Lomba Menulis Ramadhan dan Pandemi TBM Rumah Inspirasi Iha Ulupia
PIRU, LELEMUKU.COM – Menulis memiliki makna dalam kehidupan. Menulis dapat membawa berkah bagi penulis itu sendiri. Sangat mengagumkan, baik diri sendiri maupun membawa manfaat bagi orang lain. Apalagi kepada keluarga, yang mana membawa kebanggaan luar biasa atas karya yang ditorehkan.
Pernyataan spontan ini keluar dari pikiran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Dr. M. Sangaji, SP, M.Si saat dimintai respon perihal lomba menulis di negeri Iha dan Kulur, kecamatan Huamual, Selasa (28/04/2020).
“Olehnya itu, Kemampuan membaca dan menulis sebaiknya diajarkan sejak dini. Ya melalui kegiatan-kegiatan seperti yang digelar pemuda-pemudi kita di negeri Iha dan Kulur saat ini,” akui Sangaji.
Lomba mengasah kemapuan literasi saat musim pandemi menurut dia sangat cocok mengisi waktu renggang di rumah. “Sekarang kita semua lagi berikhtiar dengan duduk di rumah saja. Ini anjuran pemerintah dari pusat hingga daerah termasuk kabupaten kita. Sekolah diliburkan. Maka sangat pas kiranya lomba ini digelar,” tegasnya.
Sangaji menjelaskan, dimasa kini, kemampuan membaca dan menulis sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan anak di bidang akademik. Kita harus mampu memutar otak agar anak bisa membaca dan menulis tanpa harus membuat anak merasa tertekan dan stres.
Maka dari itu, lanjutnya, sangat penting bila kita mulai menanamkan Minat baca dan tulis saat ini juga dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya dengan lomba ini. Selain untuk menunjang kegiatan akademik, membaca dan menulis juga memiliki banyak manfaat.
Membaca dan menulis menurut pria berlatar belakang ativis hijau hitam tersebut, dapat mengembangkan otak anak sehingga mampu memahami sesuatu dengan cepat. Untuk pemulia biasanya disebut masa golden age. Saat anak diajarkan membaca, koneksi yang ada pada sel otak akan menjadi kuat dan dapat menciptakan koneksi-koneksi baru sehingga proses belajar memiliki pengaruh yang sangat besar pada keseluruhan fungsi dan perkembangan otak.
“Membaca merupakan kunci kesuksesan akademik ketika anak -anak belajar membaca di umur yang sangat muda maka ia akan memiliki pengetahuan umum yang lebih banyak, memperbanyak kosakata, meningkatkan kemampuan menulis dan berkomunikasi verbal,” tegas dia.
Semangat ini kata Sangaji, wajib ditinggikan terlebih di lembaga-lembaga pendidikan formal. Tidak terlepas pula peran pemuda yang peduli tehadap pendidikan di negerinya.
“Tampak di negeri Iha Kulur ada Taman Baca Masyarakat (TBM). Kami sungguh mengapresiasi langkah kongkrit anak muda disana. Apalagi sudah bersedia terlibat langsung dengan membuka event-evet lomba meski hanya lokalitas disana. Tapi sangat baik dan membantu proses pendidikan formal yang dijalankan di sekolah-sekolah.”
“Saya menghimbau kepada Bapak/Ibu Guru di wilayah negeri Iha dan kulur dan petuanan dapat berpartisipasi aktif mendorong, membimbing anak didiknya untuk ikut serta dalam lomba tersebut. Saya yang akan langsung menandatangani sertifikat para peserta lomba nantinya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Lomba menulis di negeri Iha Kulur digelar oleh TBM Rumah Inspirasi Iha Ulupia. Lomba tersebut telah dibuka sejak hari pertama Ramadhan 1441 H untuk pelajar negeri Iha dan petuanan tingkat SD, SMP/Mts dan SMA/MA.
Untuk jenjang sekolah dasar, Rumah Inspirasi mengajak mereka untuk menulis penagalaman seputar bulan Ramadhan. Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau MTS, dengan tema Hikmah Puasa Bersama Keluarga dan untuk jenjang SMA/MA mengusung tema Ramadhan Ditengah Pandemi Covid19. (Arul)