Semuel Siriwa Optimis Pemprov Mampu Kurangi Produk Pangan dari Luar Papua
Pada
Thursday, August 22, 2019
Edit
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Semuel Siriwa optimis dalam beberapa tahun mendatang, pihaknya mampu mengurangi masuknya produk bahan makanan dari luar daerah, dengan cara meningkatkan hasil produksi lokal.
Keberhasilan meningkatkan produksi pangan padi yang mana pada 2014 baru mencapai 57, kini meningkat menjadi 63 persen di akhir 2018.
“Sebanyak 63 persen itu mencapai 235 ribu ton gabah kering. Demikian juga untuk komoditas tanaman pangan lainnya seperti jagung, kedelai maupun umbi-umbian yang kita akan terus dorong,” terang Semuel di Jayapura, Rabu (21/08/2019), yang sehari lalu dilantik gubernur sebagai kepala SKPD membawahi masalah tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan ketahanan pangan.
Ia pastikan, pekerjaan rumah yang dihadapi saat ini adalah bagaimana menyiapkan pangan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020. Dimana dari data terakhir, jumlah peserta iven empat tahunan yang bakal mengunjungi bumi cenderawasih, mencapai 23 ribu atlet dan official.
“Makanya kami sudah menyiapkan program dari dana APBN pada seluruh klaster untuk pengembangan holtikultura pada beberapa jenis pangan seperti buah-buahan dan sayuran”.
“Namun untuk peternakan saya belum dapat data, tapi untuk tanaman pangan seperti itu. Yang pasti kalau untuk beras tidak ada masalah, sebab stok dari Kabupaten Merauke tersedia. Nanti soal angkutan saja yang mungkin dari SKPD terkait bisa memikirkan untuk transportasinya,” ucap ia.
Sementara mengomentari penunjukkan dirinya yang kini membawahi empat dinas, yakni tanaman pangan holtikultura, perkebunan, peternakan dan ketahanan pangan, Semuel Siriwa memastikan siap melakukan penyesuaian sebagaimana visi dan misi gubernur di periode kedua.
“Apalagi dengan penggabungan dinas ini koordinasi terhadap petani kini terjadi lewat satu pintu dan tentu menjadi lebih mudah. Sebab satu keluarga petani kan di Papua saat ini mengerjakan empat bidang ini. Seperti dia tanam padi, tapi juga ada keluarga memelihara ternak dan hasil kebun di tempatnya”.
“Sehingga sekarang dengan jadi satu dinas, lebih mudah bagi kami untuk mengontrol dan mengarahkan petani dalam pelaksanakan kegiatan,” tuntasnya. (DiskominfoPapua)
Keberhasilan meningkatkan produksi pangan padi yang mana pada 2014 baru mencapai 57, kini meningkat menjadi 63 persen di akhir 2018.
“Sebanyak 63 persen itu mencapai 235 ribu ton gabah kering. Demikian juga untuk komoditas tanaman pangan lainnya seperti jagung, kedelai maupun umbi-umbian yang kita akan terus dorong,” terang Semuel di Jayapura, Rabu (21/08/2019), yang sehari lalu dilantik gubernur sebagai kepala SKPD membawahi masalah tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan ketahanan pangan.
Ia pastikan, pekerjaan rumah yang dihadapi saat ini adalah bagaimana menyiapkan pangan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020. Dimana dari data terakhir, jumlah peserta iven empat tahunan yang bakal mengunjungi bumi cenderawasih, mencapai 23 ribu atlet dan official.
“Makanya kami sudah menyiapkan program dari dana APBN pada seluruh klaster untuk pengembangan holtikultura pada beberapa jenis pangan seperti buah-buahan dan sayuran”.
“Namun untuk peternakan saya belum dapat data, tapi untuk tanaman pangan seperti itu. Yang pasti kalau untuk beras tidak ada masalah, sebab stok dari Kabupaten Merauke tersedia. Nanti soal angkutan saja yang mungkin dari SKPD terkait bisa memikirkan untuk transportasinya,” ucap ia.
Sementara mengomentari penunjukkan dirinya yang kini membawahi empat dinas, yakni tanaman pangan holtikultura, perkebunan, peternakan dan ketahanan pangan, Semuel Siriwa memastikan siap melakukan penyesuaian sebagaimana visi dan misi gubernur di periode kedua.
“Apalagi dengan penggabungan dinas ini koordinasi terhadap petani kini terjadi lewat satu pintu dan tentu menjadi lebih mudah. Sebab satu keluarga petani kan di Papua saat ini mengerjakan empat bidang ini. Seperti dia tanam padi, tapi juga ada keluarga memelihara ternak dan hasil kebun di tempatnya”.
“Sehingga sekarang dengan jadi satu dinas, lebih mudah bagi kami untuk mengontrol dan mengarahkan petani dalam pelaksanakan kegiatan,” tuntasnya. (DiskominfoPapua)