Budi Karya Sumadi Tinjau konektivitas dan Efektivitas Transportasi Saat Pandemi di Palembang
Pada
Sunday, September 13, 2020
Edit
PALEMBANG, LELEMUKU.COM - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, meninjau langsung konektivitas dan efektivitas transportasi di kota Palembang saat masa pandemi.Dari Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II Menhub menjajal langsung kereta LRT (light rail transit) Sumsel menuju stasiun LRT Jakabaring dan mencoba Bus Trans Musi.
“Saya mencoba langsung konektivitas transportasi perkotaan di Palembang, saya lihat baik Light Rail Transit (LRT) maupun Bus Rapid Transit (BRT) sudah terintegrasi dengan cukup baik. Tadi dari stasiun LRT ke shelter BRT sangat dekat. Selanjutnya, kita akan terus tingkatkan efektivitas keterpaduan antar moda transportasi ini. Jadi antar moda satu dengan yang lain harus bersinergi,” kata Menhub di Palembang, Sabtu (12/9).
Diakui Menhub di masa pandemi seperti saat ini memang terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan umum. Akan tetapi, Menhub tetap meminta para operator memberikan pelayanan yang terbaik tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Pada masa pandemi, menurut Menhub, telah dilakukan pembatasan operasional secara bertahap pada layanan LRT Sumsel.
“Di masa pandemi saat ini kami melakukan pembatasan perjalanan kereta, dari 88 perjalanan di masa normal menjadi 22 perjalanan. Selain untuk menjaga pencegahan penyebaran virus Covid-19 hal ini juga dikarenakan jumlah penumpang juga turun,” ujarnya.
Lanjutnya, terkait moda BRT Trans Musi saat ini terdapat 3 koridor yang dijalankan dengan skema Buy The Service (BTS). Ketiga koridor ini diantaranya adalah bus rute Terminal Alang Alang Lebar – Dempo, Asrama Haji – Terminal Sako, serta Terminal Plaju – Stasiun Induk Jakabaring. Skema BTS merupakan skema dimana pemerintah membeli layanan angkutan massal perkotaan kepada operator dengan mekanisne lelang berbasis standar pelayanan minimal atau quality licensing.
“Skema BTS ini di Sumatera Selatan sudah berjalan sebanyak 3 koridor, dan akan terus bertambah. Saya lihat load nya cukup baik, sehingga saya berharap ini menjadi moda transportasi yang efektif bagi masyarakat Palembang,” ungkap Menteri Perhubungan.
Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Perhubungan Budi Setiyadi yang turut mendampingi Menhub dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa tahun ini rencananya akan ditambah lagi 1 koridor bus skema BTS dengan rencana rute Terminal Alang Alang Lebar – Talang Jambe.
“Kita akan membantu lagi 1 koridor dan sudah kita lelangkan kepada Pemerintah Kota Palembang dengan kendaraan koridor Alang Lebar – Talang Jambe akan kita berikan tahun ini juga. Koridornya dengan tambahan menjadi 4 koridor, yang sudah jalan sekarang 3 koridor, jumlah kendaraan 43 dan kita jaga headwaynya antara 10-15 menit,” jelas Dirjen Budi Setiyadi lebih lanjut.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan secara simbolis memberikan bantuan berupa 2.000 masker kepada Dinas Pehubungan Kota Palembang. Diharapkan, dengan bantuan ini akan membantu Dishub Kota Palembang untuk tetap melaksanakan dan memperketat protokol kesehatan kepada penumpang transportasi umum khususnya moda LRT.
“Faktor utama yang harus diperhatikan adalah kesehatan. Saya berpesan agar operator maupun pemerintah daerah senantiasa terus menjalankan protokol kesehatan serta terus meningkatkan pengawasan agar pengguna LRT merasa aman dan nyaman,” tutup Menhub Budi. (Setkab)
“Saya mencoba langsung konektivitas transportasi perkotaan di Palembang, saya lihat baik Light Rail Transit (LRT) maupun Bus Rapid Transit (BRT) sudah terintegrasi dengan cukup baik. Tadi dari stasiun LRT ke shelter BRT sangat dekat. Selanjutnya, kita akan terus tingkatkan efektivitas keterpaduan antar moda transportasi ini. Jadi antar moda satu dengan yang lain harus bersinergi,” kata Menhub di Palembang, Sabtu (12/9).
Diakui Menhub di masa pandemi seperti saat ini memang terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan umum. Akan tetapi, Menhub tetap meminta para operator memberikan pelayanan yang terbaik tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Pada masa pandemi, menurut Menhub, telah dilakukan pembatasan operasional secara bertahap pada layanan LRT Sumsel.
“Di masa pandemi saat ini kami melakukan pembatasan perjalanan kereta, dari 88 perjalanan di masa normal menjadi 22 perjalanan. Selain untuk menjaga pencegahan penyebaran virus Covid-19 hal ini juga dikarenakan jumlah penumpang juga turun,” ujarnya.
Lanjutnya, terkait moda BRT Trans Musi saat ini terdapat 3 koridor yang dijalankan dengan skema Buy The Service (BTS). Ketiga koridor ini diantaranya adalah bus rute Terminal Alang Alang Lebar – Dempo, Asrama Haji – Terminal Sako, serta Terminal Plaju – Stasiun Induk Jakabaring. Skema BTS merupakan skema dimana pemerintah membeli layanan angkutan massal perkotaan kepada operator dengan mekanisne lelang berbasis standar pelayanan minimal atau quality licensing.
“Skema BTS ini di Sumatera Selatan sudah berjalan sebanyak 3 koridor, dan akan terus bertambah. Saya lihat load nya cukup baik, sehingga saya berharap ini menjadi moda transportasi yang efektif bagi masyarakat Palembang,” ungkap Menteri Perhubungan.
Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Perhubungan Budi Setiyadi yang turut mendampingi Menhub dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa tahun ini rencananya akan ditambah lagi 1 koridor bus skema BTS dengan rencana rute Terminal Alang Alang Lebar – Talang Jambe.
“Kita akan membantu lagi 1 koridor dan sudah kita lelangkan kepada Pemerintah Kota Palembang dengan kendaraan koridor Alang Lebar – Talang Jambe akan kita berikan tahun ini juga. Koridornya dengan tambahan menjadi 4 koridor, yang sudah jalan sekarang 3 koridor, jumlah kendaraan 43 dan kita jaga headwaynya antara 10-15 menit,” jelas Dirjen Budi Setiyadi lebih lanjut.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan secara simbolis memberikan bantuan berupa 2.000 masker kepada Dinas Pehubungan Kota Palembang. Diharapkan, dengan bantuan ini akan membantu Dishub Kota Palembang untuk tetap melaksanakan dan memperketat protokol kesehatan kepada penumpang transportasi umum khususnya moda LRT.
“Faktor utama yang harus diperhatikan adalah kesehatan. Saya berpesan agar operator maupun pemerintah daerah senantiasa terus menjalankan protokol kesehatan serta terus meningkatkan pengawasan agar pengguna LRT merasa aman dan nyaman,” tutup Menhub Budi. (Setkab)