh pihak keamanan Sri Lanka. Namun aktivitas mereka diabaikan, hingga mereka melakukan aksi bom bunuh diri yang menewaskan 290 korban pada Minggu lalu.
Menurut DailyMail pada Selasa (23/4/2019) sejumlah kelompok muslim telah memperingatkan pejabat intelijen militer terkait ancaman aksi National Thowheed Jamaath (NTJ) dan para pemimpinnya sejak tiga tahun lalu. Termasuk badan-badan intelijen asing memberikan peringatan serupa dalam beberapa pekan terakhir. Pertama pada 4 April tetapi informasi tidak diteruskan pada rantai komando yang lebih tinggi.
Hilmy Ahamed, wakil presiden Dewan Muslim Sri Lanka mengatakan pihaknya telah memperingatkan pejabat intelijen militer mengenai NTJ dan pemimpinnya.
“Menargetkan komunitas non-muslim menjadi propaganda mereka dan mereka mendorong pembunuhan atas nama agama. Kami telah menyerahkan semua dokumen tentang NTJ tiga tahun lalu berikut nama dan detailnya. Dan mereka tidak melakukan apa pun, ini tragedi," katanya.
CNN melaporkan pemimpin NTJ Hashim berencana menyerang Komisi Tinggi India di Kolombo pada tanggal 4 April, tetapi misi ini gagal. Sumber-sumber Inggris mengatakan, Dewan Muslim Sri Lanka secara khusus juga melaporkan pada pihak berwenang terkait video pidato kebencian Hashim via YouTube.
Dalam klip dimaksud Hashim mengeluarkan ancaman terhadap orang kafir dengan latar bendera sejumlah negara di antaranya Inggris, AS dan Portugal. Semuanya negara yang warganya turut menjadi target pemboman. Hashim juga terlihat membawa senjata dengan bendera ISIS.
Sumber mengatakan, badan intelijen Sri Lanka tengah menyelidiki kemungkinan pembuat bom berasal dari luar negeri atau menerima pelatihan asing karena kecanggihan perangkatnya. Beberapa minggu lalu polisi menemukan 100 kg bahan peledak C4 berkekuatan tinggi. Termasuk tempat penyimpanan puluhan detonator, stok kabel, bola lampu dan kaleng asam nitrat dilarang di Sri Lanka.
Polisi mengaitkan temuan tersebut dengan aksi teroris. Bahan peledak dan peralatan pembuat bom ditemukan terkubur dalam tong di perkebunan kelapa di Puttalam, 85 mil utara Kolombo dan 65 mil dari Negombo, dua target utama serangan teror. Tong yang digunakan disebut berasal dari India.
Manisha Gunasekera, Komisaris Tinggi Sri Lanka untuk Inggris mengatakan pemerintah Sri Lanka melakukan penyelidikan guna mengungkap apa yang luput dari pengamanan.
“Mereka juga menyelidiki keaslian dokumentasi yang berhubungan dengan kasus ini. Setelah investigasi selesai, diharapkan ada lebih banyak petunjuk, apakah ada penyimpangan dari pihak penegak hukum atau entitas lainnya," katanya. (Albert Batlayeri)