KONI Pusat Ungkap Progres Venue PON XX 2020 Capai 65 Persen
Pada
Sunday, October 20, 2019
Edit
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Progres pembangunan sebagian venue PON 2020 mencapai 65 persen, hal itu diungkapkan langsung, Wakil Ketua I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Suwarno dalam kunjungannya ke beberapa venue. Dan diharapkan tahun depan sudah rampung secara keseluruhan.
“Perkembangan venue dari dana APBN seperti Istora PON, Aquatik, lapangan Cricket dan Hockey dari apa yang saya lihat rata-rata progresnya mencapai 45 persen. Jadi diharapkan pada bulan Desember 2019 bisa mencapai 70 persen dan paling lambat bulan Juli 2020 harus bisa selesai,” Jumat (11/10/2019) di Jayapura.
Dikatakannya, untuk pembangunan dan renovasi beberapa venue yang menggunakan dana APBD Provinsi dan Kabupaten seperti renovasi GOR Cenderawasih, renovasi dan pembangunan lapangan tenis, renovasi GOR Waringin, dan GOR Towere ditargetkan akan selesai pada Desember 2019.
“Kalau GOR Cenderawasih optimis selesai Desember 2019, untuk pembangunan dan renovasi Tujuh lapangan tenis, dilihat dari volume pengerjaannya kemungkinan akan rampung pada Januari 2020. Itupun kalau molor, tetapi target awalnya tetap rampung pada Desember 2019,” ujarnya.
Suwarno katakan, dua venue yang masih dalam proses pending issu yaitu renovasi GOR Waringin dan pembuatan jalan dari Sentani menuju Doyo Baru dimana prosesnya belum dikerjakan hingga saat ini.
“Untuk proses renovasi GOR Waring tidak berat. Saya melihat ada perbaikan atap dan lantai serta penambahan pendingin ruangan apabila GOR tersebut digunakan untuk pertandingan bulu tangkis. Ini harus ada kesepakatan yang harus dibangun antara Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota Jayapura agar ada kepastian soal proses renovasi GOR menggunakan dana APBD kabupaten atau provinsi.”
“Kalau untuk pembangunan jalan, saya mendengar memang sudah dialokasi dana dari APBD kabupaten namun harus segera ditangani, karena prosesnya akan panjang. Nah, dua pending issu ini walaupun penanganannya tidak lama dan volume pekerjaannya sedikit tetapi akan tetap menjadi sebuah ganjalan,” katanya.
Sedangkan untuk pembangunan lapangan voli di Koya menurut Suwarno sudah dalam proses pengerjaan. “Lapangan voli dalam proses. Kalau pembangunan GOR di Koya yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bantuan dari Kemenpora itu juga proses pembangunannya sudah dimulai,” ujarnya.
Dikatakan, proses pembangunan sejumlah venue dari dana APBN sedikit terkendala karena hampir sebangain besar pekernya memilih pulang akibat kerusuhan yang terjadi di beberapa kota di Papua.
“Tapi saat ini mereka sudah kembali untuk bekerja. Kita berharap semua proses pembangunan bisa selesai tepat waktu,” katanya.
Terpisah Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Kadisorda) Papua Alex Kapisa mengatakan hampir seluruh venue yang dibangun menggunakan dana APBN dan APBD hampir rampung dan dipastikan bisa rampung tepat waktu.
“Pastinya tepat waktu, karena itu yang kita harapkan bersama,” ujarnya singkat. (DiskominfoPapua)
“Perkembangan venue dari dana APBN seperti Istora PON, Aquatik, lapangan Cricket dan Hockey dari apa yang saya lihat rata-rata progresnya mencapai 45 persen. Jadi diharapkan pada bulan Desember 2019 bisa mencapai 70 persen dan paling lambat bulan Juli 2020 harus bisa selesai,” Jumat (11/10/2019) di Jayapura.
Dikatakannya, untuk pembangunan dan renovasi beberapa venue yang menggunakan dana APBD Provinsi dan Kabupaten seperti renovasi GOR Cenderawasih, renovasi dan pembangunan lapangan tenis, renovasi GOR Waringin, dan GOR Towere ditargetkan akan selesai pada Desember 2019.
“Kalau GOR Cenderawasih optimis selesai Desember 2019, untuk pembangunan dan renovasi Tujuh lapangan tenis, dilihat dari volume pengerjaannya kemungkinan akan rampung pada Januari 2020. Itupun kalau molor, tetapi target awalnya tetap rampung pada Desember 2019,” ujarnya.
Suwarno katakan, dua venue yang masih dalam proses pending issu yaitu renovasi GOR Waringin dan pembuatan jalan dari Sentani menuju Doyo Baru dimana prosesnya belum dikerjakan hingga saat ini.
“Untuk proses renovasi GOR Waring tidak berat. Saya melihat ada perbaikan atap dan lantai serta penambahan pendingin ruangan apabila GOR tersebut digunakan untuk pertandingan bulu tangkis. Ini harus ada kesepakatan yang harus dibangun antara Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota Jayapura agar ada kepastian soal proses renovasi GOR menggunakan dana APBD kabupaten atau provinsi.”
“Kalau untuk pembangunan jalan, saya mendengar memang sudah dialokasi dana dari APBD kabupaten namun harus segera ditangani, karena prosesnya akan panjang. Nah, dua pending issu ini walaupun penanganannya tidak lama dan volume pekerjaannya sedikit tetapi akan tetap menjadi sebuah ganjalan,” katanya.
Sedangkan untuk pembangunan lapangan voli di Koya menurut Suwarno sudah dalam proses pengerjaan. “Lapangan voli dalam proses. Kalau pembangunan GOR di Koya yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bantuan dari Kemenpora itu juga proses pembangunannya sudah dimulai,” ujarnya.
Dikatakan, proses pembangunan sejumlah venue dari dana APBN sedikit terkendala karena hampir sebangain besar pekernya memilih pulang akibat kerusuhan yang terjadi di beberapa kota di Papua.
“Tapi saat ini mereka sudah kembali untuk bekerja. Kita berharap semua proses pembangunan bisa selesai tepat waktu,” katanya.
Terpisah Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Kadisorda) Papua Alex Kapisa mengatakan hampir seluruh venue yang dibangun menggunakan dana APBN dan APBD hampir rampung dan dipastikan bisa rampung tepat waktu.
“Pastinya tepat waktu, karena itu yang kita harapkan bersama,” ujarnya singkat. (DiskominfoPapua)