Jelang KTT Iklim, Beberapa Perusahaan Besar Berkomitmen Pangkas Emisi
Pada
Monday, September 23, 2019
Edit
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Sebanyak hampir 90 perusahaan besar dari sejumlah sektor berjanji untuk memangkas emisi gas rumah kaca mereka yang dituangkan dalam sebuah kampanye baru. Tujuannya, untuk mengarahkan perusahaan multinasional menuju masa depan yang rendah karbon, kata penyelenggara pada hari Minggu (22/09/2019).
We Mean Business, sebuah koalisi kelompok advokasi, mengatakan puluhan perusahaan telah bergabung dalam prakarsa yang dibentuk dua bulan menjelang pertemuan puncak Perubahan Iklim PBB. Pertemuan itu sendiri akan digelar pada Senin (23/9) dengan tujuan untuk memancing reaksi cepat atas perubahan iklim.
"Sekarang kita membutuhkan lebih banyak perusahaan untuk bergabung dengan gerakan ini, mengirimkan sinyal yang jelas bahwa pasar sedang bergeser," ujar Sekretaris Jenderal PBBAntonio Guterres, dalam sebuah pernyataan.
Berita yang dilansir dari Reuters ini mengatakan koalisi tersebut diluncurkan pada Juni yang menyerukan PBB, pelaku bisnis dan masyarakat sipil untuk bertindak. Terdapat 28 perusahaan yang ikut bergabung sebulan setelah koalisi dibentuk. Namun saat ini jumlah perusahaan yang terlibat telah mencapai 87, dengan total kapitalisasi pasar lebih dari AS$2,3 triliun, kata We Mean Business.
Beberapa perusahaan yang tergabung dalam koalisi telah sepakat untuk memangkas emisi karbon mereka menjadi nol pada 2050. Mereka diantaranya adalah perusahaan makanan Swiss Nestle, perusahaan bahan bangunan Perancis Saint-Gobain, dan pembuat kosmetik Perancis L'Oreal.
Sementara perusahaan yang lain, berhenti berkomitmen untuk menghasilkan karbon netral. Namun mereka akan menyelaraskan operasinya untuk membatasi peningkatan suhu global rata-rata hingga 1,5 derajat celcius yang diabadikan dalam Perjanjian Paris 2015.
Kelompok ini termasuk perusahaan telekomunikasi Finlandia Nokia, kelompok makanan Perancis Danone dan produsen obat Inggris AstraZeneca Plc, kata We Mean Business.
Ketika dampak iklim menjadi semakin cepat, dari pencairan lapisan es hingga kenaikan permukaan laut dan cuaca ekstrem melebihi model iklim, para ilmuwan mengatakan dunia perlu mengurangi separuh emisi gas rumah kaca selama dekade berikutnya. Hal itu dilakukan untuk menghindari pemanasan yang dahsyat.
Dengan kondisi bahwa masih banyak perusahaan penghasil bahan bakar fosil yang mengembangkan lapangan minyak dan gas baru, dan juga banyak negara berkembang memperluas tenaga batubara, janji koalisi terhadap peningkatan emisi global relatif sangat kecil.
Namun We Mean Business percaya, komitmen sebagian besar perusahaan Eropa, dan beberapa perusahaan Amerika Utara dan Asia pada target emisi yang diverifikasi secara independen, akan mendorong orang lain untuk mengikutinya. (VOA)
We Mean Business, sebuah koalisi kelompok advokasi, mengatakan puluhan perusahaan telah bergabung dalam prakarsa yang dibentuk dua bulan menjelang pertemuan puncak Perubahan Iklim PBB. Pertemuan itu sendiri akan digelar pada Senin (23/9) dengan tujuan untuk memancing reaksi cepat atas perubahan iklim.
"Sekarang kita membutuhkan lebih banyak perusahaan untuk bergabung dengan gerakan ini, mengirimkan sinyal yang jelas bahwa pasar sedang bergeser," ujar Sekretaris Jenderal PBBAntonio Guterres, dalam sebuah pernyataan.
Berita yang dilansir dari Reuters ini mengatakan koalisi tersebut diluncurkan pada Juni yang menyerukan PBB, pelaku bisnis dan masyarakat sipil untuk bertindak. Terdapat 28 perusahaan yang ikut bergabung sebulan setelah koalisi dibentuk. Namun saat ini jumlah perusahaan yang terlibat telah mencapai 87, dengan total kapitalisasi pasar lebih dari AS$2,3 triliun, kata We Mean Business.
Beberapa perusahaan yang tergabung dalam koalisi telah sepakat untuk memangkas emisi karbon mereka menjadi nol pada 2050. Mereka diantaranya adalah perusahaan makanan Swiss Nestle, perusahaan bahan bangunan Perancis Saint-Gobain, dan pembuat kosmetik Perancis L'Oreal.
Sementara perusahaan yang lain, berhenti berkomitmen untuk menghasilkan karbon netral. Namun mereka akan menyelaraskan operasinya untuk membatasi peningkatan suhu global rata-rata hingga 1,5 derajat celcius yang diabadikan dalam Perjanjian Paris 2015.
Kelompok ini termasuk perusahaan telekomunikasi Finlandia Nokia, kelompok makanan Perancis Danone dan produsen obat Inggris AstraZeneca Plc, kata We Mean Business.
Ketika dampak iklim menjadi semakin cepat, dari pencairan lapisan es hingga kenaikan permukaan laut dan cuaca ekstrem melebihi model iklim, para ilmuwan mengatakan dunia perlu mengurangi separuh emisi gas rumah kaca selama dekade berikutnya. Hal itu dilakukan untuk menghindari pemanasan yang dahsyat.
Dengan kondisi bahwa masih banyak perusahaan penghasil bahan bakar fosil yang mengembangkan lapangan minyak dan gas baru, dan juga banyak negara berkembang memperluas tenaga batubara, janji koalisi terhadap peningkatan emisi global relatif sangat kecil.
Namun We Mean Business percaya, komitmen sebagian besar perusahaan Eropa, dan beberapa perusahaan Amerika Utara dan Asia pada target emisi yang diverifikasi secara independen, akan mendorong orang lain untuk mengikutinya. (VOA)