-->

Daryono Katakan Kepulauan Tanimbar Diguncang Gempa Kuat, Dipicu Sesar Aktif

JAKARTA, LELEMUKU.COM – Kepulauan Tanimbar di Provinsi Maluku pada Rabu, 26 Februari 2020 pukul 14.33.12 WIB diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update M=6,0. Episenter terletak pada koordinat 7,68 LS dan 131,19 BT tepatnya di darat pada jarak 56 km arah Barat Laut Kota Saumlaki dengan kedalaman 63 km.Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Dr. Daryono, S.Si., M.Si dalam rilisnya mengatakan gempa tersebut menimbulkan guncangan cukup kuat yang dirasakan di daerah Saumlaki dalam skala intensitas IV MMI dimana guncangan dirasakan oleh orang banyak. Warga Saumlaki dilaporkan sembat lari berhamburan keluar rumah akibat guncangan kuat gempa yang terjadi secara tiba-tiba.Sedangkan di Tual dan Kaimana guncangan hanya mencapai skala intensitas II MMI menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Sementara itu hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat aktifitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar mengiri (sinistral strike slip).Gempa ini sangat menarik untuk dicermati karena pusat gempa berada di daratan Pulau Yamdena di Kepulauan Tanimbar. Dalam peta tektonik yang disusun oleh Barber dan kawan-kawan tahun 2013, tampak terdapat struktur sesar yang berarah timurlaut-baratdaya yang “membelah” Pulau Yamdena.Jika struktur sesar mendatar ini dikaitkan dengan hasil analisis mekanisme sumber gempa yang dipublikasikan oleh BMKG maka tampak sangat sesuai. Sehingga dugaan kuat gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar mendatar dengan arah pergerakan mengiri.Peristiwa gempa ini juga sangat menarik dikaitkan dengan catatan gempa yang pernah terjadi selama ini, karena dalam catatan sejarahnya sangat jarang gempa kuat yang berpusat di daratan Pulau Yamdena. Selama ini gempa kuat di wilayah ini lebih banyak dipicu oleh gempa-gempa yang diakibatkan oleh aktivitas subduksi Banda dan berpusat di laut, seperti halnya gempa dahsyat yang pernah terjadi pada tahun 1918 (M=8,1) dan tahun 1950 (M=8,1).Dengan adanya peristiwa gempa siang tadi maka semakin mengokohkan pendapat bahwa wilayah Kepulauan Tanimbar memang kawasan rawan gempa, dan khusus Pulau Yamdena terdapat sumber gempa sesar darat yang aktif. (Laura Sobuber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel