“American Factory”, Debut Hollywood Pasangan Barack dan Michelle Obama
Pada
Sunday, August 25, 2019
Edit
LOS ANGELES, LELEMUKU.COM - Presiden ke-44 Amerika Serikat dan istrinya, Barack dan Michelle Obama, membuat debut film Hollywood, Rabu (21/08/2019). Keduanya ikut dalam produksi film dokumenter dengan latar industri Ohio. Para pengulas film menyebut film itu menarik dan dirilis pada waktu yang tepat, kantor berita Reuters melaporkan.
“American Factory” menceritakan apa yang terjadi saat sebuah perusahaan China mengambil alih sebuah pabrik General Motors yang sudah tidak tidak beroperasi. Film ini menjadi produk pertama kolaborasi antara Netflix dengan Higher Ground, sebuah perusahaan produksi yang baru dibentuk sang mantan presiden dan ibu negara tahun lalu. Kolaborasi itu akan berjalan selama beberapa
“Cerita yang bagus memberi Anda kesempatan untuk memahami lebih baik kehidupan orang lain. Itu akan membantu Anda mencari kesamaan. Itu sebabnya saya dan Michelle tertarik dengan film pertama Higher Ground,” ucap Obama dalam cuitannya di Twitter, Rabu (21/08/2019) lalu.
Dokumenter tersebut menelusuri kehidupan ribuan karyawan yang diberhentikan dari pekerjaan di pabrik automotive di Moraine, negara bagian Ohio, AS, pada masa resesi 2008. Enam tahun kemudian, beberapa dari mereka direkrut oleh perusahaan China, Fuyao Glass America, untuk memproduksi kaca automotive di pabrik yang sama.
The Washington Post menyebut “American Factory”, yang mulai tayang di Netflix sejak Rabu (21/8), sebagai “wahanan yang sempurna untuk misi (Higher Ground) mengangkat cerita dari kelompok yang kurang terwakili.”
“Kami ingin masyarakat untuk dapat keluar dari diri masing-masing, mengalami, dan memahami kehidupan orang lain,” tutur Obama kepada sineas Julia Reichert dan Steven Bognar dalam sebuah video promosi yang dirilis Netflix.
Michelle Obama mengaku kepada para sineas bahwa Ia sangat terkesan dengan adegan pembuka yang memperlihatkan para pekerja di lantai pabrik.
“Itu adalah latar belakang saya, itu adalah ayah saya,” katanya.
“Satu dari banyak hal yang saya suka dari film ini… adalah Anda mempersilakan orang-orang untuk menceritakan dirinya.”
"American Factory" tidak datang dari sebuah perspektif; bukan sebuah tajuk rencana.”
The Los Angeles Times menyebut dokumenter tersebut “menarik,” dan situs budaya populer Vox.com mengatakan bahwa film tersebut merupakan “cuplikan menarik untuk mendalami tantangan globalisasi.” Diketahui, film tersebut mendapatkan 97 persen tingkat persetujuan pada agregator ulasan Rotten Tomatoes.
Di bawah kesepakatan dengan Netflix, Higher Ground akan memproduksi, mengkurasi, dan memperoleh konten untuk didistribusi pada layanan streaming tersebut. Nilai transaksi sendiri masih belum diketahui.
Dikabarkan, rencana mendatang akan menyertakan sebuah adaptasi dari buku pemenang Penghargaan Pulitzer “Frederick Douglass: Prophet of Freedom”. Buku tersebut ditulis oleh David W. Blight dan membahas gerakan penghapusan perbudakan, sebuah drama periode dengan latar dunia busana, serta sebuah seri mengenai kebiasaan makan sehat untuk anak-anak pra-sekolah. (VOA)
“American Factory” menceritakan apa yang terjadi saat sebuah perusahaan China mengambil alih sebuah pabrik General Motors yang sudah tidak tidak beroperasi. Film ini menjadi produk pertama kolaborasi antara Netflix dengan Higher Ground, sebuah perusahaan produksi yang baru dibentuk sang mantan presiden dan ibu negara tahun lalu. Kolaborasi itu akan berjalan selama beberapa
“Cerita yang bagus memberi Anda kesempatan untuk memahami lebih baik kehidupan orang lain. Itu akan membantu Anda mencari kesamaan. Itu sebabnya saya dan Michelle tertarik dengan film pertama Higher Ground,” ucap Obama dalam cuitannya di Twitter, Rabu (21/08/2019) lalu.
Dokumenter tersebut menelusuri kehidupan ribuan karyawan yang diberhentikan dari pekerjaan di pabrik automotive di Moraine, negara bagian Ohio, AS, pada masa resesi 2008. Enam tahun kemudian, beberapa dari mereka direkrut oleh perusahaan China, Fuyao Glass America, untuk memproduksi kaca automotive di pabrik yang sama.
The Washington Post menyebut “American Factory”, yang mulai tayang di Netflix sejak Rabu (21/8), sebagai “wahanan yang sempurna untuk misi (Higher Ground) mengangkat cerita dari kelompok yang kurang terwakili.”
“Kami ingin masyarakat untuk dapat keluar dari diri masing-masing, mengalami, dan memahami kehidupan orang lain,” tutur Obama kepada sineas Julia Reichert dan Steven Bognar dalam sebuah video promosi yang dirilis Netflix.
Michelle Obama mengaku kepada para sineas bahwa Ia sangat terkesan dengan adegan pembuka yang memperlihatkan para pekerja di lantai pabrik.
“Itu adalah latar belakang saya, itu adalah ayah saya,” katanya.
“Satu dari banyak hal yang saya suka dari film ini… adalah Anda mempersilakan orang-orang untuk menceritakan dirinya.”
"American Factory" tidak datang dari sebuah perspektif; bukan sebuah tajuk rencana.”
The Los Angeles Times menyebut dokumenter tersebut “menarik,” dan situs budaya populer Vox.com mengatakan bahwa film tersebut merupakan “cuplikan menarik untuk mendalami tantangan globalisasi.” Diketahui, film tersebut mendapatkan 97 persen tingkat persetujuan pada agregator ulasan Rotten Tomatoes.
Di bawah kesepakatan dengan Netflix, Higher Ground akan memproduksi, mengkurasi, dan memperoleh konten untuk didistribusi pada layanan streaming tersebut. Nilai transaksi sendiri masih belum diketahui.
Dikabarkan, rencana mendatang akan menyertakan sebuah adaptasi dari buku pemenang Penghargaan Pulitzer “Frederick Douglass: Prophet of Freedom”. Buku tersebut ditulis oleh David W. Blight dan membahas gerakan penghapusan perbudakan, sebuah drama periode dengan latar dunia busana, serta sebuah seri mengenai kebiasaan makan sehat untuk anak-anak pra-sekolah. (VOA)