Herry Naap Kunjungi Pembangunan Gedung Isolasi RSUD Biak
BIAK, LELEMUKU.COM – Bupati Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd kembali mengunjungi gedung isolasi pasien Covid-19 di RSUD Biak rampung, Senin (24/8) kemarin. Bupati yang didampingi Sekda Markus O. Masnembra, SH.,MM melihat dari dekat ruangan-ruangan yang dijadikan perawatan pasien dan sejumlah ruangan lainnya.
Kunjungan Bupati itu dilakukan untuk memastikan bahwa pekerjaan sudah berjalan sesuai dengan perencanaan. Bupati berharap dengan tuntasnya pekerjaan pembangunan gedung isolasi itu, maka kedepan tinggal dioptimalkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Biak Numfor, khususnya lagi pasien-pasien.
“Pekerjaan boleh dikatakan sudah tuntas, kalau ada kekurangan sedikit itu sementara dilengkapi. Jadi tinggal menunggu Alkes lalu diagendakan untuk diresmikan, dan rencananya peresmian akan dilakukan langsung oleh Bapak Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Letjen TNI Doni Monardo,” ujar Bupati.
Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa gedung isolasi di RSUD Biak ini dianggarkan sebesar Rp. 65 miliar itu, masing-masing untuk pekerjaan bangunan dan kelengkapan fasilitas lainnya kurang lebih sebesar Rp. 43 miliar, lalu kelengkapan alat kesehatan (alkes) kurang lebih sebesar Rp. 22 miliar.
Pembangunan gedung isolasi Covid-19 yang didesain semi modern itu merupakan hibah dari BPNB, sementara untuk kelengkapan Alkes yang akan mengisi sejumlah ruangan akan dibantu langsung dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Khusus untuk kelengkapan alkes kini masih dalam tahap persiapan di Kementerian Kesehatan.
Pekerjaan proyek yang ditangani langsung oleh perusahaan berlabel BUMN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk awalnya ditargetkan tuntas diakhir bulan Juli (hanya dua bulan), namun karena kondisi cuaca yang tidak menentu membuat target itu meleset dan akhinya tuntas setelah 2 bulan lebih dikerjakan.
Keberadaan gedung isolasi tersebut tentunya akan membantu Pemerintah Kabupaten Biak Numfor dalam upaya memberikan pelayanan atau perawatan dengan baik kepada setiap pasien. Tak hanyya pasien Covid, namun suatu saat ketika pandemic Covid sudah berakhir maka bisa difungsikan untuk ruangan pelayanan atau perawatan sejumlah pasien dengan penyakit lainnya.
“Fasilitas ini merupakan bantuan darii BNPB dan diberikan dalam mendukung upaya peningkatan pelayanan dan penanganan Covid-19, namun tentu saja ketika suatu saat pandemic Covid sudah berakhir maka difungsikan untuk perawatan pasien-pasien lain,” ujar Bupati Herry Ario Naap, S.Si.,MPd.
Desain dari gedung isolasi itu dibangun dalam tiga bentuk masing-masing ruang isolasi dengan 10 buah tempat tidur, lalu ruang karantina dengan 40 tempat tidur dan satu bangunan kamar mayat dengan ukuran 5 m x 20 meter.
Pembangunan gedung isolasi yang dihibahkan oleh pemerintah pusat melalui BNPB (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional) hanya tiga di Indonesia. Ketiga hibah gedung isolasi Covid-19 dan fasilitasnya itu masing-masing adalah di RS UGM Jogjakarta, RSUD Lamongan (Kabupaten Lamongan) dan RSUD Biak di Kabupaten Biak Numfor.
Selain Sekda, ikut mendapingi Bupati dalam kunjungan ke bagunan isolasi Covid-19 itu juga ada sejumlah pejabat , mereka adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Zakarias Mailo, ST.,MM, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor Daud N. Duwiri, S.KM.,M.Kes dan Direktur RSUD Biak dr. Ricard Ricardo Mayor, M.Kes. (HumasBiakNumfor)