-->

Petrus Fatlolon Prediksi Vaksin COVID-19 Tiba Februari 2021 di Tanimbar

 


SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH memprediksi vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) akan tiba di daerah tersebut pada Bulan Februari 2021.

“Vaksin sudah tiba di Jakarta, pendistribusian ke daerah membutuhkan waktu. Saya prediksi kita di Tanimbar akan menerima vaksin kemungkinan di bulan Februari atau Maret 2021,” ujar dia kepada Lelemuku.com pada Senin, 14 Desember 2020.

Ia mengatakan setelah vaksin tiba di Tanimbar akan diberikan terlebih dahulu kepada tenaga kesehatan, para pendidik, pejabat daerah yang melaksanakan tugas pelayanan bersentuhan langsung dengan masyarakat.  

“Tidak usah khawair tentang vaksin Karena telah diuji baik secara medis di London dan oleh para professor ahli kesehatan kita di Jakarta sebelum didistribusikan dan digunakan,” kata Fatlolon.

Ia pun meminta masyarakat jangan lengah dan lalai dalam menantikan vaksin. Fatlolon tetap memastikan masyarakat untuk disiplin mematuhi protocol kesehatan (Prokes) memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) agar bisa lebih cepat keluar dari pandemi.

“Mungkin saat vaksin badan kita panas tetapi setelah itu kembali normal, dengan begitu seumur hidup kita bisa lawan COVID-19. Vaksin nanti gratis tidak dipungut biaya,” tutup Fatlolon.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Dr. Ede Surya Darmawan SKM., MDM menerangkan terkait efek ikutan setelah divaksinasi hanya sekedar ketidaknyamanan yang bersifat sementara, yaitu sakitnya hanya karena ditusuk jarum suntik, kemudian bengkak dan badan panas tetapi tidak berlangsung lama.

“Kalau vaksinasi efektif akan segera terbentuk antibody, sehingga kita akan kebal terhadap suatu penyakit yang spesifik,” jelasnya dalam rilis Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 pada Kamis, 10 Desember 2020.

Diikuti Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan pemerintah akan mengelola sistem distribusi vaksin secara terintegrasi bersama dan dikelola berdasarkan dashboard data terpadu dengan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), termasuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Prioritas daerah penerima vaksin merupakan salah satu indikator yang dipakai dalam perencanaan vaksinasi," jelasnya.

Adisasmito menambahkan Pemerintah dalam hal ini, KPCPEN, Kemenkes, Kominfo, PT Bio Farma dan pihak terkait lainnya, sedang berkomunikasi secara intensif, untuk memastikan proses pendistribusian yang profesional, tepat sasaran dengan mempertimbangkan skala prioritas. Masyarakat pun diminta bersabar menunggu informasi lebih lanjut terkait rencana distribusi vaksin.

"Informasi lain yang lebih teknis, seperti porsi dan wilayah pembagian akan disampaikan kemudian setelah tahap-tahap perencanaan tersebut selesai dilakukan," janjinya. (Laura Sobuber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel